Sukses

5 Tanda-Tanda Kucing Sedang Depresi, Serta Cara Penanganannya

Apakah kucing Anda depresi? Dokter hewan telah membagikan 5 tanda depresi pada kucing, yuk simak penjelasannya

Liputan6.com, Jakarta Sama seperti manusia, kucing juga bisa mengalami depresi. Namun, penting sekali bagi pemilik kucing untuk mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghadapinya dengan tepat.

Meskipun biasanya bersifat jangka pendek, depresi pada kucing dapat disalahartikan sebagai ketidakmampuannya menghadapi perubahan.

Dalam banyak kasus, kadang para pemilik kucing tidak akan tahu apakah kucingnya mengalami depresi, atau kenapa. Al Arabiya English, berbicara dengan Dr. Amer Grizic, Kepala Dokter Hewan di klinik hewan Animalia – Welfare & More yang berbasis di Abu Dhabi, untuk mengidentifikasi lima tanda teratas depresi pada kucing.

Berikut Liputan6.com telah merangkum daftar tersebut, yang mengutip dari Al Arabiya English, Selasa (4/4/2023). 

1. Kurangnya Aktivitas 

Saat kucing anda berhenti bermain atau menjadi lebih enggan untuk bergerak, curigailah, kemungkinan mereka sedang mengalami depresi.

2. Perawatan yang Berlebihan

Perubahan dalam perawatan bisa menjadi indikator utama depresi pada kucing, hal ini juga dapat menyebabkan bercak botak atau sakit pada tubuhnya, kata Grizic.

3. Suka Bersembunyi

Jika kucing sering bersembunyi, terutama di tempat yang sama setiap harinya, dan menghindari makan serta berinteraksi, hal itu bisa menjadi tanda utama kucing mengalami depresi juga.

 

 

 

2 dari 4 halaman

4. Mudah Terkejut

Kucing cenderung mudah terkejut, biasanya hal ini digunakan sebagai mekanisme untuk bertahan hidup. Namun, jika kucing lebih pemalu, atau mereka mulai mudah terkejut, hal ini bisa menjadi tanda depresi.

Grizic mengidentifikasi keadaan ini sebagai tanda utama depresi pada kucing dan mendefinisikannya, "Kucing akan sangat mudah terkejuat atau gelisah, ketika mendengarkan suara dan merasakan gerakan yang tiba-tiba," ucap Grizic. 

5. Konflik

Kucing adalah makhluk teritorial dan seringkali dapat diintimidasi oleh kucing lain, terutama jika mereka berbagi rumah dengan hewan lain, atau pemilik yang sama .

"Ketika kucing tampak ragu-ragu untuk mendekati pintu, makanan, dan tempat kotorannya, serta terlihat gugup. Hal ini biasanya diakibatkan karena ada kucing lain yang mendekat, dan biasanya mereka akan mengeluarkan suara mendesis untuk mengusirnya," katanya.

3 dari 4 halaman

Apa yang Dapat Dilakukan Pemilik Kucing Untuk Membantu Kucing Mengatasi Depresi?

Kucing perlu diajari cara hidup dengan manusia agar "menerima bahwa semua tanda aktivitas manusia adalah normal," ucap Grizic.

"Pada kucing, perlu diterapkan sosialisasi sensitif utama sejak dini, mulai dari usia sekitar dua hingga tujuh minggu. Sebelum memulai terapi perilaku khusus untuk masalah ketakutan, sangat penting untuk memastikan bahwa lingkungan rumah kucing benar-benar memenuhi kebutuhan kucing," katanya.

Penting untuk memantau reaksi-reaksi kucing ketika menghindar di hadapan sesuatu yang menimbulkan rasa takut dalam diri mereka. Hal itu apat dianalisis untuk lebih memahami situasi mental dan perilaku kucing.

Selain itu, pemilik kucing bisa memperbaiki lingkungan di sekitar kucing agar mereka lebih nyaman, terutama karena kucing cenderung teritorial.

"Membuat perubahan pada lingkungan luar untuk kucing Anda memiliki manfaat seperti meningkatkan ruang yang tersedia untuk kucing Anda, mengurangi persaingan seperti perebutan toilet dan tempat istirahat di dalam rumah, dan terakhir memungkinkan kucing untuk berhasil mempertahankan taman sebagai wilayahnya. Ingatlah bahwa kucing berevolusi dari nenek moyang yang hidup di gurun," ucap Grizic memberikan saran.

 

4 dari 4 halaman

Potensi Penyebab Fobia ke Kucing

Grizic juga menambahkan bahwa, menyediakan fasilitas bagi kucing sangat penting, agar mereka bisa merasakan kenyamanan dan mengakses fasilitas tersebut. Selain itu, kucing juga harus diberikan kesempatan untuk menjelajah ruangan tempatnya berada. 

Ras kucing yang paling rentan terhadap depresi adalah Scottish fold, Maine coon, Persia, Birman, dan Bombay, menurut dokter hewan yang berbasis di Abu Dhabi.

Adapun potensi penyebab ketakutan, fobia, atau kecemasan terkait kucing meliputi:

  • Kurangnya sosialisasi dan pembiasaan yang tepat
  • Pengaruh genetik pada sifat takut-takut
  • Mengalami insiden traumatis
  • Antisipasi pengalaman yang tidak menyenangkan, misalnya antisipasi serangan kucing lain dapat menyebabkan kasus agorafobia
  • Usia tua – kehilangan kompetensi dan peningkatan rasa takut pada kucing geriatri sudah diketahui dengan baik
  • Penguatan pemilik yang tidak disengaja atas tanggapan yang menakutkan.