Liputan6.com, Tibet - Kepala pemerintahan Tibet di pengasingan, Penpa Tsering, membela Dalai Lama atas video viral yang menunjukkan dia meminta seorang anak laki-laki untuk menghisap lidahnya.
Pada Kamis (13/4/2023), Tsering mengatakan bahwa tindakan Dalai Lama telah disalahtafsirkan dan kontroversi tersebut melukai perasaan para pengikutnya. Dia juga mengungkapkan bahwa Dalai Lama selalu hidup dalam kesucian dan selibat serta latihan spiritualnya selama bertahun-tahun telah membawanya melampaui kesenangan indrawi.Â
Tsering mengklaim bahwa penyelidikan menunjukkan sumber-sumber pro-China berada di balik pembuatan video tersebut sehingga viral di media sosial. Namun, Tsering tidak menyertakan bukti atas klaimnya tersebut. Demikian seperti dilansir BBC, Sabtu (15/4).
Advertisement
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa sudut politik dari insiden video viral tersebut tidak dapat diabaikan.
Peristiwa dalam video kontroversial itu disebut terjadi di Dharamshala pada 28 Februari, namun viral di media sosial pada awal bulan ini.
Dalam video tersebut, Dalai Lama dilaporkan meminta anak laki-laki di hadapannya untuk mencium pipinya dan kemudian bibirnya setelah anak laki-laki itu bertanya apakah dia bisa memeluknya.
Dalai Lama kemudian menempelkan dahinya ke dahi anak laki-laki itu, sebelum akhirnya menjulurkan lidahnya dan mengatakan, "Hisap lidahku".
Memicu Kecaman
Video tersebut memicu kemarahan, dengan sejumlah orang menyebut tindakan Dalai Lama tidak pantas. Beberapa aktivis sayap kanan bahkan mengatakan itu merupakan pelecehan anak.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan kantornya, Dalai Lama menyatakan dia ingin minta maaf kepada anak laki-laki itu dan keluarganya atas luka yang mungkin ditimbulkan oleh kata-katanya.
"Yang Mulia sering menggoda orang yang dia temui dengan cara yang polos dan lucu, bahkan di depan umum dan di depan kamera. Dia menyesali kejadian itu," bunyi pernyataan Kantor Dalai Lama.
Dalai Lama tinggal di pengasingan di India sejak melarikan diri dari Tibet pada tahun 1959, menyusul pemberontakan melawan pemerintahan China di sana.
Pada tahun 2019, pernyataan Dalai Lama juga memicu kontroversi setelah dalam wawancara dengan BBC dia mengatakan bahwa Dalai Lama wanita di masa depan harus menarik.
Kantornya kemudian meminta maaf atas pernyataan tersebut.
Advertisement