Sukses

Korea Utara Tembakkan 2 Rudal Balistik Jarak Pendek, Korea Selatan Siaga Tinggi di Bawah Koordinasi AS

Uji coba terbaru Korea Utara ini dilakukan di tengah latihan militer bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).

Liputan6.com, Seoul - Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya pada Selasa (14/3/2023). Hal tersebut dikonfirmasi militer Korea Selatan.

Uji coba terbaru Korea Utara ini dilakukan di tengah latihan militer bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).

"Rudal yang diluncurkan dari kota pesisir barat daya Jangyon terbang melintasi Korea Utara sebelum mendarat di laut lepas pantai timur negara itu," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan seperti dilansir AP.

Kedua rudal dilaporkan menempuh jarak sekitar 620km. Jarak penerbangan yang dilaporkan menunjukkan rudal menargetkan Korea Selatan, yang menampung sekitar 28.000 tentara AS.

Militer Korea Selatan menyebut peluncuran itu sebagai "provokasi besar" yang merusak stabilitas di Semenanjung Korea.

JCS menambahkan, militer Korea Selatan dalam keadaan siaga tinggi dan mempertahankan postur kesiapan penuh di bawah koordinasi erat dengan AS.

Komando Indo Pasifik AS mengungkapkan, peluncuran pada Selasa tidak menimbulkan ancaman langsung bagi sekutunya.

Sementara itu, Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan Jepang sedang mengumpulkan informasi tentang rudal-rudal tersebut. Tokyo belum memastikan adanya kerusakan di dalam negeri.

Peluncuran terbaru dilakukan dua hari setelah Korea Utara menguji coba apa yang disebutnya dua rudal jelajah strategis dari kapal selam. Kurang dari seminggu sebelumnya, Kim Jong Un memerintahkan militer Korea Utara mengintensifkan latihan untuk mencegah dan menanggapi "perang sesungguhnya" jika diperlukan.

2 dari 2 halaman

Korea Selatan dan AS Mulai Latihan Freedom Shield

Pasukan Korea Selatan dan AS memulai latihan militer bersama yang dijuluki "Freedom Shield" pada Senin (13/3). Latihan tersebut dikabarkan berlangsung selama 11 hari.

Korea Utara telah lama melihat bahwa latihan bersama AS dan Korea Selatan sebagai langkah awal untuk invasi.

Adapun latihan militer Korea Selatan-AS mencakup simulasi komputer dan sejumlah latihan lapangan gabungan.

Pejabat Korea Selatan mengatakan, latihan lapangan akan kembali ke skala terbesar seperti sebelumnya, yang terakhir kali diadakan kedua negara pada tahun 2018. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Selatan-AS telah membatalkan atau mengurangi latihan militer gabungan untuk mengejar upaya diplomatik guna denuklirisasi Korea Utara dan karena kekhawatiran akan pandemi COVID-19.