Liputan6.com, Jakarta - Menghilang tanpa jejak. Sudah 9 tahun berlalu, misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 belum juga terpecahkan.
Pada 8 Maret 2014, pesawat Boeing 777-200ER dilaporkan hilang dari radar. Pesawat yang membawa 239 orang di dalamnya itu baru saja lepas landas dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, China.
Setelah hampir 1 dekade tidak ada kejelasan, para keluarga korban pesawat nahas itu pun meminta pemerintah Malaysia mengizinkan perusahaan eksplorasi dasar laut Amerika Serikat (AS), Ocean Infinity, melakukan pencarian kembali bangkai pesawat yang hilang itu.
Advertisement
Misi pencarian MH370 yang menelan biaya US$ 135,36 juta atau sekitar Rp2 triliun itu telah dihentikan pada Januari 2017. Namun, pada 2018, Malaysia melibatkan Ocean Infinity dalam proses pencarian pesawat MH370 di Samudera Hindia bagian selatan.
Saat itu, pemerintah Malaysia berjanji akan membayar hingga US$ 70 juta jika perusahaan tersebut menemukan bangkai pesawat. Namun operasi itu tak membuahkan hasil.
Pada acara peringatan 9 tahun hilangnya MH370 yang diadakan kerabat terdekat penumpang di Malaysia, CEO Ocean Infinity, Oliver Plunkett, mengungkapkan harapan agar pencarian MH370 dapat kembali dilanjutkan di kapal armada baru mereka di Samudra Hindia Selatan. Pihaknya siap untuk memulai kembali pencarian pada musim panas 2023, sesuai dengan dukungan dan persetujuan pemerintah.
"Tahun lalu saya mengunjungi menteri transportasi saat itu (Datuk Seri Dr Wee Ka Siong) untuk berbagi rincian pekerjaan yang telah kami lakukan hingga saat itu dan untuk mengisyaratkan keinginan kami untuk memulai kembali pencarian," katanya seperti dilansir nst.com.my.
Pada acara yang sama, Para keluarga korban mendesak pemerintah Malaysia menerima proposal Ocean Infinity dengan biaya bersyarat, yang hanya akan dibayar jika berhasil menemukan bangkai pesawat MH370.
"Ocean Infinity, selama 12 bulan terakhir membuat kemajuan nyata bekerja sama dengan banyak orang untuk lebih memahami peristiwa pada 2014," ungkap pihak keluarga korban yang tergabung dalam kelompok Voice370.
Dalam sebuah pesan kepada keluarga yang dibacakan pada acara peringatan tersebut, Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke bersumpah untuk tidak menutup kasus MH370. Disebutkan, proses pencarian bangkai pesawat sangat dimungkinkan untuk dilakukan kembali jika ada "informasi baru dan kredibel" pada lokasi potensial jatuhnya pesawat MH370.
Para penyelidik Malaysia sebelumnya tidak mengambil kesimpulan tentang apa yang terjadi di dalam pesawat. Namun, mereka tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa pesawat itu sengaja keluar jalur.
Pada akhir 2022, pensiunan insinyur aerospace Inggris, Richard Godfrey, merilis laporan terbaru berdasarkan puing MH370 yang baru ia temukan dari seorang nelayan. Puing itu diduga bagian dari main landing gear trunnion door.
Godfrey menemukan puing terbaru itu di Pantai Selatan Semenanjung Antsiraka di Madagaskar. Puing itu ditemukan oleh nelayan pada 2017 setelah terjadi badai. Sebelumnya, ada empat puing MH370 yang juga pernah ditemukan di lokasi tersebut.
"Puing itu hampir yakin berasal dari MH370 dan mirip dengan barang puing-puing lainnya yang mengambang di Samudera Hindia Barat dan kemudian ditunjukkan berasal dari sebuah Boeing 777 atau secara spesifik dari Boeing 777-200ER dengan registrasi 9M-MRO yang digunakan untuk penerbangan nomor MH370," tulis Richard Godfrey di situs MH370search.com.
