Liputan6.com, Washington - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjuk mantan Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti (52) sebagai duta besar baru untuk India. Peristiwa itu terjadi kurang lebih dua tahun setelah namanya pertama kali diumumkan untuk mengisi peran tersebut.
Pada Rabu (15/3/2023), Senat mengonfirmasi penunjukannya dengan suara 52-42. Beberapa politikus Demokrat menyatakan keberatan dan menentangnya.
Baca Juga
AS belum memiliki duta besar untuk India sejak Januari 2021, meski kedua negara memiliki hubungan keamanan dan perdagangan yang kuat.
Advertisement
Analis mengatakan, Presiden Joe Biden ingin lebih meningkatkan hubungan dengan India -mitra dagang utama- sembari berupaya mengatasi pengaruh tetangganya, China, yang tumbuh di wilayah tersebut.
Penunjukan Garcetti juga datang pada saat Rusia telah menjadi iritasi utama antara New Delhi dan Washington. Sikap netral India terhadap invasi Rusia ke Ukraina telah membuat AS frustrasi.
New Delhi tidak secara eksplisit mengutuk invasi Rusia ke Ukraina tetapi telah berbicara tentang pentingnya "Piagam PBB, hukum internasional, dan penghormatan terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah negara".
India sendiri merupakan pasar terbesar bagi peralatan militer Rusia dan terus mengimpor minyak mentah dalam jumlah besar dari negara tersebut, mengabaikan larangan AS dan sebagian Eropa.
"Hubungan AS-India sangat penting," kata Senator Chuck Schumer setelah pemungutan suara pada Rabu seperti dilansir BBC, Jumat (17/3/2023). "Untung kita sekarang punya duta besar."
Tersendat Tuduhan Mengabaikan Dugaan Pelecehan Seksual
Lulusan Columbia University, Garcetti adalah seorang perwira di Angkatan Laut AS selama 12 tahun sebelum terjun ke dunia politik.
Pada tahun 2013, dia menjadi wali kota termuda LA dalam 100 tahun dan orang Yahudi pertama yang terpilih untuk peran tersebut. Garcetti memegang jabatan itu hingga 2022.
Dikenal sebagai seorang pembantu dekat Biden, Garcetti ikut ambil bagian dalam kampanye kepresidenannya.
Pada Juli 2021, Biden menominasikannya untuk posisi duta besar untuk India.
Namun tahun lalu, sebuah laporan Senat menuduhnya mengabaikan tuduhan pelecehan seksual terhadap salah satu penasihat dekatnya, Rick Jacobs. Laporan tersebut mengutip "banyak tuduhan yang kredibel dari banyak pelapor" tentang pelanggaran oleh Jacobs dan mengatakan bahwa "kemungkinan besar Wali Kota Garcetti memiliki pengetahuan pribadi tentang pelecehan seksual atau seharusnya menyadarinya".
Garcetti dan Gedung Putih terus-menerus membantah tuduhan tersebut dan pada Juli, Biden menominasikannya kembali untuk posisi tersebut.
Setelah memenangkan suara kepercayaan Senat pada Rabu, Garcetti mengatakan kepada New York Times bahwa dia tidak pernah mempertimbangkan untuk menarik namanya dari perlombaan karena Biden mendukungnya 100 persen.
Advertisement