Sukses

Wartawan The Wall Street Journal Evan Gershkovich Ajukan Banding atas Penangkapannya oleh Rusia

Gershkovich saat ini ditahan di pusat penahanan pra-sidang di penjara Lefortovo hingga 29 Mei. Dia menghadapi ancaman hukuman 20 tahun penjara atas tuduhan spionase.

Liputan6.com, Moskow - Wartawan The Wall Street Journal Evan Gershkovich mengajukan banding atas penangkapannya oleh otoritas Rusia pekan lalu. Hal tersebut dikonfirmasi kantor berita TASS yang mengutip layanan pers Pengadilan Lefortovo di Moskow.

Belum ada tanggal yang telah ditetapkan untuk sidang banding.

Gershkovich saat ini ditahan di pusat penahanan pra-sidang di penjara Lefortovo hingga 29 Mei. Dia menghadapi ancaman hukuman 20 tahun penjara atas tuduhan spionase.

Penangkapan Gershkovich, yang tercatat sebagai penahanan pertama seorang wartawan Amerika Serikat (AS) di Rusia atas tuduhan mata-mata sejak Perang Dingin, menyoroti tindakan keras Kremlin terhadap kebebasan media dan operasi kantor berita asing sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu.

Selain itu, jelas bahwa penangkapan Gershkovich mempertajam hubungan antara AS dan Rusia. Presiden Joe Biden telah mendesak Rusia untuk melepaskan Gershkovich.

Pusat Hubungan Masyarakat Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan sebelumnya bahwa Gershkovich bertindak atas perintah pihak AS untuk mengumpulkan informasi yang merupakan rahasia negara tentang kegiatan perusahaan di dalam kompleks industri militer Rusia. Dia ditangkap di Yekaterinburg.

The Wall Street Journal dengan tegas menolak tuduhan spionase terhadap Gershkovich.

"Dengan keras menyangkal tuduhan dari FSB dan meminta pembebasan segera wartawan kami yang tepercaya dan berdedikasi," sebut The Wall Street Journal seperti dilansir CNN, Selasa (4/4/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rusia Klaim Evan Gershkovich Tertangkap Basah

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah menegaskan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken via telepon pada Minggu (2/4) bahwa pengadilanlah yang akan memutuskan masa depan Gershkovich.

"Mengingat bukti yang ada tentang aktivitas ilegal warga negara AS, masa depannya akan ditentukan oleh pengadilan. Kedutaan Besar AS di Moskow telah diberitahu tentang penahanannya," sebut Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dilansir kantor berita TASS, Senin (3/4).

Kemlu Rusia menambahkan, "Dalam konteks pembahasan masalah penahanan Gershkovich yang berkewarganegaraan AS di Rusia atas dugaan spionase... Menlu Blinken harus menghormati keputusan otoritas Rusia yang dibuat sesuai hukum dan komitmen internasional Rusia."

"Menlu Lavrov menekankan bahwa Gershkovich ditahan setelah tertangkap basah menerima data rahasia dan mengumpulkan data yang merupakan rahasia negara dengan berkedok sebagai wartawan."

Diplomat top Rusia itu juga mengatakan kepada rekan-rekannya di AS bahwa histeria seputar penangkapan Gershkovich tidak dapat diterima.

Pemimpin redaksi The Wall Street Journal Emma Tucker mengatakan pada Minggu, "Kami tahu bahwa pemerintah AS menangani kasus ini dengan sangat serius."

Menurut biografinya di situs web The Wall Street Journal, Gershkovich yang bertugas di meliput soal Rusia, Ukraina, dan bekas Uni Soviet. Dia sebelumnya pernah bekerja untuk kantor berita Agence France-Presse, Moscow Times, dan New York Times.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.