Liputan6.com, Tokyo - Kepolisian Jepang masih melakukan penyelidikan mengenai identitas dari korban pembunuhan yang diduga dibunuh oleh tiga Warga Negara Indonesia (WNI) pada 30 Desember 2021.
Sejauh ini, korban juga diduga seorang WNI. Kendati demikian pihak penyelidik masih melakukan proses investigasi untuk memastikannya.Â
Baca Juga
"Memang ada dugaan bahwa korban pembunuhan adalah WNI. KBRI Tokyo pernah mencatat adanya WNI yang dilaporkan hilang," ungkap Direktur Pelindungan WNI Judha Nugraha dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/4/2023).
Advertisement
Data WNI tersebut, kata Judha, juga telah disampaikan kepada pihak kepolisian untuk proses penyelidikan lebih lanjut.Â
Judha juga mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil identifikasi yang dilakukan oleh kepolisian setempat.
Sementara itu, KBRI Tokyo telah menerima informasi bahwa ketiga WNI ditangkap oleh polisi setempat.Â
Temuan Polisi
Menurut media lokal NHK, polisi menerima laporan bulan Maret lalu bahwa pria Indonesia berusia 20-an, warga Kota Konosu di Prefektur Saitama, sebelah utara Tokyo, telah hilang selama dua tahun.
Setelah itu polisi melakukan investigasi di daerah pegunungan di Kota Ono, Fukushima, dan kemudian menemukan jasad dalam koper, sejumlah media menyebutnya tas. Polisi menduga jasad dengan luka di kepala itu adalah orang yang dilaporkan hilang pada Maret lalu.
Pada Selasa 18 April, polisi menangkap ketiga warga negara Indonesia karena dicurigai meninggalkan jenazah seorang pria di Prefektur Fukushima, Jepang utara, bulan lalu. Ketiga orang itu dilaporkan tinggal di kota yang sama dengan pria yang dilaporkan hilang itu.
Polisi sejauh ini menemukan petunjuk bahwa pria itu hilang pada Desember 2021, setelah makan bersama ketiga tersangka.
Hingga kini, polisi belum mengungkapkan apakah ketiga tersangka mengakui atau menyangkal tuduhan tersebut.
Advertisement
Dugaan Nama Pelaku
Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, ketiga pelaku diduga merupakan Ahmad Sayefdin (36), Suwanti (31), dan Dedi Sutiawan (33).Â
Sementara korban juga diduga merupakan WNI asal Pati, Jawa Tengah. Salah satu pelaku diduga berasal dari Purwodadi.Â
Keempatnya diketahui merupakan rekan kerja di perusahaan pengiriman di pabrik yang sama.