Liputan6.com, Moskow - Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa wartawan asing di Rusia tidak perlu takut jika mereka memang melakukan tugasnya dan tidak menggunakan akreditasi mereka sebagai kedok.
"Semua wartawan asing yang memiliki akreditasi yang sah dapat melanjutkan kegiatan jurnalistik di negara kami. Mereka tidak menghadapi batasan apa pun dan bekerja dengan tenang. Tetapi dalam hal ini, kita berbicara tentang kegiatan di bawah kedok spionase jurnalistik," kata dia, dalam konferensi pers di Moskow, Jumat (31/3), dikutip dari Antara (2/4/2023).
Baca Juga
Komentar itu muncul sehari setelah penangkapan koresponden surat kabar The Wall Street Journal, Evan Gershkovich, yang disebut Peskov tertangkap basah karena melanggar undang-undang negara.
Advertisement
Peskov mengatakan tidak ada alasan untuk mengusir semua wartawan Rusia dari negara-negara Barat sebagai tanggapan atas penangkapan Gershkovich.
"Pelanggaran hukum dan melampaui kegiatan yang ditentukan oleh undang-undang adalah satu hal, sementara membatasi hak jurnalis yang jujur itu hal lain. Itu akan menjadi absurd dan salah," ujar dia.
Peskov mengatakan dia tidak memiliki detail kasus Gershkovich tetapi penyelidikan sedang dilakukan oleh Dinas Keamanan Federal Rusia.
Simak video pilihan berikut:
Advertisement
Rusia Tangkap Wartawan The Wall Street Journal atas Tuduhan Spionase untuk AS
Badan keamanan utama Rusia pada Kamis (30/3/2023) mengatakan, telah menahan wartawan The Wall Street Journal Evan Gershkovich (31) atas dakwaan spionase.
Gershkovich, seorang warga negara Amerika Serikat (AS) dan anggota biro The Wall Street Journal Moskow, ditahan di Kota Yekaterinburg, sekitar 880 mil di timur Moskow, pada Rabu (29/3) saat dalam perjalanan untuk liputan.
Biro Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan Gershkovich, bertindak atas instruksi AS, mengumpulkan informasi yang merupakan rahasia negara tentang kegiatan salah satu perusahaan di kompleks industri militer Rusia.
Gershkovich sendiri terakreditasi untuk bekerja sebagai jurnalis di Rusia oleh Kementerian Luar Negeri negara tersebut.
"The Wall Street Journal dengan keras menyangkal tuduhan dari FSB dan meminta pembebasan segera reporter tepercaya dan berdedikasi kami, Evan Gershkovich," sebut The Wall Street Journal seperti dikutip langsung dari lamannya, Kamis. "Kami berdiri dalam solidaritas dengan Evan dan keluarganya."
Menurut kantor berita Rusia, TASS, pihak berwenang membawa Gershkovich ke Moskow, di mana dia muncul di pengadilan dengan pengacara yang ditunjuk negara dan diperintahkan ditahan hingga 29 Mei.
Di Rusia, persidangan spionase sering dilakukan secara rahasia dan jarang ada pengadilan yang membebaskan terdakwa. Persidangan bisa makan waktu berbulan-bulan.
Penahanan dan dakwaan terhadap Gershkovich atas tuduhan spionase berarti kasus tersebut kemungkinan akan menjadi masalah diplomatik tingkat tinggi.
Direktur Carnegie Russia Eurasia Center Alexander Gabuev mengatakan bahwa kasus ini sangat penting karena wartawan AS belum pernah ditangkap di Rusia sejak Perang Dingin.
"Ini adalah titik terendah baru dalam hubungan AS-Rusia," katanya. "Penangkapan seorang wartawan AS yang terakreditasi benar-benar menjadi preseden."
Kemlu AS Murka
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat memberikan kecaman keras kepada pemerintah Rusia karena menangkap jurnalis The Wall Street Journal (WSJ) bernama Evan Gershkovich. Jurnalis itu ditangkap pada Rabu (29/3) karena dituduh melakukan spionase.
WSJ telah tegas membantah tuduhan tersebut. Pihak Badan Keamanan Rusia (FSB) berkata Evan Gershkovich melakukan spionase terkait salah satu perusahaan industri militer Rusia.
"The Wall Street Journal dengan marah membantah dugaan-dugaan dari FSB dan meminta pelepasan segera dari reporter terpercaya dan berdedikasi kami, Evan Gershkovich," tulis pernyataan resmi The Wall Street Journal, dikutip Jumat (31/3/2023).
Jurnalis berusia 31 tahun itu ditangkap di kota Yekaterinburg. Evan merupakan keturunan Rusia, orang tuanya pindah dari Uni Soviet ke Amerika Serikat.
Advertisement