Sukses

Penyakit Menular Misterius di Tanzania Bunuh 5 Orang, Tim Profesional Dibentuk

Pakar medis telah dikirim ke wilayah Kagera (barat laut) yang berbatasan dengan Uganda untuk menyelidiki penyakit menular misterius itu, kata pejabat kesehatan Tumaini Nagu.

Liputan6.com, Kagera - Tanzania tengah dilanda penyakit misterius yang menular. Dilaporkan telah membunuh lima orang.

"Tanzania telah meminta ahli medis untuk menyelidiki penyakit misterius menular yang telah menewaskan lima orang di negara itu," kata pihak berwenang seperti dikutip dari Africa News, Sabtu (18/3/2023). 

"Penyakit ini telah terdeteksi pada tujuh orang dengan gejala seperti demam, muntah, pendarahan dan gagal ginjal," kata kementerian kesehatan Tanzania dalam sebuah pernyataan Kamis 16 Maret 2023 malam.

Pakar medis telah dikirim ke wilayah Kagera (barat laut) yang berbatasan dengan Uganda untuk menyelidiki penyakit menular, kata pejabat kesehatan Tumaini Nagu.

"Sampel telah diambil dari pasien dan orang meninggal untuk mengidentifikasi sumber dan jenis penyakit," kata Tumaini Nagu dalam sebuah pernyataan, seraya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.

 

Wabah seperti ini bukan hal baru di Tanzania. Juli 2022 lalu, penyakit yang gejalanya berupa mimisan, demam, sakit kepala, dan kelelahan terdeteksi di wilayah Lindi.

Menanggapi hal tersebut, kepala petugas medis pemerintah, Aifello Sichalwe membentuk tim profesional dan meminta warga untuk tetap tenang.

Sichalwe menambahkan bahwa pasien negatif Ebola, virus Marburg dan COVID-19. Satu di antaranya telah sembuh sementara yang lain diisolasi. Sebanyak 13 kasus pasien terdeteksi saat itu, tiga di antaranya meninggal dunia.

Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan kemudian mengatakan kepada pertemuan keagamaan bahwa penyakit "aneh" yang terdeteksi di Lindi bisa jadi disebabkan oleh "interaksi yang meningkat" antara manusia dan hewan akibat degradasi lingkungan.

2 dari 3 halaman

Kasus Misterius Muncul Setelah Ebola

Kasus tersebut muncul setelah wabah Ebola di Uganda yang berlangsung hampir empat bulan dan menewaskan 55 orang. Uganda mengumumkan akhir wabah pada Januari 2023.

Tahun 2022 lalu, Tanzania mengidentifikasi wabah leptospirosis, atau "penyakit tikus", yang menewaskan tiga orang di wilayah tenggara Lindi.

Penyakit bakteri ini, ditularkan ke manusia oleh mamalia tertentu, menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi.

3 dari 3 halaman

Otoritas Tanzania Temukan 37 Kasus Kolera

Sedikitnya 37 kasus kolera telah dilaporkan di wilayah southern highlands Tanzania, Rukwa, kata seorang pejabat medis, Minggu 12 Desember 2023

Benjamin Chota, kepala petugas medis Distrik Nkasi di wilayah tersebut mengatakan tiga kasus kolera pertama dilaporkan di unit isolasi Korongwe pada 2 Desember.

"Setelah tiga kasus dilaporkan, tim ahli medis mengumpulkan sampel dari tiga pasien dan tes menunjukkan bahwa mereka menderita kolera," kata Chota dalam konferensi pers, demikian dikutip dari laman Xinhua, Senin (13/12/2021).

Dia mengatakan, otoritas Distrik Nkasi, Tanzania membuat lokasi darurat untuk merawat pasien kolera di mana 37 pasien dirawat sejak 10 Desember 2021.

"25 pasien kolera dirawat dan dipulangkan dan 12 pasien masih menerima perawatan di lokasi darurat," kata pejabat itu.

Peter Lijualikali, komisaris Distrik Nkasi, mendesak petugas medis di distrik tersebut untuk memastikan bahwa kolera dapat ditanggulangi sebelum menyebar ke distrik lagi.