Sukses

Kenapa Kucing Suka Masuk ke Dalam Kotak? Ini Kata Ahli

Apakah Anda pernah melihat kucing suka bermain dengan kardus, atau barang berbentuk kotak? Yuk, simak alasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Pemandangan kucing masuk ke dalam kotak atau ruang sempit yang mereka temukan mungkin bisa dibilang hal lumrah. Tapi kenapa kucing selalu melakukan hal itu? dan mengapa mereka sangat menyukai kotak? 

Perilaku tersebut ternyata berasal dari hasrat hewani yang sederhana, kata Gabriella Smith, kandidat doktoral dalam kognisi hewan komparatif di University of Veterinary Medicine di Wina.

"Yang kami tahu adalah bahwa hal itu merupakan bentuk kenyamanan," kata Smith kepada live science. " Dari sudut pandang evolusi hal ini sangat masuk akal, tekanan dari samping memang menenangkan. Rasa nyaman ini sangat penting dalam situasi stres, seperti saat kucing jalanan dibawa masuk untuk pertama kalinya," sambung Gabriella Smith. 

Melansir dari livescience, Minggu (19/3/2023), dalam makalah tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, ilmuwan Belanda mencatat bahwa kemampuan bersembunyi sangat penting dalam menurunkan tingkat stres kucing yang baru saja tiba di penampungan hewan.

Para peneliti mengukur tingkat stres kucing menggunakan cat stress score non invasif, yang menilai tingkat stres pada kucing berdasarkan postur, perilaku vokal, dan tingkat aktivitas mereka.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa ketika kucing kehilangan tempat berlindung, mereka akan membalik kotak kotorannya untuk bersembunyi di bawahnya.

 

2 dari 4 halaman

Kecintaan Kucing Terhadap Kotak

Kecintaan kucing pada kotak sangat melampaui batas. Pada tahun 2021, Smith membuat citizen science paper, yang artinya dia meminta publik dan kucing mereka untuk berkontribusi dalam percobaan tersebut.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal applied animal behavior science, mengeksplorasi apakah kucing akan duduk di dalam kanizsa contour, yaitu persegi panjang yang dibuat dari sudut yang ditempelkan di lantai.

Tidak seperti kotak pada umumnya, kanizsa contour tidak memiliki dinding, dan menjadikannya dua dimensi. "Eksperimen 2D, khususnya, melihat ke dalam kognisi visual dan persepsi perbatasan," ucap Gabriella Smith. Dengan kata lain, kucing sangat menyukai kotak, mereka bahkan akan duduk di kotak 2D palsu tersebut.

Jadi, bagaimana hal ini bisa menjadi perilaku menguntungkan bagi kucing?

Satu teori menjelaskan hal ini bisa membantu kucing menghindari situasi berbahaya. "Mengapa hal itu masuk akal dari sudut pandang evolusi adalah, Anda tidak ingin masuk ke dalam benda, Anda tidak ingin jatuh dari tebing, Anda ingin memahami ketika dua hal memiliki intensitas warna yang berbeda," kata Gabriella Smith.

3 dari 4 halaman

Alasan Lain Kucing Menyukai Kotak

Penjelasan lain yang mungkin ada, tetapi belum diuji secara ilmiah. Kucing mungkin menyukai kotak karena mereka merupakan predator penyergap, yaitu menyerang lawannya secara tiba-tiba.

Lagi pula, seperti yang dapat dibuktikan oleh pemilik kucing mana pun, kucing rumahan suka menggunakan kotak, sudut, dan hampir semua permukaan yang ditinggikan untuk menyembunyikan diri sebelum menerkam mainannya atau manusia yang berada di dekatnya.

"Kucing saya melakukannya jika kita sedang bermain, dia akan bersembunyi di balik sesuatu sehingga dia bisa menerkam," tutur Gabriella Smith. "Itu semua masuk akal ketika kita berpikir tentang penutup 3D, tetapi bahkan kurang diketahui mengapa itu diartikan menjadi sesuatu yang bersifat 2D, dan berada di lantai," ucapnya kembali.

Selain itu kucing rumahan bukan satu-satunya kucing yang menyukai kotak. Menurut pengamatan kebun binatang, kucing besar termasuk puma, singa, dan harimau juga senang ketika duduk dan bermain dengan kotak berbagai ukuran.

4 dari 4 halaman

Kucing Dapat Melacak Kehadiran Pemiliknya Meski Tak Terlihat

Selain kucing hewan predator penyergap, yaitu menyerang lawannya secara tiba-tiba. Mereka juga mampu melacak keberadaan pemiliknya studi baru di Jepang menemukan bahwa kucing yang tidak bergerak dapat melacak lokasi pemiliknya menggunakan isyarat audio, khususnya suara pemiliknya. Saho Takagi, penulis utama studi, sekaligus mahasiswa doktoral di Universitas Kyoto, mengatakan ia selalu tertarik pada kemampuan pendengaran kucing.

Ia adalah penyuka kucing, tapi mengatakan bagian favoritnya adalah telinga hewan berkaki empat tersebut. Kucing memiliki telinga sensitif yang dapat bergerak ke berbagai arah. 

"Saya melihat seekor kucing dengan hanya satu telinganya dimiringkan ke belakang, mendengarkan suara di belakangnya, dan merasa bahwa kucing pasti memikirkan banyak hal dari suara itu," kata Takagi. "Kali ini, saya menyelidiki apakah mereka memetakan posisi pemiliknya secara spasial dari suara."

Penelitian yang dilakukan di lingkungan rumah dan di kafe kucing ini mengamati bagaimana hewan itu bereaksi terhadap suara pemiliknya tanpa rangsangan visual. Ini dilakukan menggunakan pengeras suara yang memutar rekaman pemilik yang menyebutkan nama kucing tersebut.

Baca selengkapnya disini...