Liputan6.com, Naperville - Tak ada tanda-tanda kecelakaan maut akan terjadi pada siang itu, tanggal 25 April 1946.
Tepat 77 tahun lalu, cuaca cerah, aktivitas di Chicago Union Station berjalan normal seperti biasanya.
Hingga ketika kereta Advance Flyer dan Exposition Flyer meninggalkan stasiun ke arah barat dan terjadilah sebuah tragedi tabrakan kereta api yang mematikan.
Advertisement
Tak ada yang menyangka, kereta yang dipenuhi keluarga dan tentara perang dunia II yang pulang dari perayaan Paskah itu akan terus dikenang hingga 77 tahun kemudian dan bahkan seterusnya.
Melansir Chicago Tribune, Selasa (25/4/2023), kedua kereta tersebut diketahui berbagi jalur kereta api yang sama. Mulai dari jalur kereta api Chicago, Burlington, dan Quincy.
Seperti biasanya, kereta Advance Flyer akan meninggalkan stasiun lebih dulu dan memimpin rute dengan kereta Exposition Flyer tertinggal di belakangnya dengan kecepatan 80 sampai 85 mph.
Hari itu, Exposition Flyer akan menempuh perjalanan ke San Francisco, sedangkan tujuan akhir Advance Flyer adalah Iowa dan Nebraska.
Pukul 12.35 siang waktu setempat, Advance Flyer berangkat dan disusul Exposition Flyer dengan jarak aman di belakangnya.
Exposition Flyer bergabung ke jalur yang sama dengan Advance Flyer di Kedzie Avenue, Chicago, sekitar lima mil dari stasiun awal.Â
Ada jarak dua hingga tiga menit yang memisahkan kedua kereta.
Menurut salah satu penduduk Naperville, Chuck Spinner, kecelakaan yang terjadi selanjutnya sudah bisa diperkirakan mengingat kedua kereta menempuh perjalanan dengan berbagi satu jalur.
Kereta Exposition Flyer Tidak Berhasil Dihentikan
Petugas rem, Sherman Grant, dari kereta yang memimpin, mengaku melihat sesuatu yang janggal terbang dari bawah salah satu gerbongnya.
Sesuai permintaan Grant, kereta akhirnya dihentikan di Loomis Street pada pukul 13.03 dengan tujuan agar kru bisa mengecek dan memeriksa apa yang dilihat Grant, takut-takut ada kerusakan yang terjadi.
Dua kali lampu sinyal diberikan agar kereta Exposition Flyer yang melaju di belakangnya tidak mendekat.Â
Alih-alih mengerem, insinyur di kereta tersebut hanya memperlambat kecepatan saat ia melihat sinyal pertama. Hal ini karena ia tidak merasa ada yang aneh dari diberikannya sinyal tersebut.Â
Sebelum memperlambat, kecepatan Exposition Flyer di angka 80 mph.
Hingga kemudian, sinyal lampu kedua yang berwarna merah itu terlihat. Tetapi, sudah terlambat.
Sinyal baru terlihat saat telah melewati tikungan memasuki Naperville.
Kereta berusaha dihentikan, tetapi tetap saja hantaman keras terjadi. Exposition Flyer membentur bagian belakang Advance Flyer yang sedang berhenti pada pukul 13.05 dengan kecepatan 45 mph.
Advertisement
45 Orang Tewas dan Lebih dari 69 Orang Terluka
Laporan dari Interstate Commerce Commission menyebut bahwa jumlah kematian mencapai angka 45 orang.
Terdiri dari 39 penumpang, empat karyawan gerbong makan, seorang pekerja yang sedang tidak bertugas, dan seorang karyawan layanan kereta api.
Selain itu, 69 orang juga disebut luka-luka. Termasuk di dalamnya 48 penumpang, 19 karyawan gerbong makan, seorang porter, dan seorang karyawan layanan kereta api.
Namun, angka korban terluka tersebut masih diperdebatkan mengingat parahnya kecelakaan hari itu.
Hanya satu orang yang meninggal di kereta Exposition Flyer, yang lainnya terluka.
Tidak diketahui apakah kedua kereta tersebut terisi penuh dengan kapasitas 150 dan 175 kursi.
Seorang pekerja di pabrik kayu Kroehler Manufacturing Co. melihat kemacetan di jalur kereta tersebut. Polisi dan pemadam kebakaran segera dihubungi.
Sebanyak 800 pekerja pabrik Kroehler membantu melakukan evakuasi.
Selain pekerja pabrik, seluruh masyarakat Naperville juga ikut memberikan bantuan. Mulai dari relawan, penduduk biasa, mahasiswa, profesional medis, hingga pendeta.
Tabrakan 2 Kereta Tewaskan 36 Orang, Yunani Berkabung 3 Hari hingga Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Kejadian tragis serupa baru saja terjadi sekitar satu bulan yang lalu di Kota Larissa, Yunani.
Yunani mengumumkan masa tiga hari berkabung nasional setelah bencana kereta api di Tempi, Yunani tengah, di mana puluhan orang kehilangan nyawa pada Selasa 28 Februari 2023 malam.
Dikutip dari GreekReporter, Rabu (1/2/2023), masa berkabung tiga hari ini mulai berlaku mulai hari ini, 1 Maret hingga 3 Maret 2023 dengan pengibaran bendera setengah tiang di semua gedung publik dan penangguhan acara publik.
Partai politik juga menangguhkan kampanye mereka untuk pemilihan umum yang diperkirakan akan diadakan pada bulan April.
Sebuah kereta penumpang dan kereta kargo terlibat dalam kecelakaan maut di Tempi dekat kota Larissa di Yunani Tengah, yang mengakibatkan sedikitnya 36 nyawa melayang dan lebih dari 60 orang luka-luka.
Ini adalah bencana kereta api terburuk dalam sejarah negara itu.
Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengunjungi lokasi tragedi kecelakaan kereta itu. Dalam sebuah pernyataan singkat, dia berkata: "Saya hanya dapat menjamin satu hal, kami akan mencari tahu penyebab tragedi ini dan kami akan melakukan segala daya kami untuk memastikan bahwa hal seperti ini tidak pernah terjadi lagi."Â
Â
Advertisement