Liputan6.com, Dazhou - Seorang pria asal China menghabiskan malamnya berlutut dengan seikat bunga. Orang-orang yang lewat dan polisi berusaha menghentikan aksinya, namun sia-sia.
Pria itu terus berjuang untuk cintanya selama 21 jam sebelum akhirnya menyerah.Â
Baca Juga
Dirinya menghabiskan sepanjang malam dan berlutut di tengah hujan, di luar tempat kerja wanita idaman.
Advertisement
Ia memohon pada wanita tersebut agar menerimanya. Tentu saja kisah ini menyebabkan kehebohan di media sosial.
Mengutip dari South China Morning Post, Selasa (11/4/2023), pria yang dicampakkan itu berlutut di luar pintu masuk gedung kantor wanita di Dazhou, provinsi Sichuan barat daya China, dari pukul 13.00 siang waktu setempat pada 28 Maret, hingga pukul 10 pagi keesokan harinya dengan seikat besar bunga mawar.Â
Sebuah video tentang dirinya viral, dan sudah dilihat 150 juta kali di Weibo. Yang memperlihatkan permohonan cinta yang ekstrim selama 21 jam.Â
Saat dia memohon mantan pacarnya untuk menerimanya kembali, penduduk setempat berkumpul di sekelilingnya dan mendesaknya untuk menyerah, menururt laporan outlet media video Jiupai News.
Sepanjang waktu yang dihabiskan pria itu terus berlutut, dan mantan pacarnya tidak terlihat sama sekali, kata laporan tersebut.
Â
Â
Banyak Orang Membujuk Aksi Pria ini Untuk Berhenti Berlutut
Selain itu, orang juga berbondong-bondong untuk menghentikannya, "Banyak dari kami mencoba membujuknya untuk pergi," kata seorang pria bermarga Li.
"Tidak perlu terus berlutut. Pacarnya tidak mau muncul tapi kamu masih di sini, kamu sudah kehilangan muka," ucap Li kembali.
Li mengatakan, hujan turun selama pria itu berada di sana, dia juga menambahkan bahwa pria yang mabuk cinta ini pergi saat pukul 10 pagi, pada 29 Maret , "mungkin karena dia tidak tahan lagi dengan hawa dingin," tegasnya.Â
Polisi mengatakan, mereka menerima laporan dari orang yang lewat tentang pria itu, dan juga mencoba membujuknya untuk pergi.
"Dia mengatakan, pacarnya putus dengannya beberapa hari yang lalu. Dia ingin meminta maaf padanya dan dia berharap dia bisa berkencan dengannya lagi," kata petugas yang tidak disebutkan namanya itu.
Ketika petugas mencoba untuk memindahkannya, pria tersebut dilaporkan berkata kepada mereka, "Apakah ilegal bagi saya untuk berlutut di sini? Jika itu tidak ilegal, tolong tinggalkan aku sendiri".
Â
Advertisement
Tindakannya Menggemparkan Dunia Maya di China
Tindakan pria mabuk cinta itu telah menyebabkan kegemparan besar di media sosial.
"Seseorang yang melakukan hal ekstrem seperti ini sangat mengerikan," kata seseorang di Weibo.
"Jauhi dia," tulis komentar dari warganet lain.
Sementara yang lain menambahkan, "Cinta tidak datang dengan mengemis".
Orang lain berkomentar, "Dia hanya bergerak sendiri. Ini bukan cinta, tapi pembajakan moral". Cerita tentang orang-orang yang bertindak ekstrem ketika putus bukanlah hal yang aneh di Tiongkok.
Tahun lalu, seorang pria di Shenzhen, China selatan, ditangkap karena melempar vas dari lantai 15 sebuah gedung, setelah seorang wanita menolak menjadi pacarnya.
Pria itu mengatakan kepada polisi bahwa dia awalnya berpikir untuk bunuh diri, tetapi takut untuk melompat, jadi dia malah melempar vas.
Dalam kasus lain, seorang pria membawa seorang wanita yang baru saja meninggalkannya dalam perjalanan mabuk yang sembrono dengan cara yang salah di jalan yang sibuk di Zhuhai, juga di China selatan.
Bahkan setelah ditangkap polisi, pria tersebut memintanya untuk tetap bersamanya, namun ditolak tegas oleh wanita tersebut.
5 Penyesalan Terbesar yang Dirasakan Orang Setelah Putus Cinta
Selain itu, biasanya setelah putus ada penyelesalan tersendiri bagi dirinya, ini lah mungkin penyebab utama yang dirasakan pria asal China tersebut. Dengan demikian, melansir dari Best Life Online, berikut ini deretan penyesalan yang dirasakan banyak orang usai putus cinta.Â
1. Tidak menyadari red flag pasangan sejak dini
Saat Anda berada di awal suatu hubungan, Anda mungkin tergoda untuk mengesampingkan masalah tertentu. Tetapi Anda mungkin menyesal melepaskan beberapa dari hal-hal itu terutama jika hal itu akhirnya menjadi faktor utama dalam mengakhiri hubungan.
David Tzall, PsyD, seorang psikolog berlisensi yang berbasis di New York City, memberi tahu Best Life bahwa setelah putus cinta, orang sering berharap mereka tidak menghindari mengatasi masalah ini dengan pasangannya sejak dini.
"Mengabaikan masalah atau tanda bahaya dalam suatu hubungan dapat menyebabkannya meningkat dan menjadi jauh lebih sulit untuk dipecahkan," jelas Tzall. "Beberapa orang mungkin menyesal tidak menangani masalah ini lebih awal, karena mereka mungkin menyadari bahwa jika mereka melakukannya, hubungan tersebut mungkin memiliki peluang lebih baik untuk bertahan hidup,".
Advertisement