Sukses

Zebra Kabur dari Kebun Binatang dan Berkeliaran di Jalanan Seoul, 7 Suntikan Pelemas Otot Menenangkannya

Seekor zebra kabur dari kebun binatang dan berkeliaran di jalanan Seoul, Korea Selatan pada 23 Maret 2023.

Liputan6.com, Seoul - Seekor zebra jantan di ibu kota Korea Selatan, Seoul dilaporkan kabur dari kebun binatang pada Kamis 23 Maret 2023.

Zebra bernama Sero itu terlihat berlari di jalan-jalan yang sibuk dan gang-gang kecil selama berjam-jam sebelum dibius dan dikembalikan ke salah satu kebun binatang di Korea Selatan.

Video di media sosial menunjukkan Sero yang berusia 3 tahun berlari kencang melalui Distrik Gwangjin, Seoul di tengah lalu lintas yang padat, berjalan menyusuri gang-gang sempit di lingkungan perumahan, serta melewati zebra cross saat berlari di sekitar kota.

Petugas pemadam kebakaran yang dikirim ke tempat kejadian kemudian menggiring mamalia itu ke sebuah gang, di mana Sero akhirnya ditenangkan dan dibawa kembali ke Children’s Grand Park, rumahnya di timur Seoul.

Menurut stasiun pemadam kebakaran Gwangjin-gu, petugas menerima laporan pertama pada pukul 15.43 waktu setempat tentang zebra berkeliaran bebas di sekitar kantor polisi, demikian dilansir dari CNN, Jumat (24/3/2023).

Ketika tim petugas pemadam kebakaran melaju ke lokasi yang dilaporkan, mereka melihat zebra berlari ke arah yang berlawanan, lalu mereka bergegas mengejar, kata seorang pejabat dari stasiun pemadam kebakaran itu.

Petugas kemudian memblokir jalan keluarnya dari gang belakang dengan pagar pengaman, truk pemadam kebakaran, dan mobil polisi untuk menunggu kedatangan petugas kebun binatang.

Seorang pejabat dari stasiun pemadam kebakaran Gwangjin-gu mengatakan bahwa petugas pemadam kebakaran menahan diri untuk tidak menggunakan obat bius hewan atas permintaan kebun binatang.

Sebuah tim yang dikirim oleh kebun binatang tiba sekitar setengah jam kemudian untuk memberikan tujuh suntikan pelemas otot yang akhirnya menenangkan zebra.

Petugas lalu memuat Sero ke kendaraan menuju kebun binatang sekitar pukul 18.00, mengakhiri perjalanan langka itu.

Kedua orang tua Sero mati karena sakit tahun lalu. Semenjak itu, Sero menunjukkan perilaku memberontak, kata Kim Jae-yun, seorang petugas di kebun binatang.

Suatu kali, Sero juga disebut mencoba berkelahi dengan kanguru di kandang sebelahnya.

Pada 2005, enam gajah juga pernah melarikan diri dari Children’s Grand Park, masuk ke restoran dan sekolah, menyebabkan seorang perempuan terluka.

Children’s Grand Park, kebun binatang tersebut adalah rumah bagi hampir 3.000 hewan yang terdiri dari 350 spesies, mulai dari singa dan jerapah hingga lumba-lumba dan burung eksotis.

2 dari 4 halaman

5 Singa Kabur dari Kandang Kebun Binatang Taronga

Tidak hanya kisah Sero sang zebra yang kabur, pernah ada juga kejadian lima ekor singa termasuk empat anaknya kabur dari kandangnya di Taronga Zoo atau Kebun Binatang Taronga Sydney, Australia. Kejadian itu terjadi pada Rabu (2/11/2022) pagi waktu setempat.

Singa terlihat di luar kandang mereka sekitar 06.30 pada Rabu. Peringatan code one (kode satu) segera dikeluarkan setelah membuat kebun binatang lockdown. Polisi dipanggil pada pukul 07.10 pagi dan singa-singa itu kembali ke kandang mereka tepat sebelum pukul 09.00 pagi.

Code one adalah peringatan paling mendesak di kebun binatang, yang membutuhkan tanggapan darurat.

