Pengalaman Ikut Bukber Bareng Dubes Arab di Indonesia, Pertama Kali Ketemu JK

Beberapa makanan yang telah saya cicipi kebanyakan makanan pembuka seperti hazelnut praline tart, brownie caramelized cake, dates delight, tiramisu verrine, dan buah-buahan. 

Mungkin karena berkaitan dengan Arab Saudi yang suka menjamu tamu dengan kopi, maka makanan yang saya cicipi tersebut semua rasanya seperti kopi, kecuali buah-buahan.

Makanan yang paling terenak yang ada di acara ini menurut saya gorengan risol yang disi dengan full udang dan ayam. Saya bersama editor Liputan6.com sampai mencari keberadaan risol ini di mana-mana, karena di tempat yang pertama sudah tidak ada lagi.  

Saya juga berkesempatan mencicipi makanan pokok yaitu marrocan chicken tagine, makanan ini adalah hidangan khas Maroko. Tentu saja jika berkaitan dengan negara timur, maka bayangan saya yaitu makanan yang kaya akan bumbu, berwarna merah pedas, tapi ternyata tidak. Saya malah merasakan rasa asin yang berlebihan, orang zaman dahulu biasanya mengatakan 'yang masak mau menikah lagi' jika merasakan terlalu asin.

Suasana tempat bukber ini, benar-benar menyuguhkan vibes Arab Saudi, mulai dari wewangian yang tercium di seluruh ruangan, hingga ruangan yang dihiasi dengan bergaya Timur Tengah, dan serba berwarna putih.

Banyak tamu dari berbagai kalangan, saya juga melihat ada orang India yang mendatangi acara ini. Saya bisa mengetahui hal itu karena cara berpakaiannya yang menggunakan kain sari khas India.

Selama acara berlangsung sebelum menjelang adzan, Dubes Arab Saudi untuk Indonesia selalu berada di depan pintu untuk menyambut para tamu yang datang.

Setelah adzan dikumandangkan, saya merasa acara ini tiba-tiba berubah menjadi sakral, karena mereka melakukan shalat Magrib berjamaah. Karena disisi panggung disediakan karpet untuk sholat bersama.

Terlepas dari itu, sambil menyaksikan sholat berjamaah, saya juga memperhatikan orang-orang yang sibuk sana-sini mengambil makanan yang disajikan seperti prasmanan.