Sukses

Serangan Pria Bersenjata Kapak di Pusat Penitipan Anak Brazil Tewaskan 4 Orang, Pelaku Kabur Lalu Menyerahkan Diri

Serangan pria bersenjata kapak terjadi di day care center atau pusat penitipan anak di Kota Blumenau, Brazil selatan. Empat anak tewas dan empat lainnya dilaporkan terluka dalam peristiwa tersebut.

Liputan6.com, Santa Catarina - Serangan pria bersenjata kapak terjadi di day care center atau pusat penitipan anak di Kota Blumenau, Brazil selatan. Empat anak tewas dan empat lainnya dilaporkan terluka dalam peristiwa tersebut.

"Mereka yang tewas - tiga laki-laki dan seorang perempuan - berusia antara 5 dan 7 tahun," kata polisi setempat seperti dikutip dari CNN, Kamis (6/4/2023).

Gubernur negara bagian Santa Catarina, Jorginho Mello, mengatakan di Twitter bahwa seorang tersangka laki-laki telah ditangkap.

Seorang polisi mengatakan kepada CNN Brazil bahwa tersangka, berusia 25 tahun, diketahui telah melompati tembok ke taman bermain Cantinho Bom Pastor day care center lalu menyerang anak-anak. Dia melarikan diri setelah sejumlah guru membela anak-anak itu, dan kemudian menyerahkan diri ke polisi, menurut pejabat itu.

Gubernur Mello mengungkapkan solidaritasnya kepada para korban penikaman. "Semoga Tuhan menghibur hati semua keluarga di saat kesedihan yang mendalam ini," katanya.

Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva juga menyampaikan belasungkawa atas tragedi di pusat penitipan anak tersebut.

"Tidak ada rasa sakit yang lebih besar daripada keluarga yang kehilangan anak atau cucunya, terlebih lagi dalam tindakan kekerasan terhadap anak-anak yang tidak bersalah dan tidak berdaya," tulis Lula di Twitter.

Mengutip laporan Al Jazeera, polisi memastikan bahwa penyerang telah ditangkap.

Peristiwa itu terjadi lebih dari seminggu setelah seorang siswa berusia 13 tahun melakukan serangan penikaman di sebuah sekolah di Sao Paulo yang menewaskan seorang guru dan melukai lima orang lainnya.

2 dari 4 halaman

Jumlah Korban Cedera Usai Serangan Pria Bersenjata Kapak Belum Dipastikan

Rincian tentang jumlah anak yang terluka dalam serangan hari Rabu masih belum pasti. Associated Press mengutip Wali Kota Blumenau, Mario Hildebrandt menyebut bahwa lima anak yang terluka telah dibawa ke rumah sakit,

Kantor berita Reuters dan AFP, sementara itu, menyatakan bahwa empat anak terluka, masing-masing mengutip Rumah Sakit Santo Antonio dan pejabat setempat.

Rekaman gambar dari jaringan TV lokal menunjukkan orang tua menangis di luar Cantinho Bom Pastor day care center.

Seorang detektif polisi mengatakan kepada wartawan televisi bahwa penyelidik akan mencari motif potensial.

Wali Kota Hildebrandt mengatakan bahwa kelas di Cantinho Bom Pastor day care center telah ditangguhkan dan kota akan mengumumkan masa berkabung.

 

3 dari 4 halaman

Bukan Serangan Pertama di Santa Catarina

Serangan itu adalah yang kedua terjadi di Santa Catarina. Sebelumnya, seorang tersangka yang menggunakan pisau membunuh tiga anak kecil dan dua orang dewasa di pusat penitipan anak pada tahun 2021.

Menurut laporan dari para peneliti yang dipimpin oleh Daniel Cara, seorang profesor pendidikan di Universitas Sao Paulo, 16 serangan atau episode kekerasan terjadi di sekolah antara tahun 2000 dan 2022.

4 dari 4 halaman

Serangan di Penitipan Anak Pra-Sekolah Thailand, 31 Orang Tewas

Serangan juga pernah melanda tempat penitipan anak di Thailand. Sejumlah orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa melibatkan senjata dan pisau.

"Sedikitnya 31 orang tewas dalam serangan senjata dan pisau, oleh seorang mantan polisi di pusat penitipan anak prasekolah di Thailand," kata polisi seperti dikutip dari BBC, Kamis (6/10/2022).

Polisi mengatakan anak-anak dan orang dewasa termasuk di antara korban tewas.

"Penyerang menembak dan menikam anak-anak serta orang dewasa dan sekarang dalam pelarian," kata polisi.

Laporan di Thailand mengatakan pelaku polisi yang baru-baru ini diberhentikan.

Polisi mengatakan dia terakhir terlihat mengendarai truk pikap Toyota empat pintu putih dengan plat nomor Bangkok.

Seorang perwira polisi senior di Provinsi Nong Bua Lamphu mengatakan 23 anak-anak termasuk di antara korban, lapor kantor berita AFP.

Penembakan massal di Thailand jarang terjadi. Pada tahun 2020 seorang tentara membunuh 21 orang dan melukai puluhan lainnya di kota Nakhon Ratchasima.