Liputan6.com, Beijing - Otoritas China menentang keras bahwa peningkatan anggaran militernya dijadikan alasan bagi Amerika Serikat dan Inggris untuk melakukan hal serupa.
"China selalu menjadi negara yang membangun perdamaian global dan mendukung tatanan internasional, bukan tantangan bagi negara lain," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China Kolonel Senior Tan Kefei kepada pers di Beijing, Kamis (30/9), dikutip dari Antara (1/4/2023).
Baca Juga
Pada pembukaan Sidang Tahunan Kongres Rakyat China di Beijing, Minggu (5/3), diumumkan kenaikan anggaran pertahanan China pada 2023 sebesar 7,2 persen menjadi 224,79 miliar dolar AS.
Advertisement
Pada awal Maret, Gedung Putih merilis pengajuan anggaran militer pada tahun fiskal 2024 sebesar 886 miliar dolar AS yang terdiri dari 842 miliar dolar AS untuk Pentagon dan 44 miliar dolar AS untuk program terkait pertahanan di departemen lain.
Anggaran militer AS tersebut bertambah sekitar 28 miliar dolar AS dibandingkan pada 2023.
Washington menyatakan bahwa kenaikan anggaran militer tersebut digunakan untuk mengatasi tantangan keamanan dari Moskow dan Beijing.
Simak video pilihan berikut:
Advertisement
Langkah Inggris
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak juga berjanji akan menaikkan anggaran militer negara itu sebesar 6 miliar dolar AS dalam dua tahun mendatang untuk merespons peningkatan kekuatan militer Rusia dan China.
Menurut Tan, selama bertahun-tahun AS membanggakan diri sebagai negara dengan anggaran militer tertinggi di dunia serta telah memulai peperangan dan kekacauan di seluruh dunia.
"AS ancaman terbesar bagi perdamaian, keamanan, dan stabilitas global," kata pejabat militer China itu.
Tan pun mendesak Inggris bersikap objektif dan rasional dalam memandang China dengan tidak menyebutnya sebagai ancaman.
China juga mementang AS dan Inggris yang menghibahkan teknologi kapal selam nuklir kepada Australia karena dianggap sebagai manifestasi dari mentalitas Perang Dingin.
AS Setujui Anggaran untuk Persiapan Konfrontasi dengan China
Militer Amerika Serikat harus siap menghadapi kemungkinan konfrontasi dengan China, kata para petinggi kementerian pertahanan negara itu.
Oleh karenanya, Kongres AS (DPR) menyetujui anggaran senilai US$842 miliar yang diusulkan oleh Pentagon (julukan Kemhan AS), untuk memodernisasi militer Amerika dan sekutunya di kawasan.
"Ini adalah anggaran yang digerakkan oleh strategi – dan yang didorong oleh keseriusan persaingan strategis kami dengan Republik Rakyat Tiongkok," kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam kesaksian di hadapan Subkomite Pertahanan Kongres, dikutip dari MSN News (25/3).
Nilai anggaran itu meningkat 40% dari tahun lalu, yang ditujukan untuk membangun kemampuan militer di Pasifik dan mempertahankan sekutu di area tersebut.
Itu juga ditujukan untuk mengantisipasi ancaman teknologi baru militer China, seperti rudal hipersonik.
Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan AS mengatakan bahwa tindakan China "bergerak ke arah konfrontasi dan potensi konflik dengan tetangganya dan mungkin Amerika Serikat."
Milley mengatakan, "mencegah dan mempersiapkan perang sangat mahal, tapi tidak semahal berperang. Dan anggaran ini mencegah perang dan mempersiapkan kita untuk melawannya jika perlu."
Advertisement