Sukses

16 April 2013: Gempa M 7,8 di Perbatasan Pakistan dengan Iran Terasa hingga Abu Dhabi, 34 Orang Tewas

Pada 16 April 2013, sedikitnya 34 orang tewas dan 80 lainnya luka-luka di Pakistan setelah gempa kuat melanda dekat perbatasan negara itu dengan Iran.

Liputan6.com, Islamabad - Sedikitnya 34 orang tewas dan 80 lainnya luka-luka di Pakistan setelah gempa kuat melanda dekat perbatasan negara itu dengan Iran pada 16 April 2013.

Dokter tentara dan pasukan paramiliter Korps Perbatasan mengambil bagian dalam upaya penyelamatan di Mashakel, menurut seorang pejabat Pakistan yang terlibat dalam upaya bantuan.

Pusat gempa yang terjadi sekitar pukul 15.15 waktu setempat, berada sekitar 80 kilometer utara kota Saravan, menurut Pusat Seismologi Iran.

Keadaan darurat segera diumumkan di daerah Saravan, dan petugas penyelamat telah dikerahkan dari provinsi lain, lapor kantor berita milik pemerintah Iran, IRNA.

Daerah itu pedesaan dan berpenduduk jarang, yang mengarah pada harapan bahwa jumlah korban mungkin tidak naik lebih tinggi, demikian dikutip dari CNN.

Seismolog United States Geological Survey (USGS) Carrieann Bedwell mengatakan gempa berkekuatan magnitudo 7,8 adalah "peristiwa besar untuk wilayah mana pun" dan diperkirakan dapat menyebabkan kerusakan di tempat-tempat yang dihuni.

Tidak ada efek yang dilaporkan pada pembangkit nuklir di wilayah tersebut.

"Gempa tersebut tidak menyebabkan kerusakan pada fasilitas tenaga nuklir Bushehr di Iran," kata Otoritas Pengaturan Nuklir Iran kepada Asosiasi Energi Atom Internasional.

Gempa susulan dapat terjadi selama berhari-hari atau berminggu-minggu setelah gempa sebesar itu.

USGS menempatkan pusat gempa 85 km timur-tenggara Khash, 165 km timur laut Iranshahr dan 358 km tenggara Zahedan.

Awalnya dikatakan gempa memiliki kedalaman 15 km, tetapi kemudian direvisi menjadi 82 kilometer.

Shafiq Ahmed, seorang pejabat di departemen meteorologi Pakistan, mengatakan getaran itu yang ia perkirakan berkekuatan magnitudo 7,9, melanda Iran selatan dekat perbatasan dengan Pakistan.

Getaran dirasakan di Pakistan selatan, termasuk Kota Karachi, dan di seluruh Provinsi Balochistan dari Gwadar di pantai selatan hingga Quetta dan perbatasan dengan Iran.

Akbar Hussain Durrani selaku menteri dalam negeri provinsi Balochistan Pakistan saat itu, segera memberikan konfirmasi dan membenarkan bahwa enam orang tewas dan lebih dari selusin terluka di distrik Washuk provinsi itu.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cerita dari Saksi Mata

Taghi Akhavan, seorang karyawan di Shaygan Hotel di pulau resor Iran Kish, bercerita bahwa ia merasakan gempa sekitar pukul 15.30 waktu setempat.

Akhavan mengatakan beberapa tamu juga melaporkan merasakan apa yang mereka gambarkan sebagai getaran ringan, tetapi hotel tidak mengevakuasi tamu. Ia mengaku belum melihat adanya kerusakan.

Wartawan Rabia Ali termasuk di antara mereka yang merasakan gempa di Karachi.

"Saya sedang di rumah. Saya berada di tempat tidur, dan tempat tidur mulai bergerak selama 15 detik," kata Ali.

"Kami menyadari itu adalah gempa bumi, dan kami mulai mengungsi. Semua orang keluar ke jalan dan mulai berdoa. Anak-anak menangis."

Ia juga berkata bahwa ia belum melihat kerusakan di lingkungannya dan keadaan telah tenang.

Gempa dilaporkan terasa hingga Abu Dhabi, di mana gedung-gedung berguncang selama 40 detik atau lebih, tetapi tidak jelas kerusakan apa yang ditimbulkan di seluruh wilayah tersebut.

Seminggu sebelum kejadian gempa itu, gempa muncul juga di Iran selatan, yang menewaskan sedikitnya 37 orang.

Gempa tersebut, yang berpusat di dekat kota Kaki, bermagnitudo 6,3. Lindu tidak merusak pembangkit nuklir Bushehr karena berada lebih dari 96 km jauhnya, menurut media pemerintah Iran.

3 dari 4 halaman

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Rusia, Tak Berpotensi Terjadi Tsunami

Baru-baru ini, gempa berkekuatan magnitudo 6,6 mengguncang dekat pantai timur Kamchatka di timur Rusia, menurut Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) pada Senin, 3 April 2023.

Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 100 km, kata EMSC, dikutip dari The Independent, Selasa (4/4/2023).

Getaran dirasakan di kota Petropavlovsk-Kamchatsky sekitar pukul 15.06 waktu setempat. Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan oleh Sistem Peringatan Tsunami Amerika Serikat.

Layanan geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia mengatakan, gempa tersebut dan terjadi di dekat Teluk Avacha di pantai tenggara Semenanjung Kamchatka, lapor Sputnik News.

Sebuah video yang dibagikan di media sosial menunjukkan layar komputer di sebuah kantor bergetar dan air tumpah dari gelasnya.

Itu adalah gempa bumi kedua di wilayah Kamchatka dalam sebulan, setelah gempa magnitudo 6,1 menghantam pantai selatan Semenanjung Kamchatka pada 8 Maret 2023.

Gempa Rusia bulan lalu menyebabkan dua gempa susulan berikutnya dalam waktu tiga jam setelah aktivitas seismik pertama.

 

Baca selebihnya di sini...

4 dari 4 halaman

Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Hokkaido, Aomori, dan Iwate di Jepang

Gempa bumi juga terjadi di wilayah timur laut Jepang pada Selasa, 28 Maret 2023. Pada analisis awal, gempa itu berkekuatan magnitudo 6,1. 

Dilaporkan oleh Kyodo News, gempa terjadi pada pukul 18.18 waktu setempat.

Gempa terjadi di sejumlah wilayah Hokkaido, Aomori, dan Iwate. Lokasi Aomori dan Iwate berada di wilayah paling ujung utara (timur laut) dari Pulau Honshu, sehingga dekat dengan Hokkaido.

Getaran disebut bermula dari pesisir timur Aomori pada kedalaman 20 km. Sejauh ini, Badan Meteorologis Jepang tidak melaporkan adanya dampak kerusakan karena gempa tersebut.

Gempa disebut masuk level 4. Menurut situs Japan Meterological Agency, level itu berarti mayoritas orang bisa merasakannya, bahkan bisa membuat orang terbangun dari tidur.

Selain itu pada level 4, benda-benda yang menggantung seperti lampu bergoyang secara signifikan, peralatan makan di lemari bisa bergetar, dan ornamen yang tidak stabil bisa berjatuhan. Orang yang naik mobil juga kemungkinan merasakan getaran.

Baca selebihnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini