Liputan6.com, Washington - Seorang influencer di Amerika Serikat membuat petisi yang meminta maskapai penerbangan menyediakan kursi tambahan gratis dan toilet yang lebih besar untuk mengakomodasi penumpang plus size.Â
Dalam petisi change.org miliknya, Jae'lynn Chaney mengatakan bahwa Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) harus "melindungi" pelaku perjalanan dengan ukuran tubuh lebih besar dengan mewajibkan maskapai penerbangan menerapkan kebijakan yang memprioritaskan kenyamanan penumpang.
Baca Juga
Dilansir Strait Times, Rabu (19/4/2023), petisi dengan tagar #BodyEqualityinTravel yang digagasnya telah ditandatangani oleh lebih dari 5.600 orang.
Advertisement
Chaney menyarankan agar penumpang plus size diberi kursi ekstra secara gratis atau bahkan dua hingga tiga kursi tergantung ukuran tubuh mereka.
Sementara bagi penumpang yang membeli kursi tambahan sendiri, Chaney mengatakan pihak maskapai harus menawarkan pengembalian uang.
"Mari kita nyatakan fakta, pelancong ukuran besar membutuhkan lebih banyak ruang," kata Chaney dalam video yang diunggahnya di TikTok.Â
Dia juga mengatakan maskapai harus memiliki toilet yang lebih besar dan semua pesawat baru memiliki setidaknya satu toilet yang dapat diakses kursi roda.
Menurutnya, perubahan tersebut akan meningkatkan aksesibilitas bagi penumpang dengan berbagai kondisi.Â
"Kami tidak meminta perlakuan khusus atau akomodasi mewah. Kami hanya ingin ruang yang cukup untuk bepergian dengan nyaman, tanpa didiskriminasi karena ukuran tubuh kami," sambungnya.Â
Diskriminasi terhadap Plus Size
Kelompok advokasi hak dan kepentingan penumpang, FlyersRights, menyatakan bahwa saat ini tidak ada dimensi kursi minimum yang harus dipatuhi maskapai penerbangan.
Jarak kursi maskapai penerbangan AS –jarak dari satu kursi ke kursi berikutnya– telah menyusut 7,6 cm menjadi 17,8 cm sejak tahun 1970, sementara lebar kursi telah berkurang lebih dari 2,54 cm.
Chaney mengutip contoh di mana dia dan tunangannya, yang juga berukuran plus, menjadi sasaran diskriminasi dan ketidaknyamanan ketika mereka terbang.
"Dipaksa menempati satu kursi saja dapat mengakibatkan rasa sakit dan kerentanan, serta perlakuan buruk dari sesama penumpang, termasuk komentar kebencian, pandangan tidak setuju, bahkan penolakan untuk duduk di sebelah (penumpang ukuran plus)," ujarnya.
Chaney mengakui bahwa kemungkinan akan ada biaya tambahan yang terkait dengan permintaannya, tetapi percaya itu akan sepadan.
"Menerapkan kebijakan untuk mengakomodasi penumpang ukuran plus mungkin memerlukan biaya terkait, tetapi biaya ini harus ditimbang dengan manfaat menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih ramah dan inklusif," katanya kepada Fox News.
Petisi dan postingannya di media sosial telah menyentuh banyak orang.
"Saya berukuran besar dan saya merasa tidak nyaman, tetapi saya merasa itu adalah tanggung jawab saya. Jika terlalu sempit maka saya harus berdamai dengan itu atau membeli kursi lain," kata Abby Espejo Enriquez.
Dukungan terhadap petisi Chaney juga datang dari Karen Newman. Dia mengatakan, "Ruang tempat duduk sangat kecil untuk orang besar dan tinggi. Maskapai (penerbangan) perlu membuat kursi yang lebih besar untuk kenyamanan semua orang, terutama pada penerbangan panjang."
Ada pula yang berbagi pengalaman didiskriminasi karena ukuran tubuh.
"Saya pernah mengalami diskriminasi di pesawat, tidak hanya oleh penumpang lain (tetapi) oleh staf maskapai. Saya belum pernah terbang selama 10 tahun karena pengalaman saya dengan diskriminasi dan perundungan sebagai pelancong berukuran besar," ungkap Sally-Ann Bentley.
Advertisement