Sukses

Waspadai Manuver Mendadak Militer China, Taiwan Nyatakan Siap Lepas Tembakan

Taiwan telah bersiap untuk "melepas tembakan pertama" jika entitas China, termasuk drone atau balon, memasuki ruang teritorialnya.

Liputan6.com, Taipei - Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengungkapkan, pihaknya harus waspada tahun ini atas masuknya militer China secara tiba-tiba ke daerah-daerah dekat wilayahnya. Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan.

China telah meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk serangan udara hampir setiap hari ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) pulau itu. Sejauh ini belum ada laporan terkait insiden yang melibatkan kedua belah pihak, namun tahun lalu, Taiwan mengaku menembak jatuh drone sipil yang memasuki wilayah udaranya.

Menjawab pertanyaan dari anggota parlemen, Menteri Chiu mengatakan pada Senin bahwa Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mungkin mencari alasan untuk memasuki wilayah yang dekat dengan wilayah udara dan laut Taiwan saat pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu meningkatkan pertukaran militernya dengan Amerika Serikat (AS).

"Saya secara spesifik membuat pernyataan tersebut tahun lalu, artinya mereka membuat persiapan untuk itu," jelas Chiu seperti dilansir Al Jazeera. "Ke depan, mereka akan menggunakan kekerasan jika mereka benar-benar harus melakukannya."

Chiu menyebutkan bahwa PLA mengirim sekitar 10 pesawat atau kapal ke daerah dekat Taiwan setiap hari. Beberapa melintasi garis median Selat Taiwan, yang secara tradisional berfungsi sebagai penyangga tidak resmi.

Sejak China membatalkan perjanjian tentang pergerakan militer di selat itu, Chiu menegaskan bahwa Taiwan telah bersiap untuk "melepas tembakan pertama" jika entitas China, termasuk drone atau balon, memasuki ruang teritorialnya.

China mengklaim Taiwan sebagai miliknya dan tidak mengesampingkan opsi penggunaan militer untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya. Taiwan dengan tegas menolak klaim kedaulatan China dan mengatakan hanya rakyatnya yang dapat memutuskan masa depan mereka.

2 dari 2 halaman

Respons China

Merespons pernyataan Chiu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan bahwa Beijing akan mengambil tindakan tegas untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya.

Tahun lalu, China menggelar latihan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekitar Taiwan sebagai reaksi atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke pulau itu.

Adapun Chiu menilai bahwa China ingin membuat masalah dengan dalih tertentu, termasuk lewat kunjungan pejabat senior pemerintah asing atau kontak militer Taiwan dengan negara lain.

Ditanya oleh seorang anggota parlemen apakah AS berencana untuk menyimpan sejumlah peralatan militernya di Taiwan, Chiu mengatakan diskusi semacam itu sedang berlangsung tetapi dia menolak menjelaskan lebih lanjut.

AS adalah pemasok senjata internasional terpenting Taiwan. Di lain sisi, meningkatnya dukungan AS untuk Taiwan telah menambah dalam ketegangan dalam hubungan AS-China.