Berdasarkan analisis Godfrey, kerusakan pada puing pintu landing gear tersebut menandakan pesawat menukik dengan cepat supaya hancur lebur. Pilot yang membawa pesawat diduga aktif terlibat.
"Kecelakaan MH370 sama sekali bukan pendaratan halus di samudera," tulis Godfrey.
"Analisis pakar menunjukkan bahwa flaps tersebut tidak dibuka secara parsial sebagaimana kasus pendaratan laut. Kemungkinan realistisnya bahwa landing gear diturunkan menunjukkan bahwa seorang pilot aktif dan adanya upaya untuk memastikan pesawat tenggelam secepatnya usai benturan," ujarnya.
Meski puing tersebut menunjukkan bagaimana pesawatnya terjatuh, Godfrey tidak menyebut siapa sebenarnya yang menerbangkan pesawat MH370 sehingga mengalami kecelakaan. "Kami tidak bisa menjelaskan siapa yang menerbangkan pesawatnya atau mengapa. Diharapkan bahwa puing ini akan melalui pemeriksaan profesional dan analisis agar membawa identifikasi dan asal dari benda itu," ungkap Godfrey.
Pakar penerbangan Indonesia, Arista Atmadjati sudah mengikuti kasus MH370 selama bertahun-tahun, termasuk teori konspirasinya. Ia menegaskan bahwa sudah tidak mungkin lagi ada korban selamat dari pesawat tersebut.
"Sudah enggak mungkin kalau masih hidup," ujar Arista kepada Liputan6.com, Rabu (8/3/2023).
"Tapi kalau puing-puingnya bisa jadi masih, terutama untuk bagian sayap ya, bagian ekor. Itu kan sebagian sudah ketemu di Kepulauan Madagaskar," jelas Arista.
Pencarian pesawat hilang di lautan bukanlah hal yang murah. Sebelumnya, Arista berkata ini berbeda ketimbang kecelakaan pesawat di darat yang asapnya bisa terlihat.
Sebulan sesudah kecelakaan saja, menurutnya, kemungkinan korban selamat sudah tidak ada. Operasi pencarian pun harganya mahal bagi maskapai.
"Bisa bangkrut Malaysia Airlines. Bisa bangkrut. Karena melibatkan teknologi yang jarang, yang mahal, dari Barat. Itu kan yang saya ikutin dari Jerman, dari Australia, mana ada yang murah," kata Arista.
Terpisah, Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim mencoba untuk menjelaskan hilangnya pesawat MH370 dari dua sisi.
"Ada jawaban realistis, ada jawaban teori konspirasi. Jawaban realistis itu pengumuman Air Accidents Investigation Branch UK," ucap Chappy Hakim kepada Liputan6.com.
Berdasarkan laporan BBC, AAIB menyebut posisi terakhir dari MH370 berada di samudra sebelah barat Perth, Australia. Chappy juga menyorot hal tersebut.
"Diperkirakan sebelah barat Australia," jelasnya.
Ketika ditanya apakah masih ada kemungkinan MH370 ditemukan, Chappy menegaskan bahwa jawaban yang realistis telah diberikan oleh AAIB, bahkan tidak ada tempat pendaratan yang dekat dengan lokasi terakhir pesawat MH370.
Pada 2014, Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak juga menyatakan hal serupa terkait lokasi tersebut.
"Ini adalah sebuah lokasi yang terpencil, jauh dari adanya daerah pendaratan. Maka dari itu dengan kesedihan mendalam dan penyesalan bahwa saya menginformasikan anda bahwa, berdasarkan data baru ini, penerbangan MH370 berakhir di Samudra Hindia selatan," kata Najib pada 2014.
Teori Konspirasi MH370
Terkait teori konspirasi, Chappy Hakim turut menyorot betapa banyaknya teori-teori yang beredar di internet, termasuk teori yang melibatkan persenjataan, ilmuwan cerdas, hingga Taliban.
Namun, Chappy mengingatkan bahwa teori-teori konspirasi itu "tidak ada bukti, data, dan fakta" serta "hanya didukung indikasi."
Sementara, Arista Atmadjati mengaku bosan dengan banyaknya teori konspirasi yang beredar. Ia menyebut teori-teori itu sudah seperti sinetron.
Salah satu teori yang Arista bahas adalah pesawat itu mendarat di sebuah pulau terpencil, akan tetapi ia menjelaskan bahwa jika itu benar, maka seharusnya sinyal ponsel mereka akan terlacak.
"Karena mereka membawa handphone. Itu kan yang pertama kali dianalisa, itu kan dianalisa sinyal handphone masuk. Ternyata enggak ada juga," jelas Arista.
Ia turut menyorot masalah pilot MH370, sebab pilot itu memiliki alat simulasi penerbangan di rumahnya dan ia mencoba jalur yang tak biasa di simulasi tersebut. Selain itu, ada pula teori bahwa aksi pilot itu terkait politik.
Menurut laporan CNN pada 2014, Pilot MH370 mendukung Anwar Ibrahim, namun politisi itu membantah teori pengalihan rute pesawat tersebut karena unsur politik.
Lebih lanjut, Arista menyorot teori tentang masalah pilot lebih masuk akal ketimbang teori-teori lain, seperti terdampak. Namun, ia menegaskan bahwa itu masih teori.
"Tapi enggak bisa dibuktikan. Cuman bisa dikait-kaitkan, karena ada berdasarkan beberapa bukti-bukti misalnya dia (pilot MH370) punya simulator di rumah, terus dia setting-setting rutenya aneh-aneh simulatornya, terus dia tiba-tiba terbangnya berbalik arah," ucap Arista.
Pelajaran untuk Indonesia
Membahas masalah pribadi pilot, Arista mengingat bahwa tahun 1997 memang ada kasus pesawat jatuh karena pilot. Waktu itu pilot SilkAir menjatuhkan diri ke Sungai Musi, Palembang. Ia berkata pilotnya memang bunuh diri akibat tekanan masalah utang.
"Kalau pilot bunuh diri itu yang pertama SilkAir di Palembang," ujar Arista. "Itu sudah pernah ada karena utangnya banyak."
Sementara, Marsekal TNI (Purn.) Chappy Hakim menjelaskan bahwa pelajaran yang bisa dipetik oleh Indonesia adalah agar terus disiplin dan mematuhi regulasi penerbangan internasional (international aviation law).
"Kita harus lebih disiplin pada aturan-aturan," tegas Chappy.
Ia pun memberi penekanan kepada disiplin pilot, sebab permasalahan pilot MH370 juga menjadi sorotan.
Chappy turut berharap agar otoritas di Indonesia memastikan agar pilot "mematuhi aturan dan tidak nyeleneh".
Advertisement
Dugaan Lokasi Keberadaan MH370
Pemerintah Malaysia menegaskan masih belum resmi menutup pencarian pesawat tersebut. Hal itu ditegaskan oleh Menteri Transportasi Anthony Loke Siew Fook.
Malaysia akan melanjutkan pencarian pesawat MH370 bila ada informasi terbaru.
"Pertimbangan akan diberikan untuk operasi pencarian di masa depan apabila ada informasi baru dan kredibel pada lokasi potensial dari tempat peristirahat terakhir pesawatnya," ujar Menhub Malaysia, dikutip dari New Straits Times, Selasa (7/3/2023).
Ia juga mengaku memahami bahwa keluarga korban ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
"Sejak 2014, Malaysia dan mitra-mitra internasional telah mencari jutaan kilometer persegi melalui operasi udara, kapal, dan bawah laut," lanjut Menhub Malaysia.
