Liputan6.com, Jakarta - Untuk memperkuat kerja sama bilateral dalam perlindungan lingkungan dan aksi iklim, kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia dan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat sepakat untuk menandatangani nota kesepahaman.
Nota Kesepahaman ini ditandatangani oleh Administrator EPA Michael Regan minggu lalu di Washington, DC, dan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Siti Nurbaya di KLHK di Jakarta, Rabu 5 April 2023.
Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Y. Kim dan Direktur Kantor Urusan Internasional Mark Kasman turut hadir menyaksikan.
Advertisement
Berdasarkan rilis pers Kedutaan AS yang diterima Kamis (6/4/2023), Nota Kesepahaman disebut dapat menjadi solusi atas permasalahan lingkungan dan iklim. Di dalamnya ditetapkan kerangka kerja untuk kolaborasi dalam berbagai isu lingkungan.
Beberapa isu lingkungan yang dimaksud di antaranya adalah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, pengelolaan kualitas udara, pengelolaan kualitas air, dan masih banyak lagi.
Selain itu, nota tersebut juga untuk mempromosikan pertukaran teknis dan berbagi informasi antara kedua negara. Sudah sejak dulu, Indonesia dan AS terikat kerja sama dalam hal isu-isu lingkungan.
Nota Kesepahaman diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dan pembelajaran antar dua negara tersebut.
"Kami menantikan untuk bekerja sama dengan EPA," ucap Menteri Siti Nurbaya, berharap nota tersebut dapat membawa banyak perubahan positif.
"Nota Kesepahaman ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk menempatkan masalah pengelolaan sampah sebagai prioritas utama," tambahnya.
Diharapkan Bawa Perubahan Besar
Sebagian besar peraturan lingkungan Indonesia ternyata terinspirasi oleh peraturan EPA.
Menteri Siti Nurbaya mengatakan sudah sejak awal 2000-an menjadi referensi akademis bagi peraturan lingkungan di Indonesia.
Tak hanya pemerintah Indonesia yang menantikan dan menyambut kerja sama itu, EPA pun mengharapkan sebuah kemajuan dari hubungan ini.
"Mencerminkan komitmen kita untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan lingkungan," kata Administrator EPA Regan.
Nota Kesepahaman merupakan kelanjutan kemitraan yang ada antara KLHK dan EPA di bawah Kemitraan Strategis AS-Indonesia.
Tahun 2015, nota ini diluncurkan untuk meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi.
Tak hanya itu, Nota Kesepahaman juga mendukung implementasi Perjanjian Paris tentang perubahan iklim yang telah disepakati kedua negara.
Berlaku lima tahun, KLHK dan EPA akan membentuk kelompok kerja bersama untuk mengembangkan rencana aksi dan mengoordinasikan kegiatan di bawah Nota Kesepahaman.
Usai penandatanganan Nota Kesepahaman, tim KLHK dan EPA bersama perwakilan Kedutaan Besar AS di Jakarta melakukan kunjungan lapangan ke lokasi TPA sampah dan rehabilitasi mangrove.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk mengobservasi langsung.
Advertisement
PKB: Cak Imin Buka Ruang Diksusi yang Luas Bahas Isu Lingkungan
Upaya untuk perlahan-lahan mencari solusi atas permasalahan lingkungan yang kian banyak sudah mulai dilakukan.
DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali menggelar sesi #SaatnyaBeraksi fokus memfasilitasi aktivis lingkungan bersuara. Jubir Milenial PKB, Nur Sazaro Tudhur yang memandu sesi tersebut mengatakan komitmen PKB terhadap masalah ekologi bukan hal ujuk-ujuk. Melainkan bagian dari advokasi partai.
“Edukasi kami lakukan di daerah, di internal anggota partai, aksi nyata dan advokasi seperti penanaman mangrove, tersebar di wilayah-wilayah basis PKB. Itu bentuk komitmen nyata kami pada upaya penyelamatan lingkungan,” ujar perempuan karib disapa Sasa ini dalam dalam forum #saatnyaberaksi bertema “Generasi Muda dan Indonesia Hijau" yang digelar DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Kamis (9/2/2023).
Sementara itu Ais Shafiyah sebagai Jubir Milenial PKB lainnya dalam kesempatan senada menjelaskan, PKB mengundang aktivis lingkungan yang mengkampanyekan bahaya sampah plastik bagi Indonesia, Aeshnina Azzahra, Kamis, 9 Februari 2023, PKB Kembali menghadirkan aktivis lingkungan dari kelangan generasi muda (9/2).
IPO Pertamina Geothermal Energy: Perusahaan Bawa Cerita Unik Terkait Isu Lingkungan
Upaya tak hanya dilakukan oleh badan-badan, baik pemerintah maupun masyarakat. Perusahaan pun diharapkan untuk turut serta memberi kontribusi.
PT CLSA Sekuritas Indonesia mengungkapkan, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) tengah melakukan diskusi dengan sejumlah investor dari berbagai negara, mulai dari Inggris hingga Timur Tengah.
Direktur CLSA Sekuritas Indonesia, Rick Fischer mengatakan, Pertamina Geothermal Energy telah berbincang dengan sejumlah investor berkualitas tinggi dan mayoritas berminat dengan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) Pertamina Geothermal Energy.
"Kami berdiskusi dengan investor dari seluruh dunia, seperti Indonesia, Asia, Singapura, Hong Kong, Jepang, Inggris, AS, dan Timur Tengah. Jadi kami berbicara dengan sejumlah investor berkualitas tinggi dan banyak dari mereka yang menyatakan minatnya pada IPO," kata Rick saat ditemui di sela acara Public Expose PGE, Rabu, 1 Februari 2023.
Rick mengaku, pihaknya optimistis terhadap Pertamina Geothermal Energy yang berfokus pada isu lingkungan, sumber energi penting untuk membantu Indonesia menuju ke netral karbon.
Advertisement