Liputan6.com, Meksiko City - Dua dari empat warga Amerika Serikat (AS) yang diculik di bawah todongan senjata di Meksiko pekan lalu tewas dan dua lainnya masih hidup dan kini aman di AS. Kabar tersebut dikonfirmasi para pejabat Meksiko.
Empat warga AS diculik oleh kelompok bersenjata pada Jumat 3 Maret saat mengemudi ke Kota Matamoros di Negara Bagian Tamaulipas, Meksiko, seberang perbatasan dari Texas.
Baca Juga
"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada teman dan keluarga mereka yang terbunuh dalam serangan ini," ujar juru bicara Pentagon John Kirby seperti dilansir BBC, Rabu (8/3/2023).
Advertisement
Jaksa Agung Tamaulipas Irving Barrios Mojica mentwit bahwa dua korban selamat dipulangkan ke AS pada Selasa (7/3), melalui kerja sama dengan Konsulat AS di Matamoros.
Seorang pejabat Meksiko menuturkan bahwa kedua korban tewas adalah pria, sementara yang selamat adalah satu wanita dan satu pria. Jasad korban tewas, menurut pejabat AS, telah ditemukan dan sedang dipulangkan.
"Kami sangat menyesal ini terjadi di negara kami dan kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, teman, dan pemerintah AS, dan kami akan terus melakukan pekerjaan kami untuk menjamin perdamaian dan ketenangan," ungkap Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.
Kartel Teluk Bertanggung Jawab?
CBS melaporkan bahwa keempat warga AS itu masing-masing adalah Latavia "Tay" McGee, Shaeed Woodard, Eric James Williams dan Zindell Brown.
"Keempatnya sedang mengemudi melintasi Matamoros dengan minivan putih berpelat nomor North Carolina ketika orang-orang bersenjata tak dikenal melepaskan tembakan," kata FBI.
Video menunjukkan mereka dimuat ke truk pickup oleh orang-orang bersenjata lengkap. Satu digiring ke kendaraan, sementara yang lain tampak tidak sadarkan diri dan diseret ke truk.
Seorang wanita Meksiko berusia 33 tahun, yang diyakini sebagai saksi, tewas dalam insiden Jumat lalu.
Dalam konferensi pers pada Selasa, pejabat Meksiko mengonfirmasi bahwa seorang pria berusia 24 tahun telah ditangkap dan keempat orang Amerika itu ditemukan di sebuah rumah kayu di luar Matamoros.
Para pejabat menuturkan bahwa para korban telah dipindahkan ke berbagai lokasi dalam periode penculikan pada Jumat dan penemuan mereka pada Selasa.
Seorang sumber penegak hukum mengungkapkan kepada CBS, Kartel Teluk -salah satu kelompok kejahatan terorganisir tertua di Meksiko- diduga bertanggung jawab atas serangan itu.
Masih belum jelas apakah empat warga AS itu disergap karena dikira sebagai rival atau terjebak dalam baku tembak antar geng yang bertikai.
Pejabat Kementerian Luar Negeri AS pada Selasa mengatakan bahwa penyelidikan masih dalam tahap awal.
FBI sempat menawarkan hadiah senilai US$ 50.000 bagi siapapun yang dapat menemukan empat warga AS tersebut.
Advertisement
Operasi Kecantikan
Ibu dari Latavia "Tay" McGee, Barbara Burgess, menjelaskan bahwa putrinya melakukan perjalanan ke kota perbatasan Meksiko untuk menjalani pengencangan perut, prosedur bedah kecantikan untuk menghilangkan lemak perut.
Barbara mengatakan kepada ABC News bahwa dia telah meminta putrinya untuk tidak pergi, tetapi putrinya telah meyakinkannya bahwa dia akan aman.
Matamoros berada di Negara Bagian Tamaulipas, salah satu dari enam negara bagian Meksiko yang disarankan oleh Kementerian Luar Negeri AS untuk tidak dikunjungi karena rawan "kejahatan dan penculikan".
Wisata medis sendiri adalah umum, terutama di antara orang-orang yang tinggal di negara bagian perbatasan AS. Tetapi, bagaimanapun, Matamoros merupakan salah satu kota paling berbahaya di Meksiko karena kartel narkoba menguasai sebagian besar Negara Bagian Tamaulipas dan berkuasa lebih besar daripada penegak hukum setempat.