Sukses

Horor Napi di AS Diduga Tewas karena Dimakan Serangga dan Kutu Busuk

Meskipun tidak ada tanda-tanda trauma yang jelas ditemukan di tubuh Thompson, namun ada gigitan serangga yang "sangat parah" dan tanda keberadaan "kutu busuk yang parah" di sel penjara.

Liputan6.com, Washington - Seorang narapidana meninggal di sebuah sel penjara yang jorok di Atlanta, Amerika Serikat (AS), diduga dimakan hidup-hidup oleh serangga dan kutu busuk. Pihak keluarga menuntut penyelidikan kriminal atas kematiannya.

Menurut keterangan pengacara keluarga, Lashawn Thompson (35), ditemukan tewas di dalam sel Penjara Fulton County di Atlanta, Georgia, pada 13 September 2022, tiga bulan setelah dia ditangkap atas tuduhan pelanggaran ringan. Thompson ditempatkan di unit psikiatri penjara setelah petugas menyatakan dia memiliki masalah kesehatan mental. Demikian seperti dikutip dari The Straits Times, Selasa (18/4/2023). 

Menurut laporan pemeriksa medis Fulton County yang diperoleh media USA Today, Thompson ditemukan tidak responsif di sel penjaranya dan dinyatakan meninggal setelah upaya penyelamatan gagal dilakukan oleh polisi setempat dan petugas medis.

Penyelidik kematian atau koroner melaporkan bahwa meskipun tidak ada tanda-tanda trauma yang jelas ditemukan di tubuh Thompson, ada gigitan serangga yang "sangat parah" di tubuhnya dan tanda keberadaan "kutu busuk yang parah" di sel penjara.

Laporan itu juga menegaskan bahwa Thompson memiliki sejumlah luka di tubuhnya karena menggaruk kulitnya.

 

2 dari 2 halaman

Sipir Mengabaikan Kondisi Kesehatan Thompson yang Sudah Memburuk

Foto grafis yang dirilis minggu lalu oleh pengacara keluarga Michael D. Harper menunjukkan kondisi sel Thompson yang jorok dan tubuhnya dipenuhi serangga.

Harper juga mengatakan bahwa menurut catatan penjara, petugas penahanan dan staf medis di penjara telah mengatahui bahwa kesehatan Thompson memburuk, tetapi tidak melakukan apa pun untuk memberikannya bantuan.

"Mereka benar-benar melihat penurunan kesehatannya sampai dia meninggal," kata Harper.

Harper menambahkan, "Ketika tubuhnya ditemukan, salah satu petugas penahanan menolak untuk melakukan CPR dengan alasan takut. Sel penjara yang ditempati Thompson, bahkan tidak cocok untuk binatang sekali pun. Dia tidak pantas menerima ini.”

Dalam pernyataannya pada Kamis lalu, Kantor Sheriff Fulton County mengatakan, telah meluncurkan penyelidikan atas keadaan seputar kematian Thompson dan berkomitmen mengucurkan dana sebesar US$ 500.000 atau sekitar Rp7,4 miliar untuk mengatasi wabah hama di penjara.

Menurut Harper, keluarga Thompson juga menyerukan agar penjara ditutup dan diganti dengan fasilitas baru. Mereka berencana mengajukan gugatan terhadap penjara.