Sukses

6 Lagu Terbaik Taylor Swift Saat Pacaran dengan Joe Alwyn, Putus Setelah 6 Tahun

Taylor Swift dan Joe Alwyn dinyatakan telah putus setelah enam tahun pacaran. Ini lagu Taylor Swift yang rilis saat mereka pacaran.

Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi Taylor Swift (33) dan aktor Joe Alwyn (31) dikabarkan putus oleh berbagai media Amerika Serikat. Pasangan ini telah bersama selama enam tahun sebelum berpisah. 

Kabar putusnya Taylor Swift awalnya dikabarkan oleh Entertainment Tonight, kemudian dikonfirmasi oleh People.com dan CNN.

Menurut laporan CNN, Senin (10/4/2023), keduanya mulai berjarak, kemudian akhirnya berpisah. Mereka berdua pun memilih jadi teman saja. 

Awal Pacaran Taylor Swift-Joe Alywn 

Joe Alwyn merupakan aktor kebangsaan Inggris. Taylor Swift dilaporkan pacaran dengan Joe Alwyn pada 2017 lalu, setelah Taylor Swift putus dari Tom Hiddleston. 

Keduanya pacaran ketika Taylor Swift sedang menghadapi cancel culture dari fans Kanye West. Saat itu, Taylor Swift sedang jarang tampil ke publik, kemudian beredar informasi kedekatannya dengan Joe Alwyn. 

Taylor Swift suka menulis lagu berdasarkan pengalaman pribadinya. Hubungannya dengan Joe Alwyn juga kerap muncul di lagu-lagunya. 

Pada lagu-lagunya, Taylor Swift kerap memuji Joe Alwyn dan terus memberikan referensi tentang London dan warna biru (warna favorit Joe Alwyn). 

Selama pacaran dengan Joe, Taylor merilis lima album terbaru: ReputationLover, Folklore, Evermore, dan Midnight

Berikut 6 lagu terbaik Taylor Swift saat berpacaran dengan Joe Alwyn selama 6 tahun, versi Global Liputan6.com.

2 dari 7 halaman

6. Invisible String

Invisible String adalah lagu di album Folklore yang rilis di tengah pandemi COVID-19. Lagu ini menggunakan imagery warna dan jalinan untuk bercerita soal hubungan Taylor dan kekasihnya. 

Pada awal lagu, Taylor Swift menyebut warna yang mengingatkannya dengan Joe Alwyn.

"Teal was the color of your shirt when you were 16 at the yogurt show you used to work at to make a little money."

Joe Alwyn dilaporkan pernah bekerja di toko yoghurt di London. Di toko itu, pegawai memakai baju biru teal. 

Lirik kemudian berlanjut menceritakan bahwa ia dan Joe Alwyn telah lama tersambung oleh "benang tak terlihat".

Pada liriknya, Taylor Swift lanjut menulis tentang imagery tentang jalinan: "kawat berduri" yang mengikat kesalahan di masa lalunya, "rantai" untuk hal-hal negatif, "wool" untuk menantang musim, dan akhirnya "sebuah benang emas yang mengikatku padamu".

3 dari 7 halaman

5. London Boy

Lagu yang paling jelas tentang Joe Alwyn tentunya adalah London Boy dari album Lover. Di awal lagu, ada suara kasual Joe yang mengajak Taylor jalan-jalan naik motor. 

Pada lagu ini, Taylor Swift bercerita bagaimana ia pertama ketemu Joe Alwyn. Ia mengaku tertarik dengan aksen Joe, serta lesung pipinya. 

Sementara, Joe menyukai "American smile" dari Taylor.

Lagu London Boy yang upbeat menceritakan saat Joe dan Taylor jalan-jalan di London. Taylor menyebut daerah-daerah London seperti Hackney, Highgate, Camden Market, Brixton, Soho, dan Shoreditch.

4 dari 7 halaman

4. Call It What You Want

Album Reputation memang memiliki nuansa gelap. Saat itu, Taylor Swift menjadi korban serangan fans Kanye West.

Namun, beberapa lagu Reputation bercerita tentang menemukan cinta di masa tergelap seseorang. Salah satu lagunya adalah Call It What You Want.

Taylor Swift bercerita bagaimana ia dibilang pembohong oleh para pembohong, dan ia sendiri tidak muncul di publik selama berbulan-bulan.

Akan tetapi, ia bertemu dengan seorang kekasih yang menemaninya di masa pengasingan. Kehadiran sosok itu membuat Taylor Swift lupa dengan para drama queen dan joker di hidupnya.

"All the drama queens taking swings. All the jokers dressing up as kings. They fade to nothing when I look at him."

5 dari 7 halaman

3. Lover

Lover merupakan lagu utama dari album Lover yang dirilis Taylor Swift pada 2019. Lagu ini merupakan deklarasi Taylor Swift kepada kekasihnya.

Sepanjang lagu, Taylor Swift bercerita bagaimana ia ingin bersama kekasihnya selamanya.

Komposisi lagu ini memadukan unsur waltz dan akustik, sehingga terkesan cocok di acara pernikahan. Bagian lirik lagu ini pun juga terinspirasi dari ikrar tradisional sebuah pernikahan. 

"Ladies and gentlemen, will you please stand? With every guitar string scar on my hand, I take this magnetic force of a man to be my lover."

 

6 dari 7 halaman

2. Cornelia Street

Cornelia Street adalah sebuah nama jalan di New York City. Taylor Swift pernah menyewa rumah di jalan tersebut, dan ia mengundang Joe Alwyn untuk bertamu.

Taylor Swift menulis bagaimana pikirannya dipenuhi oleh Joe Alwyn di awal-awal hubungan mereka. Dan ia mengaku ketakutan apabila Joe pergi dari hidupnya.

Bila itu terjadi, Taylor berjanji tidak akan kembali ke Cornelia Street lagi.

"And baby, I'm so terrified of if you ever walk away. I'd never walk Cornelia Street again," ujar Taylor Swift.

7 dari 7 halaman

1. The Great War

The Great War adalah salah satu lagu terakhir di album Midnight yang rilis pada 2022. Sesuai judulnya, lagu ini berkisah tentang pertikaian sepasang kekasih dengan metafora Perang Besar (Perang Dunia I). 

Konflik terjadi karena sosok wanita di lagu ini merasa dikhianati oleh kekasihnya. Sosok pria di lagu ini meminta kepada sang wanita agar lebih memberikan kepercayaan.

Di lagu ini, Taylor menggambarkan konflik dengan istilah-istilah perang, seperti truce, bloodshed, hairpin trigger, banner, battle underground, dan treaty

Tak diungkap siapa sosok laki-laki di lagu ini, namun Taylor Swift menyebut "bunga poppy" yang merupakan simbol untuk menghormati tentara yang gugur pada Perang Besar. Simbol itu digunakan oleh masyarakat Inggris, negara asal Joe Alwyn.

Lagu ini berakhir bahagia karena pasangan itu "selamat dari Perang Besar". Dan sang wanita berikrar akan terus menjadi milik sang kekasih.