Sukses

Melania Trump Disebut Marah dengan Kabar Perselingkuhan Donald Trump dan Stormy Daniels, tapi Memilih Diam dan Tidak Akan Menggugat Cerai

Melania Trump absen dalam penampilan publik bersama suaminya, Donald Trump, pasca mantan presiden AS itu didakwa 34 tuduhan pemalsuan catatan bisnis.

Liputan6.com, Washington - Melania Trump marah dengan kabar perselingkuhan Donald Trump, tapi dia memilih hidup dalam menara gading dan menggunakan kebisuannya sebagai pelindung. Hal tersebut diungkapkan teman sekaligus mantan ajudan Melania, Stephanie Wolkoff Winston.

Perempuan berusia 52 tahun itu tidak berada di sisi sang suami saat Trump menyerahkan diri ke Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg pada Selasa (4/4/2023), di mana dia resmi didakwa 34 tuduhan pemalsuan catatan bisnis, yang salah satunya adalah suap terhadap Stormy Daniels sebagai uang tutup mulut atas perselingkuhan mereka. Melania juga tidak hadir saat Trump memberikan pernyataan publik di kediaman mereka, Mar-a-Lago, pada malam harinya.

Menurut Wolkoff, meski sangat marah atas klaim hubungan seksual Stormy Daniels dan Trump, namun Melania tidak akan pernah menceraikan mantan presiden Amerika Serikat (AS) tersebut.

"Tentu saja dia tahu tentang perselingkuhan Trump, dia tahu semuanya. Tapi diamnya adalah harga dirinya. Dia akan berdiri di samping suaminya, seperti yang selalu dia lakukan. Saya tidak merasa Melania dipermalukan, tapi dia marah," tutur Wolkoff seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (6/4).

Wolkoff bekerja sebagai penasihat Melania yang tidak dibayar di Gedung Putih. Dia pernah merilis buku tentang hubungannya dengan Melania.

"Keheningannya (Melania) disengaja, itu adalah senjata pilihannya dan pelindungnya," ujar Wolkoff. "Tapi tetap saja dia tidak akan meninggalkannya. Ini adalah pernikahan transaksional, dia tahu apa yang akan dihadapinya ketika menikah dengan Trump. Caranya untuk bertahan hidup adalah bertindak seolah-olah semua itu tidak pernah terjadi."

Wolkoff mengklaim bahwa Melania menggambarkan pengkritiknya 'cemburu' dan dia berharap skandal Stormy Daniels akan segera tersingkir.

"Caranya mengatasi adalah tidak pernah membiarkan perasaannya terlihat atau memengaruhi dirinya. Saya memprediksi kita akan melihat dia kembali pada acara-acara sosial berikutnya di Mar-a-Lago," ungkap Wolkoff.

Melania, sebut Wolkoff, percaya bahwa dia tidak perlu menjawab atau menjelaskan soal dirinya kepada siapapun.

2 dari 2 halaman

Pidato Trump di Hadapan Pendukungnya

Setelah menghadiri sidang pembacaan dakwaan terhadap dirinya di Pengadilan Distrik Manhattan, Trump bertolak ke Mar-a-Lago untuk berbicara di hadapan para pendukungnya.

Dalam pidatonya, Trump mengecam Jaksa Bragg yang merupakan seorang Demokrat, menyebut dirinya sebagai korban intervensi pemilu. Namun, Trump tidak menyertakan bukti apapun.

Para pendukung Trump yang hadir dalam kesempatan itu dikenal agresif dan fanatik, termasuk di antaranya Republikan Marjorie Taylor Greene dan Matt Gaetz serta mantan Duta Besar AS untuk Jerman Richard Grenell. Anak-anak Trump, termasuk Donald Trump Jr, Eric Trump, dan Tiffany Trump juga hadir.

"Saya tidak pernah mengira hal seperti ini bisa terjadi di AS," ungkap Trump. "Satu-satunya kejahatan yang telah saya lakukan adalah membela negara kita tanpa rasa takut dari mereka yang berusaha menghancurkannya."

Trump yang mencalonkan diri kembali untuk Pilpres AS 2024 pada Selasa malam memberi pidato yang relatif singkat, yaitu sekitar 25 menit, jika dibandingkan dengan pidato kampanye yang terkadang berlangsung selama dua jam.

Meski mengkritik Bragg, namun Trump tidak menyerukan para pendukungnya untuk melancarkan aksi protes. Dan dia diprediksi akan segera kembali berkampanye.

Kritik Trump turut dialamatkan kepada Hakim Juan Merchan yang memimpin persidangannya. Dia menyebutkan bahwa Merchan membenci dirinya, namun lagi-lagi dia tidak menyertakan bukti apapun untuk mendukung klaim bahwa 34 dakwaan yang diajukan terhadapnya adalah upaya untuk menjegal langkahnya ke Gedung Putih.

Dari ratusan pendukung Trump yang hadir, salah satunya adalah Nathan Mitchell (18), calon presiden klub Republik Universitas Florida Atlantic. Mitchell mengatakan, dia ada di sana untuk mendukung seorang pria yang mewakili kesempatan terbaik membawa AS menjadi hebat kembali.

Tentang tuduhan yang diajukan terhadap Trump, Mitchell mengatakan, "Itu mempermalukan kita semua di depan dunia."