Liputan6.com, Jakarta - Jelang puncak pertemuan di KTT ASEAN, Indonesia semakin menyiapkan persiapannya, terutama lokasi yang akan menjadi tempat penyelenggaraan yaitu Labuan Bajo.
"Everything is on the right track so far, alhamdullilah. Indonesia akan terus bekerja keras untuk ASEAN dan tentunya untuk dunia," kata Retno Marsudi dalam press briefing Triwulan Pertama Keketuaan ASEAN 2023, di Gedung Pancasila, Rabu (5/4/2023).
Baca Juga
"Saat ini persiapan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo terus dimatangkan, baik dari aspek penyelenggaraannya maupun deliverables-nya."
Advertisement
Retno Marsudi juga menuturkan bahwa update pelaksaan keketuaan ini akan disampaikan dari waktu ke waktu.
Dalam pernyataannya, Retno Marsudi juga menyampaikan bahwa sudah banyak yang dilakukan oleh Indonesia dalam tiga bulan ini, selama menjadi Ketua ASEAN 2023.
"Sejak Januari hingga akhir Maret 2023, telah dilangsungkan 190 pertemuan di berbagai tingkatan dari 531 pertemuan yang tercatat di dalam Kalender Keketuaan Indonesia di ASEAN. Dari 531 pertemuan tersebut, yang harus dituanrumahi oleh Indonesia adalah 301 pertemuan, di mana 73 diantaranya dilakukan di Gedung Sekretariat ASEAN," kata Retno Marsudi.
"Sementara sisanya dilakukan di negara-negara ASEAN lainnya yang tengah menjadi koordinator pertemuan sektoral dan juga di negara mitra ASEAN."
Beberapa pertemuan yang penting yang telah terselenggara antara lain:
- ASEAN Foreign Ministers' Retreat di Jakarta (1-4 Februari)
- ASEAN Tourism Ministers' Meeting di Yogyakarta (2-5 Februari)
- ASEAN SOM and Related Meetings di Jakarta (6-8 Maret)
- ASEAN Economic Ministers' (AEM) Retreat di Magelang (20-22 Maret)
- ASEAN Finance Ministers & Central Bank Governors' Meeting di Bali (28-31 Maret)
Â
3 Bulan Jadi Ketua ASEAN, Retno Marsudi Sebut Indonesia Semakin Kuatkan 3 Pilar Ini
Tiga pilar yang disampaikan Menlu Retno dalam press briefing Triwulan pertama keketuan ASEAN 2023 meliputi; Pilar ASEAN Matters, Pilar Epicentrum of Growth dan pilar Implementasi AOIP.
"Sebagaimana diketahui di pilar ini, kapasitas ASEAN penting untuk diperkuat dan kita ingin menjadikan ASEAN dapat bekerja lebih efektif sehingga mampu mengatasi tantangan masa depan," ujar Retno Marsudi di press briefing Kemlu RI Rabu (5/4/2023).
"Oleh karenanya, kesatuan dan sentralitas ASEAN penting untuk terus dijaga agar ASEAN mampu terus menjadi lokomotif perdamaian dan stabilitas kawasan."
Di pilar ini juga, Menlu Retno Marsudi sampaikan beberapa isu juga masih terus menjadi prioritas dan sedang dibahas terus menerus di antaranya:
- Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) akibat penyalahgunaan teknologi
- Percepatan negosiasi teks Code of Conduct (COC)
- Penguatan institusionalisasi Dialog HAM di ASEAN
- Penyusunan Peta Jalan keanggotaan penuh Timor-Leste di ASEAN
- Penandatanganan Protokol SEANWFZ oleh Nuclear Weapon States (NWS) yang prosesnya terhenti pada 2012
Sementara untuk Pilar Epicentrum of Growth, beberapa prioritas yang sedang dibahas dalam 3 bulan terakhir antara lain:
- Penguatan arsitektur kesehatan
- Kemudian, penguatan ketahanan pangan kawasan melalui ketersediaan pangan regional di masa krisis
- Penguatan ketahanan energi termasuk melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik
- Upaya Penguatan stabilitas keuangan kawasan termasuk melalui penggunaan mata uang negara ASEAN dalam transaksi perdagangan dan konektivitas mekanisme pembayaran di kawasan ASEAN
Advertisement
Pilar Ketiga yang Dikuatkan yaitu Implementasi AOIP
Untuk pilar ketiga yaitu implementasi AOIP
"Selama keketuaan Indonesia, Indonesia ingin melihat penguatan kerja sama konkret, dari AOIP dengan penekanan pada prinsip inklusivitas dan kerja sama ekonomi serta ekonomi pembangunan," kata Retno Marsudi.
"Jadi approach atau penekanan implementasi dari AOIP, bahwa prinsip kerja samanya adalah inklusif dan juga memprioritaskan pada kerja sama ekonomi dan pembangunan."
"Oleh karena itu, sejalan dengan implementasi AOIP, Indonesia akan menjadi tuan rumah atau akan menyelenggarakan Flagship Event yaitu ASEAN-Indo-Pacific Forum."