Liputan6.com, Tel Aviv - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu (6/3/2023) mengatakan, pernyataan salah satu menterinya yang menyerukan penghapusan Desa Hawara di Palestina tidak pantas. Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) menuntut PM Netanyahu untuk secara terbuka dan jelas menolak pernyataan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich tersebut.
Melalui utas di Twitter yang diunggah dalam bahasa Inggris, Netanyahu tidak langsung mengutuk pernyataan Smotrich dan menyiratkan bahwa sekutunya itu salah bicara.
Baca Juga
Netanyahu berterima kasih kepada Smotrich karena kemudian menarik kembali komentar tersebut dan menjelaskan bahwa pilihan kata-katanya adalah "tidak tepat". Sebagian besar utas Netanyahu mendesak komunitas internasional untuk mengecam Palestina atas serangan terhadap Israel.
Advertisement
Utas Twitter Netanyahu menggarisbawahi bagaimana pemimpin Israel itu harus menyeimbangkan ideologi pemerintahannya yang berhaluan sayap kanan dengan harapan sekutu utama Israel, AS.
Smotrich sendiri merupakan ketua salah satu partai ultranasionalis yang membantu membentuk pemerintahan Netanyahu, pemerintahan paling kanan yang pernah tercatat dalam sejarah negara itu.
Pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki pekan lalu mengamuk di Hawara, di mana pada hari sebelumnya dua saudara Israel tewas dalam serangan penembakan oleh warga Palestina. Menyusul peristiwa itu Smotrich mengatakan, Hawara harus dihapus oleh pasukan Israel dan bukan oleh warganya.
Smotrich kemudian meralat ucapannya. Dia mengatakan, dia tidak bermaksud agar Hawara dihapus tetapi agar Israel beroperasi di dalamnya untuk melawan militan Palestina. Bagaimanapun, pernyataannya tetap saja menuai kutukan, termasuk dari AS yang menilainya tidak bertanggung jawab, tidak dapat diterima, dan menjijikkan.
PBB dan sejumlah negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi ikut mengutuk pernyataan Smotrich.
Netanyahu Soroti Komentar Dubes AS untuk Israel
Terkait pernyataan Smotrich, menurut Netanyahu, diplomat asing juga membuat kesalahan. Pernyataan Netanyahu itu merujuk ke laporan Channel 12 Israel yang menyebutkan bahwa sebelum Smotrich melawat ke AS, Duta Besar AS untuk Israel Tom Nides mengatakan, dia akan "melemparnya (Smotrich) dari pesawat" jika dia bisa.
Kedutaan Besar AS membantah Nides telah membuat pernyataan tersebut.
Gedung Putih sebelumnya telah memastikan bahwa Smotrich tidak akan bertemu dengan pejabat pemerintah AS mana pun selama kunjungannya.
Melalui twitnya pada Sabtu, Smotrich mengatakan, dia yakin bahwa Nides tidak bermaksud menghasut untuk membunuhnya seperti halnya dia yang tidak bermaksud menyakiti orang yang tidak bersalah ketika mengatakan Hawara harus dihapus.
Sementara itu, dalam twitnya, Netanyahu turut menulis bahwa penting bagi semua untuk bekerja meredam retorika di tengah gelombang kekerasan antara Israel dan Palestina.
"Itu termasuk berbicara dengan tegas menentang pernyataan yang tidak pantas dan bahkan mengoreksi pernyataan kita sendiri ketika kita salah bicara atau ketika kata-kata kita disalahartikan," tulisnya seperti dilansir AP, Senin (6/3/2023).
Netanyahu kemudian mengecam Otoritas Palestina karena tidak mengutuk serangan Palestina terhadap Israel. Dia juga mengecam komunitas internasional atas alasan serupa.
Advertisement