Liputan6.com, Washington - Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy mengonfirmasi bahwa dia akan bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di California pekan ini, meski China telah memperingatkan bahwa pertemuan tersebut dapat menyebabkan konfrontasi serius.
Tsai Ing-wen akan kembali transit di AS pada Rabu (5/4/2023), sekembalinya dia dari lawatannya ke sekutu Taiwan di Amerika Tengah. Keduanya dikabarkan akan bertatap muka di Perpustakaan Kepresidenan Ronald Reagan. Demikian seperti dilansir BBC, Selasa (4/4).
Dipilihnya AS sebagai lokasi pertemuan, bukan Taiwan, dinilai sebagai kompromi untuk menghindari ketegangan tingkat tinggi dengan China.
Advertisement
Langkah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan tahun lalu dipandang sebagai provokasi besar oleh China, yang meresponsnya dengan latihan militer di sekitar pulau itu.
Saat ini, hubungan AS dan China tengah berada di titik terendah. Jarak antara keduanya kian lebar menyusul perselisihan terkait sejumlah isu, termasuk balon mata-mata dan meningkatnya upaya AS untuk memutus akses China ke teknologi canggih.
Pada Senin (3/4), juru bicara Kementerian Luar Negeri China menegaskan, Beijing sangat menentang segala bentuk interaksi dan kontak resmi antara AS dan Taiwan.
Taiwan di Antara Dua Raksasa
AS mempertahankan hubungan diplomatik penuh dengan China, tetapi di lain sisi merupakan sekutu dan pemasok senjata terpenting Taiwan.
Sejak Tsai Ing-wen terpilih pada tahun 2016, China telah meningkatkan tekanan militer, ekonomi, dan diplomatiknya terhadap Taiwan. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan investasi di Amerika Latin, medan pertempuran diplomatik utama antara kedua belah pihak, di mana Taiwan memiliki beberapa sekutu diplomatik.
Perjalanan terbaru Tsai Ing-wen sendiri adalah untuk mengunjungi Guatemala dan Belize, di mana dia bertemu dengan para pemimpin kedua negara dan menegaskan kembali hubungan diplomatik.
Bulan lalu, Taiwan kembali kehilangan sekutu diplomatiknya di kawasan itu setelah Honduras, mengumumkan loyalitas ke China.
Pejabat pertahanan Taiwan mengatakan, perjalanan Presiden Tsai Ing-wen ke Guatemala dan Belize diwarnai insiden oleh selusin pesawat China yang melintasi batas tengah Selat Taiwan pada Jumat dan Sabtu lalu. Taiwan mengakui adanya pola pelecehan reguler dari pesawat-pesawat China tersebut.
China memandang Taiwan, yang memiliki pemerintahan sendiri, sebagai provinsi yang membangkang dan Beijing telah mengatakan tidak akan segan menggunakan kekuatan militer untuk reunifikasi.
Advertisement