Sukses

Kepalanya Dihargai Rp741 juta, Perempuan Polandia yang Mengaku Sebagai Madeleine McCann Mengungsi ke AS

Julia Wendell yang mengaku sebagai Madeleine McCann mengungsi ke AS menyusul banyaknya ancaman pembunuhan yang diterimanya, bahkan ada yang menghargai kepalanya senilai Rp741 juta.

Liputan6.com, Washington - Wanita Polandia yang mengaku sebagai Madeleine McCann dilaporkan "mengungsi" ke Amerika Serikat (AS), setelah menerima ancaman pembunuhan yang tak terhitung jumlahnya, termasuk yang memasang hadiah US$ 48.000 atau sekitar Rp741 juta untuk kepalanya.

Julia Wendell (21) dibawa pergi dari Polandia oleh detektif swasta dan cenayang yang berbasis di California, Fia Johansson, yang yakin bisa menangani kasus ini.

Johansson, yang terkenal karena bekerja dengan polisi dan penyelidik swasta untuk memecahkan kasus orang hilang di seluruh dunia mengatakan bahwa Julia tidak aman di Polandia. Demikian laporan Perth Now yang dilansir news.com.au, Kamis (9/3/2023).

Menurut Johansson, Julia merasa ketakutan setelah menerima ancaman dan pesan seksual keji dari pembenci online. Pekan lalu, Johansson terbang ke Polandia, di mana dia berbicara dengan dokter dan teman sekolah Julia, serta polisi seputar kasus Madeleine McCann.

Tapi, Johansson merasa tidak bisa melanjutkan penyelidikannya di tengah rentetan pelecehan dan ancaman terhadap Julia. Johansson dan Julia pun memutuskan terbang ke AS.

"Dia aman dan dia bahagia," tulis Johansson dalam salah satu unggahannya yang menunjukkan kebersamaannya dengan Julia.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Dr. Fia Johansson (@persianmedium)

Menurut Johansson, Julia kini tidak lagi punya akun media sosial menyusul akun Instagram @iammadeleinemcann yang dibuatnya sebelumnya telah di-report oleh para pembencinya.

2 dari 3 halaman

Johansson: Prioritas Saya Adalah Menjaga Keamanan Julia

Dalam sebuah wawancara dengan The Sun, Johansson mengatakan bahwa prioritasnya adalah menjaga keamanan Julia.

"Para pembenci telah menyerang Julia sejak dia muncul," katanya. "Situasi di Polandia adalah dia tidak punya siapa-siapa. Keluarganya tidak ingin berbicara dengannya."

"Julia tidak pernah berkata, 'Saya Madeleine McCann'. Dia memiliki banyak pertanyaan tentang masa lalunya dan dia meminta bantuan. Kami terbuka untuk semua kemungkinan."

Julia telah mengklaim kemiripannya dengan Madeleine McCann melalui tahi lalat di tempat yang sama di tubuhnya, bintik serupa di matanya, ingatan akan penyerangan dari tersangka dalam kasus penculikannya, dan keraguan atas validitas orang tuanya saat ini.

Keluarganya di Polandia telah angkat bicara untuk menyangkal klaim Julia tersebut. Tapi Johansson memiliki keyakinan berbeda.

"Setelah menghabiskan waktu dengan Julia dan menyelidiki ini, saya tidak berpikir dia berbohong atau mengada-ada... Semua yang dia katakan tampak nyata," ungkap Johansson kepada The Sun.

"Dia mengatakan dia dilecehkan sebagai seorang anak dan kami telah menemukan bukti di pengadilan bahwa dia dilecehkan antara tahun 2011 dan 2012... Kami telah meminta keluarganya untuk tes DNA tetapi ibunya memblokirnya dan mereka bahkan menolak untuk menerima telepon kami... Kami tidak bisa mendapatkan perintah pengadilan untuk memaksa mereka karena ada undang-undang yang melarangnya di Polandia."

Johansson menambahkan, "Kami pergi ke polisi di Polandia untuk melaporkan kekhawatirannya bahwa dia mungkin adalah Madeleine McCann, tetapi mereka mengatakan tidak memiliki penyelidikan soal itu. Negara tempat Madeleine McCann (Maddie) hilang, Portugal, harus memaksa Polandia untuk memeriksa kasus ini. Jadi, polisi sekarang tidak bisa mengatakan apakah dia Madeleine atau bukan Madeleine."

3 dari 3 halaman

Madeleine McCann Hilang Saat Berusia 3 Tahun

Madeleine McCann asal Leicestershire, Inggris, hilang tanpa jejak dari tempat tidurnya di sebuah apartemen di Kota Praia da Luz, Portugal, pada 3 Mei 2007. Saat itu, usianya tiga tahun.

Kasus hilangnya Madeleine McCann masih belum terpecahkan dan terus menjadi perhatian publik dan media.

Orang tua Madeleine McCann, Kate dan Gerry McCann, pada Mei 2021 menandai ulang tahun ke-18 putri mereka dengan mengulang harapan agar mereka dapat dipersatukan kembali suatu hari nanti.

"Setiap Mei itu sulit, pengingat tahun-tahun yang berlalu, tahun-tahun yang hilang atau dicuri," tulis mereka. "Kami menyimpan harapan, betapapun kecilnya bahwa kami akan bertemu Madeleine lagi."

Pihak berwenang Portugal dikritik pada waktu itu karena dinilai tidak sigap pada jam-jam awal Madeleine McCan diketahui hilang, di mana jejak mungkin masih "hangat". Mereka juga disebut melakukan kesalahan mendasar seperti gagal menggeledah rumah ke rumah, menginterogasi semua orang yang terkait, dan memasang garis polisi sehingga berpotensi mengorbankan bukti forensik di tempat kejadian perkara melalui kecerobohan dan ketidakhati-hatian.

Penyelidik Jerman meyakini bahwa Madeleine McCann dibunuh oleh predator seks Christian Brueckner. Pria itu didakwa dengan tiga dakwaan pemerkosaan dan dua dakwaan pelecehan seksual terhadap anak-anak pada Oktober tahun lalu.

Laporan The Sun menyebutkan, pelanggaran yang dituduhkan berlangsung selama 17 tahun antara tahun 2000 dan 2017. Hingga kini, Brueckner belum didakwa dengan pelanggaran apapun sehubungan dengan hilangnya Maddie.