"Malaysia akan selalu berdiri di sisi kalian dan berbagi beban dari cobaan ini. Kami menghormati nyawa-nyawa yang hilang dan tidak akan melupakannya," tegasnya.
Menurut CNN, puing-puing pesawat MH370 sudah dikonfirmasi atau dipercaya tampak hanyut di pantai Afrika dan di pulau-pulau Samudra Hindia. Sementara, investigator Malaysia juga belum mencoret laporan jika pesawat itu sengaja dialihkan dari tujuan aslinya.
Berikut 2 klaim teori terkait keberadaan pesawat MH370 Malaysia yang hilang sejak 2014 lalu, dirangkum dari sejumlah sumber:
1. Hutan Kamboja
Pada laporan sebelumnya, ada teori bahwa MH370 jatuh di hutan Kamboja. Hal itu berdasarkan klaim dari perusahaan aerospace, Unicorn Aerospace. Namun, pakar penerbangan meragukan hal tersebut.
Pengamat penerbangan dan founder Aero Indo Magazine, Arista Atmadjati, juga tidak percaya dengan klaim dari Unicorn Aerospace. Arista menilai jika pesawatnya jatuh di darat, maka seharusnya sudah ketemu oleh satelit sejak lama.
"Kalau jatuh di darat, itu gampang deteksi. Satelit di dunia ini ada berapa? Indonesia saja punya citra satelit sendiri, mungkin kalau jatuh di darat, citra satelit bisa baca," jelas Arista kepada Liputan6.com pada Desember 2021.
Ia berkata satelit bahkan bisa mendeteksi apa yang ada di bawah tanah. Apabila MH370 jatuh di hutan, ia menilai dalam sebulan bisa ditemukan.
"Kayak satelit untuk cari minyak. Minyak itu kan dalam tanah. Itu kan kelihatan kandungan minyak, kandungan emas, dari satelit juga tahu. Apalagi kalau cuman dihalangin pohon. Lebih mudah karena tidak di dalam tanah. Di dalam tanah saja satelit bisa lihat juga," ujarnya.
Arista menjelaskan bahwa pesawat yang jatuh di dalam laut susah dilacak akibat efek pusaran bawah laut. Akibatnya, pesawat menjadi porak-poranda.
Ia mencontohkan ketika ada bagian dari pesawat MH370 yang pernah ketemu di Madagaskar.
"Ya memang kalau di laut begitu. Porak-poranda. Ke sana-kemari. Jadi satelit juga bingung, apalagi kalau di bawah kena pusaran itu bisa pindah-pindah," ungkapnya.
Arista pun mempertanyakan motif dari pihak yang menyebut bahwa pesawat MH370 jatuh di Kamboja.
Pasalnya, selain ada teknologi satelit, jika pesawat jatuh di darat maka kemungkinan warga setempat yang berburu di hutan tersebut pasti bisa menemukannya.
2. Laut Burma
Sebelum pemberitaan mengenai dugaan lokasi tumbukan MH370 di pedalaman hutan Kamboja, pada Oktober 2018 maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 itu pernah diklaim jatuh di Laut Burma.
Seorang detektif amatir Inggris mengklaim dia melihat puing-puing MH370 di laut Burma setelah menjelajahi Google Earth.
Diambil dari Google Earth, objek tersebut tampaknya berbentuk seperti pesawat besar, memicu teori liar bahwa itu mungkin pesawat yang telah lama hilang, demikian dikutip dari The Sun.
Meski demikian, puing-puing pesawat tersebut sudah ditemukan di perairan Madagaskar.
MH370 menghilang pada Maret 2014 dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan 239 orang di dalamnya.
3. Madagaskar
Pensiunan insinyur aerospace Inggris, Richard Godfrey, merilis laporan terbaru berdasarkan puing yang baru ia temukan dari seorang nelayan. Puing itu diduga bagian dari pintu trunnion gear pendaratan utama (main landing gear trunnion door).
