Liputan6.com, Sanaa - Delegasi Arab Saudi dilaporkan berada di Sanaa, Yaman, untuk melakukan pembicaraan dengan kelompok Houthi. Tujuannya adalah mencapai gencatan senjata baru yang permanen.
Tim mediasi dari Oman juga berada di Sanaa. Ibu kota Yaman itu telah dikendalikan Houthi sejak mereka mengusir pemerintah berkuasa pada tahun 2015.
Baca Juga
Segera setelah itu, perang meletus antara Houthi dan koalisi pimpinan Arab Saudi yang mendukung pemerintah yang diasingkan. Pertempuran telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan sekitar 80 persen populasi Yaman bergantung pada bantuan.
Advertisement
Belum ada konfirmasi resmi yang disampaikan Arab Saudi. Kabar mengenai keberadaan delegasi Arab Saudi dan Oman di Sanaa disampaikan oleh kantor berita yang dikelola Houthi. Demikian seperti dilansir BBC, Senin (10/4/2023).
Sebuah foto yang bocor menunjukkan pemimpin kelompok Houthi Mohammed Ali al-Houthi menjabat tangan seorang pejabat Arab Saudi, yang wajahnya disamarkan.
Kabar pertemuan itu disambut sebagai pertanda signifikan dari kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan yang dapat mengakhiri perang.
Laporan dari berbagai sumber menyebutkan bahwa kesepakatan gencatan senjata dapat ditandatangani sebelum akhir bulan. Namun, sekali lagi, poin-poin kesepakatan belum dipublikasikan.
Informasi yang beredar mengungkapkan, kesepakatan termasuk komitmen untuk membayar gaji pegawai publik dan membuka kembali pelabuhan serta bandara. Bahkan, yang lebih ambisius, membangun kembali Yaman hingga transisi politik.
Gencatan Senjata Tidak Berarti Mengakhiri Konflik
Konflik di Yaman rumit karena gencatan senjata permanen antara koalisi pimpinan Arab Saudi dan Houthi sekalipun tidak serta merta mengakhiri seluruh pertempuran.
Faksi lain, termasuk Al-Qaeda, masih memiliki pertempuran mereka sendiri untuk diperjuangkan.
Namun, kesepakatan gencatan senjata akan membuat perang proksi antara Arab Saudi dan Iran segera berakhir mengingat dua negara itu sekarang berkomitmen memulihkan hubungan dengan langkah awal membuka kembali pos diplomatik di negara satu sama lain.
Perdamaian Arab Saudi dan Iran dinilai telah menciptakan momentum untuk mengakhiri perang proksi di Yaman.
Advertisement