Sukses

Ratu Elizabeth II Disebut Minta 2 Kuda Mahal dari Jerman Sebagai Hadiah Kunjungannya Tahun 1978

Permintaan tersebut sontak mengejutkan birokrat Jerman pada saat itu, yang mencatat bahwa jenis kuda Holsteiner dan kuda abu-abu menelan biaya lebih tinggi dibanding hadiah yang diberikan kepada kepala negara manapun.

Liputan6.com, Berlin - Mendiang Ratu Elizabeth II dari Kerajaan Inggris meminta dua kuda sebagai hadiah atas kunjungan kenegaraannya ke Jerman pada tahun 1978. Hal itu diungkapkan oleh majalah mingguan Der Spiegel pada Senin (27/3/2023).

Permintaan tersebut sontak mengejutkan birokrat Jerman pada saat itu, yang mencatat bahwa jenis kuda Holsteiner dan kuda abu-abu menelan biaya lebih tinggi dibanding hadiah yang diberikan kepada kepala negara manapun yang berkunjung sejak Perang Dunia II berakhir.

Namun, bagaimanapun, presiden Jerman saat itu Walter Scheel menyetujui permintaan Ratu Elizabeth II demi kepentingan hubungan bilateral. Demikian laporan Der Spiegel mengutip arsip yang sebelumnya bersifat rahasia, seperti dilansir AP, Selasa (26/3).

Situs resmi Kerajaan Inggris melansir bahwa berkuda merupakan salah satu hobi Ratu Elizabeth II.

"Yang Mulia sangat berpengetahuan sebagai penunggang, pemilik, dan peternak kuda dan hasratnya terhadap kuda terlihat jelas pada balapan yang dihadirinya secara rutin," ungkap Kerajaan Inggris.

Arsip yang sama juga menguak preferensi minuman beralkohol Ratu Elizabeth II, yakni gin dan tonik, serta ketidaksukaannya terhadap helikopter.

Terungkap pula melalui arsip tersebut bahwa Kedutaan Besar Inggris di Berlin sempat khawatir tentang kemungkinan aksi protes jika Ratu Elizabeth II mengunjungi Dresden selama lawatannya pada tahun 1992.

Pada akhirnya, Der Spiegel melaporkan, Ratu Elizabeth II menghadiri kebaktian gereja dan dia disambut sebagian besar penduduk lokal di kota yang diratakan oleh serangan bom Sekutu selama perang.

2 dari 2 halaman

Kerajaan Inggris Punya Ikatan Luhur dengan Jerman

Secara total, Ratu Elizabeth II melakukan lima kunjungan kenegaraan ke Jerman. Terakhir, dia melawat pada tahun 2015.

Namun, arsip yang dipublikasikan terkait kunjungannya hanya yang berusia lebih dari 30 tahun.

Laporan Der Spiegel muncul beberapa hari sebelum kunjungan Raja Charles III dan Permaisuri Camilla ke Jerman. Ini merupakan kunjungan kenegaraan pertama pemimpin monarki Inggris itu.

Semula, Raja Charles III dan Permaisuri Camilla dijadwalkan untuk lebih dulu mengunjungi Prancis. Namun, rencana itu batal menyusul demo besar-besaran di Prancis untuk menentang reformasi pensiun.

Raja Charles III dan Permaisuri Camilla akan melakukan kunjungan tiga hari ke Jerman, yang dimulai pada Rabu (29/3) dan berakhir pada Jumat (31/3). Berlin, Brandenburg, dan Hamburg disebut akan menjadi titik-titik pemberhentian Raja Charles III dan Permaisuri Camilla.

Pada Kamis (30/3), Raja Charles III dijadwalkan akan berpidato di parlemen Jerman atau Bundestag, sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh sang ibu. 

Der Spiegel melaporkan bahwa kanselir Jerman saat itu, Helmut Kohl, keberatan soal memberikan panggung bagi Ratu Elizabeth II untuk berpidato di parlemen. Sikap itu diduga karena kemarahannya atas upaya Inggris memblokir reunifikasi Jerman beberapa tahun sebelumnya.

Keluarga kerajaan Inggris memiliki ikatan leluhur dengan Jerman. Sebelum berganti nama wangsa menjadi Windsor karena kekhawatiran tentang sentimen anti-Jerman selama Perang Dunia I, keluarga tersebut menggunakan nama Wangsa Saxe-Coburg dan Gotha, yang menunjukkan warisan Jermannya.