Liputan6.com, Edinburgh - Humza Yousaf yang baru terpilih sebagai menteri pertama Skotlandia membagikan momen istimewa saat memimpin keluarganya sholat berjamaah di kediaman resminya saat ini, Bute House.
"Momen spesial memimpin keluarga saya sholat di Bute House seperti kebiasaan setelah buka puasa bersama," katanya di Twitter.
My family and I spending our first night in Bute House after today's parliamentary vote. A special moment leading my family in prayer in Bute House as is customary after breaking fast together. pic.twitter.com/yjPY1vpJMB
— Humza Yousaf (@HumzaYousaf) March 28, 2023
Partai Nasional Skotlandia (SNP) memilih Yousaf sebagai pemimpin barunya pada Senin (27/3/2023), menjadikannya orang kulit berwarna pertama dan muslim pertama yang memimpin negara berpenduduk 5,5 juta orang itu.
Advertisement
Yousaf mengalahkan Kate Forbes dalam pergulatan selama lima minggu, yang mengungkap keretakan di SNP yang pro-kemerdekaan saat negara itu dihadapkan pada kebuntuan dalam upayanya lepas dari Inggris.
Putra dari imigran Asia Selatan kelahiran Glasgow 37 tahun lalu itu bergabung dengan SNP pada tahun 2005 dan pada tahun 2011 dia terpilih sebagai anggota parlemen untuk wilayah Glasgow.
Sejumlah Tantangan Menanti Yousaf
Tantangan untuk menyatukan SNP dan menghidupkan kembali kampanye kemerdekaan yang terhenti menanti Yousaf. Selain itu, kritikus menggarisbawahi pula sejumlah isu termasuk tunawisma dan tingginya angka kematian akibat narkoba.
"Sama seperti saya akan memimpin SNP untuk kepentingan semua anggota partai, bukan hanya mereka yang memilih saya, maka saya juga akan memimpin Skotlandia untuk kepentingan semua warga negara, apa pun pilihan politik Anda," ujar Yousaf dalam pidato penerimaannya seperti dilansir AP, Selasa.
Dalam pidatonya, Yousaf memberikan penghormatan kepada mendiang kakek neneknya, yang beremigrasi dari Punjab ke Glasgow lebih dari 60 tahun lalu.
"Mereka tidak dapat membayangkan, bahkan dalam mimpi terliar sekalipun... cucu mereka suatu hari akan menjadi menteri pertama Skotlandia," kata Yousaf. "Kita semua harus bangga dengan kenyataan hari ini... bahwa warna kulit Anda, keyakinan Anda, bukanlah penghalang untuk memimpin negara yang kita sebut rumah ini."
Yousaf disebut memiliki pandangan sosial liberal yang serupa dengan pendahulunya, Nicola Sturgeon.
Advertisement