Liputan6.com, Qalyub - Kecelakaan kereta dilaporkan terjadi di Mesir dan mengakibatkan sejumlah orang meninggal dunia.
"Dua orang tewas dan beberapa lainnya terluka pada Selasa dalam kecelakaan kereta api di utara Kairo," kata kementerian kesehatan Mesir setelah tragedi kereta api terbaru negara itu seperti dikutip dari AFP, Rabu (8/3/2023).
Sebuah pernyataan kementerian kesehatan mengatakan ada "dua orang tewas dalam kecelakaan kereta api di Qalyub, sementara yang terluka dalam kondisi stabil."
Advertisement
Sebelumnya pihak kementerian melaporkan satu orang tewas dan 16 orang terluka, termasuk enam orang yang sudah dirawat dan dipulangkan.
Insiden kecelakaan kereta itu terjadi di Qalyub, tepat di utara ibu kota Kairo di Delta Nil.
Otoritas perkeretaapian nasional Mesir mengatakan kecelakaan itu terjadi ketika kereta penumpang yang memasuki stasiun Qalyub melewati tanda berhenti.
"Itu menyebabkan lokomotif dan gerbong pertama tergelincir," kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan.
Gambar-gambar dari tempat kejadian menunjukkan responden pertama berkumpul di gerbong yang tampaknya masih berada di sisi kanan atas, di belakang tembok tinggi di area yang dibangun.
Polisi membentuk perimeter untuk menahan massa yang bertengger di tembok lain di dekatnya.
Sebuah derek kemudian dibawa untuk mengangkat gerbong yang tergelincir yang tampaknya sebagian sudah ringsek.
Kecelakaan kereta api Mesir sebagian besar disebabkan oleh infrastruktur dan pemeliharaan yang buruk.
Â
Tragedi Serupa dan Berujung Pemecatan
Pada April 2021, Menteri Transportasi Kamel el-Wazir memecat kepala otoritas perkeretaapian setelah terjadi keributan di negara terpadat di dunia Arab itu karena salah urus jalur kereta yang bobrok.
Pemecatan itu terjadi dua hari setelah kecelakaan yang merenggut 23 nyawa.
Ashraf Raslan diberhentikan sebagai bagian dari pergantian 10 pejabat tinggi perkeretaapian.
"Tujuan dari keputusan ini bukan hanya tentang perubahan kepemimpinan otoritas tetapi sejalan dengan tahap selanjutnya yang menuntut ... peningkatan jaringan kereta api sepenuhnya," kata kementerian perhubungan saat itu.
Perubahan tersebut "bertujuan untuk memberikan layanan yang lebih baik, bekerja sepanjang waktu untuk melayani penumpang dan untuk meningkatkan... layanan penting ini yang mengangkut jutaan penumpang setiap tahun", katanya dalam sebuah pernyataan.
Â
Advertisement
Tragedi Sebelumnya Dipicu Efek Penggunaan Ganja dan Obat Penghilang Rasa Sakit
Pada Maret 2021, setidaknya 20 orang tewas dan hampir 200 lainnya luka-luka dalam kecelakaan kereta api di Mesir selatan, menurut angka resmi yang direvisi beberapa kali oleh pihak berwenang.
Layanan kejaksaan kemudian menuduh masinis kereta Mesir yang melaju kencang dan asistennya telah meninggalkan kabin pengemudi ketika menabrak kereta lain yang tidak bergerak.
Asisten di kereta kedua telah menggunakan ganja dan berada di bawah pengaruh obat penghilang rasa sakit tramadol, seperti halnya petugas sinyal lintasan, demikian dugaan jaksa.
Wazir, seorang mantan jenderal, diangkat menjadi menteri transportasi setelah tabrakan kereta tahun 2019 karena kesalahan manusia.
"Kami memiliki masalah dengan elemen manusia," katanya, berjanji untuk membuat jaringan otomatis pada tahun 2024.
Â
Presiden Mesir Minta Pertanggungjawaban
Presiden Abdel Fattah al-Sisi telah berjanji untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas kecelakaan mematikan yang berulang di jalur kereta api Mesir dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu yang paling mematikan terjadi pada tahun 2002, ketika kebakaran melanda kereta yang penuh sesak di selatan ibu kota, menewaskan 373 orang.
Jalan-jalan di Mesir juga sering menjadi tempat kecelakaan mematikan. Jalan sering tidak dirawat dengan baik dan akibat aturan mengemudi dilanggar.
Advertisement