Liputan6.com, Gangneung - Ratusan warga Korea Selatan terpaksa mengungsi dari kebakaran hutan yang dipicu oleh angin kencang yang membakar sebagian kota pesisir timur pada Selasa, 11 April 2023.
Lebih dari 2.300 petugas pemadam kebakaran dan 300 kendaraan dikerahkan untuk memadamkan api yang dimulai di sebuah gunung di bagian tengah Gangneung, kata para pejabat.
Baca Juga
Sekitar 70 rumah dan bangunan lainnya hancur dan lebih dari 400 penduduk dievakuasi ke fasilitas besar seperti arena seluncur es dan gedung olahraga sekolah menengah. Sejauh ini belum ada laporan langsung tentang cedera atau kematian.
Advertisement
Dinas Kehutanan Korea mengatakan petugas pemadam kebakaran memadamkan sekitar 65 persen api pada pukul 14.10 waktu setempat, dilansir dari AP, Selasa (11/4/2023).
Tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan mereka untuk mengendalikan api sepenuhnya karena angin kencang membuat sulit untuk mengerahkan pesawat yang menjatuhkan air.
Administrasi Meteorologi Korea mengatakan angin di daerah Gangneung bertiup dengan kecepatan 103 kilometer per jam pada Selasa sore. Angin kencang juga memaksa operator kereta api untuk membatalkan setidaknya selusin kereta penumpang dengan rute antara Gangneung dan kota pesisir timur lainnya seperti Donghae dan Samcheok.
Api menutupi lebih dari 370 hektar dan petugas pemadam kebakaran membuat penghalang sembari fokus pada mencegah api menyebar ke daerah Gangneung yang lebih padat penduduknya, menurut Dinas Kehutanan Korea dan pemerintah Provinsi Gangwon.
Foto-foto kejadian menunjukkan petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke arah rumah dan bangunan yang terbakar dan api oranye besar membakar hutan pinus di dekat hotel resor tepi pantai.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menginstruksikan para pejabat untuk mengerahkan "semua peralatan dan personel yang tersedia", untuk segera memadamkan api dan mengevakuasi penduduk untuk mencegah hilangnya nyawa.
Kebakaran di Kawasan Kumuh Seoul Korea Selatan, 500 Orang Dievakuasi dan 60 Rumah Terbakar
Sebelumnya, terjadi juga kebakaran di Korea Selatan tepatnya di Desa Guryong, salah satu daerah kumuh terakhir yang tersisa di ibu kota Korea Selatan, Seoul. Menurut petugas pemadam kebakaran, sekitar 500 orang dievakuasi dari rumah mereka pada Jumat, 20 Januari 2023.
"Kebakaran terjadi sekitar pukul 06.28 pagi di distrik keempat desa tersebut," kata Shin Yong-ho, seorang pejabat Stasiun Pemadam Kebakaran Gangnam, dalam pengarahan yang disiarkan televisi seperti dikutip dari CNN.
"Responden pertama tiba sekitar lima menit kemudian," imbuhnya.
Kebakaran tersebut dilaporkan padam sekitar pukul 11.50 waktu setempat dan merusak area seluas 2.700 meter persegi.
Sejauh ini tidak ada kematian atau cedera yang dilaporkan akibat kebakaran di kawasan kumuh Seoul itu.
"Sekitar 60 rumah diyakini telah terbakar," kata Shin, menambahkan sebagian besar struktur terbuat dari panel kayu lapis vinil.
Video di media sosial yang beredar menunjukkan api melahap apa yang tampak seperti deretan rumah, dengan kepulan asap hitam tebal menggantung di atas kawasan kumuh saat sirene meraung di dekatnya.
"Lebih dari 800 personel telah dikerahkan, termasuk petugas pemadam kebakaran, polisi dan pegawai pemerintah, sementara 10 helikopter telah dikerahkan untuk membantu," papar Shin.
Advertisement
Kebakaran di Terowongan Jalan Korea Selatan, 5 Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Terluka
Sebelumnya juga, lima orang tewas dan puluhan lainnya terluka setelah kecelakaan bus dan truk menyebabkan kebakaran besar di terowongan jalan tol di pinggiran Seoul, kata departemen pemadam kebakaran setempat kepada AFP.
Mengutip dari Channel News Asia, Jumat (30/12/2022), gambar-gambar dari tempat kejadian di media lokal menunjukkan api besar dan kepulan asap membubung dari terowongan, ketika ratusan petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikan kobaran api.
Kebakaran dimulai ketika sebuah bus bertabrakan dengan sebuah truk sekitar pukul 13.50 waktu setempat di terowongan tol di Gwacheon, kata seorang pejabat di departemen pemadam kebakaran Gwacheon.
Terowongan yang ditinggikan, yang dirancang untuk melindungi bangunan di sekitarnya dari kebisingan jalan, dengan cepat dilalap api, gambar di media lokal menunjukkan.
Petugas pemadam kebakaran pun telah mengendalikan api, kata pejabat itu.
"Kami sedang melakukan pencarian di dalam terowongan jika ada korban tambahan," tambah pejabat itu.
Setelah awalnya mengatakan bahwa enam orang tewas, pihak berwenang telah merevisi jumlah korban tewas menjadi lima, dengan 37 orang terluka.
"Tiga orang mengalami luka bakar di bagian wajah sementara sisanya dirawat karena menghirup asap," katanya.
Mal Baru Kebakaran di Korea Selatan, 7 Orang Tewas
Peristiwa kebakaran juga terjadi di sebuah mal baru di kota Daejeon, Korea Selatan pada Senin, 26 September 2022.
Lokasi kebakaran ada di Hyundai Premium Outlet. Lokasi Daejeon berada di sebelah selatan Seoul.
Dilansir dari Yonhap, Selasa (27/9/2022), kebakaran dipercaya terjadi dari tempat parkir basement pada pukul 07.45 pagi waktu setempat. Para saksi mata dan orang yang selamat menyebut api menyebar cepat pada kardus-kardus, sehingga seluruh lantai tertutup asap hitam.
Kebakaran baru bisa berhasil dipadamkan sekitar pukul 15.00.
Korban jiwa mencapai tujuh orang. Awalnya pria berusia 50 tahunan dan 30 tahunan ditemukan mengalami luka serius dan dikirim ke rumah sakit, tetapi keduanya dintayakan meninggal. Lima korban meninggal lainnya ditemukan kemudian.
Para korban adalah pekerja delivery, kebersihan, dan pencegah bencana yang bekerja di basement.
Sekitar 110 orang dievakuasi. Mayoritas adalah pelanggan dan pekerja di gedung-gedung terdekat.
Kebakaran terjadi sebelum jam operasional mal, sehingga tidak ada pelanggan di dalam mal.
Lebih dari 126 personel turun tangan dan 40 alat pemadam dikerahkan untuk melawan api yang berkobar. Polisi juga melakukan investigasi bersama pihak pemadam kebakaran dan tim forensik nasional.
Mal yang terbakar itu berdiri di lahan seluas 130 ribu meter persegi. Bangunan tujuh lantai itu baru beroperasi pada pertengahan 2020.
Advertisement