"Benda puing itu hampir yakin berasal dari MH370 dan mirip dengan barang puing-puing lainnya yang mengambang di Samudera Hindia Barat dan kemudian ditunjukkan berasal dari sebuah Boeing 777 atau secara spesifik dari Boeing 777-200ER dengan registrasi 9M-MRO yang digunakan untuk penerbangan nomor MH370," tulis Richard Godfrey di situs MH370search.com, dikutip pada Desember 2022.
Berdasarkan analisis Godfrey, kerusakan pada puing pintu landing gear tersebut menandakan pesawat menukik dengan cepat supaya hancur lebur. Pilot yang membawa pesawat diduga aktif terlibat.
"Kecelakaan MH370 sama sekali bukan pendaratan halus di samudera," tulis Godfrey.
"Analisis pakar menunjukkan bahwa flaps tersebut tidak dibuka secara parsial sebagaimana kasus pendaratan laut. Kemungkinan realistisnya bahwa landing gear diturunkan menunjukkan bahwa seorang pilot aktif dan adanya upaya untuk memastikan pesawat tenggelam secepatnya usai benturan," ujarnya.
Meski puing tersebut menunjukkan bagaimana pesawatnya terjaduh, Godfrey tidak menyebut siapa sebenarnya yang menerbangkan pesawat tersebut sehingga terjatuh.
"Kami tidak bisa menjelaskan siapa yang menerbangkan pesawatnya atau mengapa. Diharapkan bahwa barang puing ini akan melalui pemeriksaan profesional dan analisis agar membawa identifikasi dan asal dari benda itu," ujar Godfrey.
Hilangnya MH370 Diangkat Jadi Serial Netflix
Netflix baru saja mengumumkan serial dokumenter tiga bagian baru tentang pesawat Malaysia Airlines Flight 370 atau MH370 yang hilang kontak pada 2014. Sampai saat ini, misteri hilangnya pesawat Pesawat Boeing 777-200ER tersebut belum terpecahkan.
Serial "MH370: The Plane That Disappeared" akan membahas tiga teori yang melingkupi peristiwa tersebut. Serial dokumentar ini akan mulai ditayangkan dalam website seluruh dunia mulai 8 Maret 2023.
Jika kisah ini tidak tragis, nasib Malaysia Airlines MH370 mungkin terasa seperti sesuatu yang diambil dari naskah The X-Files.
Sebuah penerbangan menuju Beijing dari Kuala Lumpur lepas landas pada 8 Maret 2014, sebelum menghilang dari radar dalam keadaan yang masih diselimuti misteri hingga kini, nyaris satu dekade.
Pesawat Boeing 777 itu diyakini jatuh di Samudera Hindia selatan, menewaskan semua 239 penumpang dan awak kapal.
"Diatur di tujuh negara, serial dokumenter yang mencekam ini menggunakan arsip yang kuat untuk merekonstruksi malam kejadian hilangnya pesawat nahas tersebut," demikian mengutip sinopsis resmi. "memberikan kesempatan kepada pemirsa untuk menjelajahi tiga teori paling kontroversial tentang hilangnya pesawat."
Netflix mencondongkan ceritanya ke sisi misterinya, dan mencatat bahwa, "Ini adalah kisah yang penuh dengan konspirasi dan teka-teki sosok bayangan dan keheningan resmi. Tetapi yang terpenting, ini adalah cerita untuk tetap menghidupkan memori bagi orang-orang yang hilang dalam salah satu misteri terbesar yang belum terpecahkan di zaman kita, dan untuk mendorong pencarian jawaban."
Serial ini akan menguak kesaksian orang-orang yang paling terlibat dengan kejadian tersebut, menampilkan wawancara dengan anggota keluarga, ilmuwan, dan jurnalis, serta banyak orang yang tidak terhubung namun secara obsesif mencari tahu apa yang terjadi pada malam itu.
Advertisement