Sukses

Seperti Apollo Go Robotaxi, Indonesia Juga Kembangkan Mobil Tanpa Pengemudi

Perusahaan teknologi China, Baidu mengumumkan akan mengembangkan memperluas layanan Apollo Go Robotaxi, dan layanan konten generatif AI (AIGC), Ernie Bot.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan teknologi China, Baidu mengumumkan akan mengembangkan memperluas layanan Apollo Go Robotaxi, dan layanan konten generatif AI (AIGC), Ernie Bot.

Platform layanan transportasi yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi Baidu bernama Apollo Go Robotaxi telah diluncurkan operasi uji cobanya di tujuh kota yang ada di China.

Apollo Go Robotaxi merupakan kendaraan auto pilot atau mobil tanpa pengemudi di China. Rupanya, Indonesia juga tengah mengembangkan hal serupa.

Salah satunya dilakukan oleh 3 perusahaan di Indonesia, yaitu PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk. (PT TKDN) berkolaborasi dengan MooVita dan Mobil Anak Bangsa Indonesia (MABI) dalam mendukung ekosistem lingkungan untuk Kendaraan Otonom (Autonomous Vehicle/AV) Level 3 dan 4.

Dalam kerja sama ini, MooVita menyediakan sistem otomatisasi level 3 dan 4 untuk kendaraan otonom. Untuk level 3, kendaraan otonom dapat beroperasi secara otomatis, tapi masih membutuhkan kendali manusia di beberapa aspek pengoperasian.

Sedangkan level 4 dapat beroperasi tanpa pengemudi dan memiliki opsi untuk melakukan override secara manual. Pengemudi keselamatan akan berada di belakang kemudi dan akan segera mengambil kendali AV kapanpun jika diperlukan.

"MooVita secara serius ingin membangun ekosistem otonom, mendorong adopsi AV yang positif secara global dengan para mitra. Kami sangat senang bahwa kami berbagi visi yang sama dengan PT TKDN dan MABI, serta semua mitra yang ingin membangun ekosistem AV yang aman di Indonesia," ujar Derrick Loh, CEO dan Co-founder MooVita, dalam keterangan resmi kepada Liputan6.com, Rabu (23/2/2023), dikutip dari kanal Otomotif Liputan6.com.

Sedangkan untuk MABI, berperan dalam memasok kendaraan listrik, termasuk manufaktur, distribusi, suku cadang, dan infrastruktur pendukung.

"Sebagai produsen kendaraan listrik di Indonesia, MABI terus melakukan pengembangan kendaraan listrik dengan memanfaatkan teknologi autonomous melalui kerja sama dengan PT TKDN Tbk. dan MooVita untuk Indonesia yang lebih ramah lingkungan," tambah Kelik Irwanto, CEO MABI.

 

2 dari 2 halaman

PT TKDN

Untuk PT TKDN Tbk. sendiri, perusahaan ini akan menyediakan infrastruktur dan ekosistem yang mampu mendukung operasional kendaraan otonom, mulai dari MaaS (Mobility as a Service) yang memungkinkan pengguna dapat memilih, memesan, dan membayar biaya perjalanan tanpa harus berganti platform pembayaran jika berganti moda transportasi, hingga FMS (Fleet Management System).

Fleet Management System mampu memberikan solusi terhadap kendala yang umumnya dihadapi armada dengan memanfaatkan teknolog sehingga meningkatkan efisiensi operasional.

"Semua platform dan modul ini akan terintegrasi dalam sebuah sistem yang diperlukan untuk mendukung terwujudnya lingkungan yang aman dan efektif bagi operasional Kendaraan Otonom Level 3 & 4," tutup David Santoso.