Mengutip ABC.net.au, pihak kebun binatang kini terus menyelidiki bagaimana lima singa, termasuk empat anaknya, melarikan diri dari kandang mereka pagi ini, tetapi sejauh ini menyalahkan masalah pagar.

"Tinjauan awal insiden pagi ini telah mengkonfirmasi bahwa masalah integritas dengan pagar penahan memungkinkan lima singa, untuk sementara keluar dari pameran utama mereka," kata salah satu kebun binatang di Australia dalam sebuah pernyataan.

"Penjaga dan dokter hewan melaporkan semua singa baik-baik saja."

Hewan-hewan itu terlihat di area kecil di sebelah tempat pameran utama, dipisahkan oleh pagar setinggi 1,8 meter dari kebun binatang lainnya.

Baca selebihnya di sini...

3 dari 4 halaman

Apa Sebenarnya Warna Asli Zebra, Putih Garis Hitam atau Hitam Garis Putih?

Bicara soal zebra yang kabur dari kebun binatang, tidak bisa disangkal bahwa zebra merupakan hewan yang ikonik karena warnanya yang khas.

Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya apakah zebra berwarna putih dengan garis-garis hitam atau hitam dengan garis-garis putih?

Warna hitam-putih yang menakjubkan dari kulit zebra ini sangat kontras dengan padang rumput kering yang berwarna cokelat-hijau.

Melansir dari Live Science, Senin (22/11/2021), ada tiga spesies zebra yang hidup saat ini, yakni zebra dataran (Equus quagga), zebra gunung (Equus zebra), dan zebra Grevy (Equus grevyi), masing-masing spesies ini juga memiliki pola garis yang berbeda.

Beberapa zebra memiliki bagian yang lebih gelap dari kulit mereka berwarna hitam, sedangkan yang lain berwarna lebih cokelat, dan beberapa memiliki garis-garis hanya di tubuh tidak di kaki mereka.

Menurut The Quagga Project, ada subspesies zebra dataran yang telah punah, spesies ini disebut dengan quagga (Equus quagga quagga), yang memiliki sedikit garis-garis di kepala, surai, dan lehernya. Tim Caro, ahli ekologi perilaku dan evolusioner dan ahli biologi konservasi di University of California, Davis, mengatakan semua zebra memiliki warna kulit yang sama, yaitu hitam.

Baca selebihnya di sini...

4 dari 4 halaman

Bukan Alat Pertahanan dari Predator, Alasan Tubuh Zebra Bergaris-garis Terkuak

Zebra memang terkenal dengan garis-garis hitam dan putih yang kontras, tetapi tidak banyak yang tahu mengapa zebra memakai pola bergaris yang tidak biasa.

Ini adalah pertanyaan yang telah dibahas sejak 150 tahun yang lalu oleh ahli biologi Victoria seperti Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace.

Sejak itu banyak ide telah diajukan, tetapi hanya dalam beberapa tahun terakhir baru ada upaya serius untuk menguji hal tersebut.

Gagasan-gagasan itu dibagi ke dalam empat kategori utama: zebra bergaris untuk menghindari tangkapan predator, zebra bergaris untuk alasan sosial, zebra bergaris untuk tetap dingin, atau mereka memiliki garis-garis untuk menghindari serangan gigitan lalat.

Zebra adalah mangsa yang disukai singa, dalam berbagai penelitian di seluruh Afrika, singa membunuh zebra dalam jumlah lebih dari kelimpahan numerik mereka. Jadi garis-garis yang dimiliki zebra tidak bisa menjadi pertahanan anti-predator yang sangat efektif melawan karnivora ini.

Bagaimana dengan gagasan bahwa garis-garis yang dimiliki membantu zebra berinteraksi dengan anggota spesies mereka sendiri? Setiap zebra memiliki pola garis yang unik. Bisakah itu berguna untuk mengenal satu sama lainnya? Kemungkinan ini tampak sangat tidak mungkin mengingat bahwa kuda domestik yang berwarna seragam dapat mengenali sesamanya melalui penglihatan dan suara.

Anggota keluarga kuda yang bergaris tidak saling mengurus sesamanya, suatu bentuk ikatan sosial, lebih dari spesies kuda lain. Sangat tidak biasa zebra tanpa garis tidak dijauhi oleh anggota grup, dan mereka berkembang biak dengan baik.

Baca selebihnya di sini...