Liputan6.com, Johannesburg - Dylan Pons, pembuat konten untuk Zuka Private Game Reserve di Afrika Selatan, baru-baru ini berbagi pengalamannya yang luar biasa dengan LatestSightings.com.
Ketika berkendara sore hari dari Satara, Dylan dan timnya menemukan kawanan gajah di Sungai Nsemani Dam, tempat mereka menyaksikan sesuatu yang benar-benar luar biasa.
Saat Pons dan timnya mengamati kawanan gajah itu, mereka memperhatikan ada seekor anak gajah berkaki tiga hadir dan berada di dalam air, menemukan kenyamanan dan kelegaan. Anak gajah itu bernama Vutomi.Â
Advertisement
"Kami bisa melihat tanda air yang lebih gelap di tubuhnya dari tempat ia (Vutomi) berada di air. Sungguh luar biasa melihat bagaimana ia beradaptasi dengan situasinya dan terus bergerak bersama kawanannya," kata Pons, dikutip dari UPI, Sabtu (18/3/2023).
Vutomi terlihat pincang dan hanya memiliki tiga kaki. Kehilangan anggota tubuh ini bisa jadi karena jerat, yang merupakan kenyataan hidup hewan-hewan ini, atau bisa juga karena serangan predator di masa mudanya.
Apa pun itu, satu hal yang pasti, Vutomi adalah gajah yang selamat dan menunjukkan ketangguhan yang luar biasa dari hewan liar ini meskipun dalam kondisi yang keras.
Terlepas dari cederanya, Vutomi dikelilingi oleh gajah lain yang datang untuk menyambutnya, menunjukkan rasa kebersamaan dan perhatian yang indah.
"Sungguh mengharukan melihat bagaimana kawanannya memeluk dan mendukungnya. Mereka benar-benar menunjukkan rasa empati dan kasih sayang yang luar biasa," ucap Pons.
Di video yang diambil Pons soal Vutomi, berakhir dengan si gajah muda yang menghilang ke balik semak-semak, mengikuti kawanannya. Pons mengungkapkan betapa langka penampakan tersebut baginya secara pribadi dan bagaimana ia khawatir akan ada lebih banyak hewan yang terluka di alam liar karena jerat.
"Jika Anda melihat Vutomi atau hewan lain yang terluka di dekat jalan, saya sarankan memberi mereka ruang untuk menghindari menambah stres pada situasi mereka yang sudah sulit. Bagaimanapun, kita berada di lingkungan mereka. Rasa hormat sangat penting saat berhadapan dengan raksasa lembut ini."
Kuil di India Beralih Pakai Robot Gajah untuk Ritual
Bicara soal gajah, di India binatang itu kerap digunakan sebagai kendaraan. Tidak hanya untuk tujuan pariwisata, gajah sering dipakai untuk acara ritual di India misalnya di kuil-kuil.
Uniknya, sebuah kuil di Negara Bagian Kerala, India menggunakan robot gajah untuk melakukan ritual tersebut.
Inisiatif tersebut dikeluarkan oleh pihak berwenang di Kuil Irinjadappilly Sree Krishna di Distrik Thrissur sebagai bagian dari janji mereka untuk berhenti menggunakan hewan hidup untuk perayaan apa pun.
Dilansir BBC, Rabu (1/3/2023), robot tersebut disumbangkan oleh People for Ethical Treatment of Animals (PETA) India dan aktris terkenal India yakni India Parvathy Thiruvothu. Mereka berharap robot gajah akan membantu dalam melaksanakan ritual yang bebas dari kekejaman.Â
Dirantai, dibebani, dan dihias, gajah memainkan peran penting dalam festival kuil di Kerala. Negara bagian itu menampung sekitar seperlima dari sekitar 2.500 gajah penangkaran di negara itu.
Selama bertahun-tahun, aktivis kesejahteraan hewan telah menunjukkan kekhawatiran tentang perlakuan terhadap gajah.
Pusat Penelitian Hak Hewan pekan lalu menulis kepada menteri utama negara bagian tentang peningkatan kematian mamalia, di mana 138 gajah penangkaran mati di Kerala antara tahun 2018 dan 2023.
Advertisement
25 Tahun Angkut Turis, Tulang Belakang Gajah Ini Kini Cacat Permanen
Sementara itu, fenomena gajah angkut turis menuai kontroversi di kalangan pencinta hewan. Gajah yang dipekerjakan dengan mengajak jalan-jalan turis yang duduk di atas punggungnya ini dinilai mengeksploitasi.
Fenomena tersebut jika diteruskan bisa membuat tulang punggung maupun tulang belakang gajah menjadi catat.
Benar saja, kejadian tidak mengenakkan terkait eksploitasi gajah angkut turis terjadi di Thailand. Gajah di Thailand tersebut bernasib naas setelah menjalani rutinitas angkut turis selama 25 tahun. Waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan tulang belakang gajah pun mengalami cacat.
Kejadian gajah mengalami kecacatan tulang belakang secara permanen ini dibuktikan oleh Wildlife Friends Foundation of Thailand (WFFT) yang merilis beberapa foto seekor gajah bernama Pai Lin yang alami cacat permanen karena 25 tahun bekerja angkut turis.
Kini Pai Lin tinggal di tempat perlindungan WFFT dan kondisi terus dipantau.
2 Gajah Masuk Perumahan di Malaysia Picu Warga Panik, Rekaman Videonya Viral
Di sisi lain, pernah ada kejadian di mana dua gajah memasuki area perumahan di Distrik Kluang di negara bagian Johor, Malaysia pada Rabu, 11 Januari 2023 malam.
Kejadian itu membuat sekitar 2.000 orang di lingkungan tersebut khawatir atas kemungkinan kembalinya mamalia tersebut.
Seorang warga berusia 83 tahun, M Pavayee Ammah, mengaku baru menyadari keberadaan gajah dewasa dan anaknya setelah mendengar suara yang terdengar seperti suara menginjak-injak di depan rumahnya.
Ia kemudian pergi untuk memeriksa apa yang terjadi dan terkejut melihat dua ekor gajah menabrak pagar rumah, dengan warga lainnya berusaha mengejar binatang itu ke hutan terdekat.
"Saya gemetar ketakutan saat melihat gajah di dalam kompleks dan juga mendengar warga berteriak agar saya tidak keluar rumah," ceritanya, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (13/1/2023).Â
"Ternyata, gajah-gajah itu sudah merambah area pertanian terdekat sebelum diusir warga dan (melanjutkan) ke area pemukiman di sini," katanya.
Upaya gajah memasuki rumahnya terekam dalam rekaman video berdurasi 26 detik yang viral di media sosial pada Rabu malam.
Advertisement