Sukses

4 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel ke Kota Jenin, Salah Satunya Remaja 16 Tahun

Serangan di Jenin pada Kamis, terjadi beberapa hari sebelum para pejabat Israel, Otoritas Palestina, Mesir, Yordania, dan Amerika Serikat mengadakan pembicaraan dengan tujuan untuk mengurangi ketegangan menjelang bulan suci Ramadan.

Liputan6.com, Ramallah - Pejabat Palestina mengungkapkan bahwa pasukan Israel menembak mati empat warga Palestina selama serangan di Kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Operasi militer Israel yang berlangsung pada Kamis (16/3/2023) di Jenin dilakukan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dinas keamanan Shin Bet, dan Polisi Perbatasan, yang dilaporkan memasuki pusat kota pada tengah hari.

Seorang saksi mengatakan mereka tiba dengan dua mobil dan berhenti di tengah jalan.

"Mereka membuka pintu dan salah satu dari mereka menembak kepala Nidal Khazem," kata Ahmed Khalaf kepada Reuters seperti dilansir BBC, Jumat (17/3).

"Youssef Shreim dari (sayap militer Hamas) Brigade al-Qassam, mencoba melarikan diri," tambahnya. "Pasukan khusus mengejarnya dan mereka mulai menembak secara acak di jalan."

"Seorang remaja, berusia 16 tahun, tewas. Dia tidak terlibat apa pun. Dia bekerja di bisnis keluarga."

Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi kematian Khazem dan Shreim, yang merupakan tokoh senior dalam kelompok militan Jihad Islam dan Hamas. Mereka juga mengidentifikasi tewasnya Omar Awadin, remaja berusia 16 tahun, dan Luay al-Zughair yang berusia 37.

Adapun 20 warga Palestina lainnya terluka dan empat di antaranya mengalami luka serius.

2 dari 2 halaman

Tensi Semakin Tinggi

IDF mengatakan bahwa Khazem dan seorang militan buronan lainnya, yang disebutnya sebagai Youssef Abu Ashrin, menjadi sasaran dalam serangan itu. Tidak jelas apakah yang mereka maksud adalah Youssef Shreim.

Mereka menuduh bahwa Khazem terlibat dalam "aktivitas teroris yang signifikan", sementara Abu Ashrin memproduksi bahan peledak dan menembaki tentara Israel.

Juru bicara Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengutuk apa yang disebutnya "pembunuhan brutal" terhadap empat warga Palestina.

"Tindakan agresif Israel yang terus menerus ini menegaskan bahwa Israel sama sekali tidak tertarik untuk menenangkan situasi dan mencegah letusannya," kata Nabil Abu Rudeineh.

Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, menyebut pembunuhan itu sebagai kejahatan yang tidak akan terjawab, sementara kelompok Jihad Islam bersumpah untuk membuat Israel membayar harganya.

Serangan di Jenin pada Kamis, terjadi beberapa hari sebelum para pejabat Israel, Otoritas Palestina, Mesir, Yordania, dan Amerika Serikat mengadakan pembicaraan dengan tujuan untuk mengurangi ketegangan menjelang bulan suci Ramadan.

Serangan Israel di Tepi Barat menjadi semakin mematikan sejak awal tahun, menyusul gelombang serangan kelompok bersenjata Palestina yang menargetkan warga Israel terus berlanjut.

Lebih dari 80 warga Palestina -militan dan warga sipil- dibunuh pasukan Israel. Di pihak Israel, 13 orang tewas, di mana seorang di antaranya adalah petugas polisi paramiliter dan sisanya warga sipil.