Liputan6.com, Hubei - China dikenal sebagai negara yang memiliki infrastruktur spektakuler di dunia. Seperti The Great Wall of China, jembatan atas laut terpanjang sedunia, dan juga jembatan jalan raya yang melintasi sungai.
Dikutip dari laman OddityCentral, Rabu (15/3/23) Lembah sungai pegunungan di provinsi Hubei China mempunyai infrastruktur mengesankan yaitu jembatan jalan raya yang melintasi tengah sungai.
Jalan raya sepanjang 4 km ini telah dibangun di atas sungai yang mengalir melalui pegunungan. Mereka yang terlibat dalam proyek tersebut menyebutnya sebagai “jalan lintas air ekologis” pertama China.
Advertisement
Diselesaikan pada tahun 2015, 'jalan raya sungai' China secara luas dianggap sebagai keajaiban dalam dunia infrastruktur. Dirancang untuk menghubungkan kota Gufuzhen di daerah Xingshan ke jalan raya utama yang menghubungkan Shanghai dan Chengdu di China barat daya.
Baca Juga
Beberapa pertanyaan muncul seiringnya pembangunan jalan raya ini. Mengapa dibangun di tengah Sungai Xiangxi, padahal bisa dibangun di daratan samping sungainya. Bahkan sudah ada jalanan di sepanjang sungai. Rupanya, para insinyur China memutuskan bahwa jalan raya gantung yang membentang di sepanjang tengah sungai tidak hanya lebih murah untuk dibangun, tetapi juga lebih efisien.
Saat proses pembangunannya, mereka melalui proses yang cukup sulit. Dengan lanskap pegunungan yang kompleks di Lembah Sungai Xiangxi, mereka perlu melakukan penggalian batu bermil-mil untuk membuat, merelokasi orang yang tinggal di tepi sungai, dan juga berdampak pada flora dan fauna setempat.
Namun setelah menghitung, tim insinyur menunjukkan bahwa membangun jembatan jalan raya di atas sungai lebih murah dan lebih cepat daripada membangun jalan raya di darat.
Keuntungan Jalan Raya di Atas Sungai
Memang membangun jalan gantung sepanjang 4,4 kilometer yang mengikuti lekukan Sungai Xiangxi bukanlah pekerjaan yang murah, tetapi tampaknya lebih baik daripada alternatifnya.
Sebanyak 440 juta yuan (Rp983,1 miliar) yang dihabiskan untuk jalan raya sungai yang unik ini tampaknya beberapa kali lebih murah dari biaya jalan raya darat di sepanjang lembah ini.
Selain itu, jalan raya ini mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk berkendara dari Gufuzhen ke jalan raya utama. Waktu yang biasanya lebih dari satu jam hanya menjadi 20 menit saja.
Dalam delapan tahun sejak peresmiannya, jalan raya sungai China telah menjadi semacam objek wisata, dengan jutaan orang bepergian ke Hubei untuk merasakan pengalaman berkendara melalui tengah sungai dan menikmati pemandangan yang menakjubkan.
Advertisement
Jembatan Atas Laut Terpanjang Sedunia di China
Selain jembatan jalan raya di atas sungai, negara China juga pernah membangun jembatan melintasi laut. Infrastruktur ini menjadi jembatan atas laut terpanjang di dunia.
Terbentang hingga 55 kilometer, jembatan ini menghubungkan daratan utama China, yakni di Zhuhai, Hong Kong, dan Macau.
Jembatan yang semula dijadwalkan beroperasi pada 2016 itu didesain anti-gempa dan topan. Selain itu, jembatan ini dibangun menggunakan 400.000 ton besi, cukup untuk membangun 60 Menara Eiffel. Tak heran kalau jembatan memiliki anggaran senilai 12 miliar pound sterling atau sekitar Rp 218,5 triliun.
Setelah melalui masa konstruksi selama sembilan tahun dan diresmikan pada tahun 2018, jembatan yang membentang di Pearl River Estuary ini ternyata tak sembarang bisa dinikmati semua orang. Dikutip dari BBC, Kamis (25/10/2018), hanya 10.000 kendaraan pribadi warga Hong Kong yang boleh melintasi jembatan ini.
Izin tersebut didapat setelah lolos seleksi ketat dengan beberapa kriteria, termasuk memegang posisi dalam proyek pemerintahan atau membuat kontribusi besar untuk charity di selatan Cina, tepatnya di Provinsi Guangdong.
Kebanyakan orang akan melalui jembatan ini menggunakan bus dengan lama perjalanan kurang lebih 45 menit. Sementara, pelancong harus melalui imigrasi dan titik pemeriksaan di kedua akhir jembatan tersebut.
Kendati dihiasi banyak pro-kontra, mulai dari jumlah pekerja yang meninggal ketika membangun jembatan ini, sampai dampak pada lingkungan. Namun dilaporkan ndtv.com, turis sangat bersemangat menjajal pengalaman baru dengan melalui jembatan atas laut terpanjang di dunia yang dijuluki Si Gajah Putih Raksasa.
Fakta Unik Tembok China yang Jarang Diketahui
Tembok Besar China adalah serangkaian tembok pertahanan yang mengelilingi Tiongkok. Infrastruktur yang satu ini sudah dikenal oleh seuluruh dunia sebagai destinasi ikonik negara China.
Tahukah anda bahwa konstruksi Tembok Besar China memakan waktu beberapa ratus tahun, di mana bagian terus ditambahkan ke dinding sampai mereka membentuk satu struktur berkelanjutan panjang.
Ada banyak fakta menarik tentang Tembok Besar China yang jarang diketahui oleh orang banyak, seperti dikutip dari Listverse:
1. Sempat Ingin Diubah Menjadi Tol
Publikasi mengungkapkan bahwa pemerintah merenungkan rencana ini karena China tidak memiliki jenis jalan pada saat itu.
Tol menjadi kebutuhan utama bagi China saat itu, karena pemerintah tidak bisa mengangkut makanan ke daerah pedalaman di mana kemiskinan dan kekurangan makanan menyebabkan kelaparan.
Laporan juga menunjukkan bahwa pemerintah berencana untuk menggunakan jalan tersebut untuk mengangkut personel militer ke daerah pedalaman yang tidak dijaga ketat di mana para bandit menyerang.
Namun, rencana itu tidak pernah dirampungkan.
2. Rumor Terlihat dari Angkasa Luar
Dikatakan bahwa Tembok Besar Tiongkok terlihat dari luar angkasa, termasuk dari Bulan. Keduanya salah.
Menariknya, rumor itu sudah ada selama lebih dari dua abad sebelum Neil Armstrong dan kru Apollo 11 melakukan perjalanan ke Bulan.
Neil Armstrong mengalihkan pandangannya ke dinding ketika dia berlayar ke Bulan pada tahun 1969.
Dia mengonfirmasi bahwa struktur itu tidak terlihat dari sana.
Astronot lain menambahkan bahwa tembok itu bisa terlihat dari orbit rendah tergantung pada kondisi cuaca di Bumi.
Baca lebih lengkap mengenai fakta unik tembok China di sini.
Advertisement