Sukses

Sekjen NATO Sebut Ukraina Layak Jadi Anggota, Rusia Protes

Rusia gerah dengan pernyataan NATO tentang potensi keanggotaan Ukraina.

Liputan6.com, Kyiv - Federasi Rusia meradang akibat pernyataan Sekjen NATO Jens Stoltenberg yang menyebut Ukraina memiliki kelayakan untuk bergabung ke aliansi tersebut. Ia juga menyebut Ukraina sebagai bagian dari "keluarga". 

“Biar saya perjelas, tempat Ukraina yang sah adalah di dalam keluarga Euro-Atlantik. Tempat yang sah bagi Ukraina adalah di NATO," ujarnya pada Kamis 21 April 2023, dikutip VOA Indonesia.

Stoltenberg mengatakan ia dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membahas program dukungan NATO untuk membantu “transisi Kyiv dari doktrin dan peralatan era-Soviet ke standar NATO dan memastikan interoperabilitas penuh dengan aliansi. NATO mendukung Anda hari ini, besok dan selama diperlukan.” 

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan mencegah negara tetangganya, Ukraina, bergabung dengan aliansi NATO yang beranggotakan 31 negara itu masih menjadi salah satu tujuan dari invasi Rusia. Ia mengatakan keanggotaan Ukraina di NATO akan menjadi “ancaman yang serius dan signifikan terhadap negara kami, terhadap keamanan negara kami.”

Sebelumnya bulan ini, Finlandia, yang memiliki perbatasan sepanjang 1.300 kilometer dengan Rusia, mengesampingkan netraliltasnya selama puluhan tahun dan bergabung dengan NATO. Negara tetangganya, Swedia, juga ingin bergabung dengan aliansi itu dalam beberapa bulan mendatang.

Terlepas dari pernyataan Stoltenberg mengenai bergabungnya Ukraina dengan NATO, kemungkinan besar ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Negara-negara Barat secara individu telah mengirimkan persenjataan bernilai miliaran dolar ke Ukraina untuk membantunya menangkis invasi Rusia serta memasok informasi intelijen ke Kyiv namun tidak mengirimkan tentara. Jika Ukraina menjadi anggota NATO, para anggota lainnya akan wajib berperang bersama pasukan Kyiv untuk mempertahankan teritorinya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penasihat Vladimir Putin Tuduh AS Bikin NATO Versi Asia, Sindir AUKUS

Sebelumnya, pejabat tinggi Federasi Rusia memberikan kritik kepada Amerika Serikat yang dianggap mencoba membuat NATO versi Asia. Kritikan itu juga menyenggol aliansi AUKUS antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. 

Kritikan itu berasal dari Nikolai Patrushev yang terkenal sebagai salah satu 'pembisik' atau penasihat terdekat Vladimir Putin. Patrushev merupakan sekretaris dari Dewan Keamanan Rusia. 

Patrushev sudah kenal Vladimir Putin sejak mereka berdua bekerja sebagai intelijen di KGB.

Strategi Indo-Pasifik AS adalah upaya untuk membuat NATO Asia. Aliansi baru ini akan menjadi blok agresif lainnya yang diarahkan kepada China dan Rusia dan akan digunakan untuk menundukkan negara-negara independen," ujar Patrushev dalam wawancaranya pada 27 Maret 2023 dengan media Rusia, dikutip Rabu (19/4/2023).

Wawancara itu disebarkan oleh pihak Kedutaan Besar Rusia di Jakarta. 

Terkait isu Indo-Pasifik, pemerintahan Presiden AS Joe Biden memang sedang memberikan fokus yang kuat di kawasan Indo-Pasifik yang dianggap penting secara ekonomi.

Patrushev turut mengkritik persenjataan dari Angkatan Laut Australia, termasuk kapal selam bertenaga nuklir, serta bantuan terhadap Taiwan dan Korea Selatan.

"Mempersenjatai ulang Angkatan Laut Australia, termasuk bantuan nuklir kapal selam, dan dukungan militer dari Taiwan dan Korea Selatan memiliki tujuan jangka panjang untuk mendirikan dominasi AS dan NATO pada Eurasia di sisi kirinya," ucapnya.

Patrushev juga meragukan bahwa Amerika Serikat akan tetap kuat sebab ada pertikaian politik antara Partai Demokrat dan Partai Republik, serta isu terkait ras dan transgender.

"Otoritas AS tidak tahu apa yang mereka lakukan dan pelan-pelan menghancurkan diri mereka. Masalah Amerika adalah ia telah terbawa dengan bermain permainan geopolitik dan membiarkan masalah-masalah mereka sendiri tidak terurus," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Hendak Sasar Ukraina, Jet Tempur Rusia Justru Mengebom Kota Sendiri

Sebuah jet tempur Sukhoi-34 Rusia secara tidak sengaja membom kota Belgorod Rusia, sekitar 40 km (25 mil) dari perbatasan dengan Ukraina, pada Kamis 20 April 2023.

Bom tersebut menyebabkan ledakan yang sangat besar dan meninggalkan kawah sedalam 20m. Laporan juga menyebut bahwa ledakan tersebut melempar mobil ke atap toko terdekat. 

Gubernur regional Vyacheslav Gladkov mengatakan pihak berwenang telah memerintahkan evakuasi blok apartemen sembilan lantai yang rusak sebagai tindakan pencegahan.

Tiga orang terluka dan beberapa bangunan rusak, kata Gladkov seperti dikutip dari BBC, Sabtu (22/4/2023). Dua yang terluka telah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.

Beruntungnya, bom tersebut tidak jatuh di distrik pemukiman yang lebih padat. Karena, konsekuensinya bisa jauh lebih buruk.

"Puji Tuhan, tidak ada yang tewas," lanjut sang gubernur.

Video yang diposting di media sosial menunjukkan dampak ledakan yang menghempas kendaraan ke atap sebuah supermarket saat lalu lintas di sepanjang Prospekt Vatutina, dekat dengan pusat kota.

Dalam sebuah pernyataan singkat, kementerian pertahanan Rusia mengakui bahwa salah satu pembom tempur Su-34 telah "secara tidak sengaja melepaskan persenjataan pesawat" pada pukul 22:15 waktu setempat (19:15 GMT) pada Kamis.

Bom tersebut mendarat di persimpangan dua jalan dan di samping bangunan tempat tinggal. Area tersebut tak jauh dari pusat kota, lanjut Kemhan.

4 dari 4 halaman

Penduduk Setempat di Kota Belgorod Melarikan Diri

Rekaman CCTV dari kejadian tersebut menunjukkan bahwa penduduk setempat memang beruntung bisa melarikan diri.

Video tersebut memperlihatkan serangkaian mobil melewati persimpangan jalan, sebelum sebuah objek mendarat di tanah di dekatnya.

Tidak ada ledakan langsung. Objek yang jatuh tersebut meledak kira-kira 18 detik kemudian, meledakkan bagian jalan. Sebuah mobil terkena dampak ledakan dan satu lainnya terlempar ke atap supermarket.

Meskipun memalukan bagi militer Rusia, pengakuan "kecelakaan" menunjukkan bahwa para pejabat setempat tidak percaya bahwa insiden tersebut akan berdampak negatif terhadap opini publik Rusia terkait perang.

Moskow sendiri mengemas agresi militer tersebut sebagai "operasi militer khusus".

Di masa perang dan konflik, kecelakaan terjadi, terkadang dengan konsekuensi yang menghancurkan. Oktober lalu sebuah jet tempur Sukhoi Su-34 - jatuh di kota Rusia Yeysk menewaskan sedikitnya 13 orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.