Liputan6.com, London - Yusuf Islam (74), musisi yang sebelumnya dikenal sebagai Cat Stevens, merilis "Manifesto for a Good King", bagi Raja Charles III jelang penobatan pemimpin Kerajaan Inggris itu pada 6 Mei 2023. Manifesto tersebut berisi 10 poin.
- Sekalipun Anda seorang raja, Anda tetaplah seorang hamba Tuhan.
- Hilangkan kebencian melalui pendidikan dan sebarkan kedamaian.
- Beri makan yang lapar.
- Kita semua manusia yang melakukan kesalahan, jadilah pemaaf.
- Bantu orang sakit dan gelandangan.
- Waspadalah terhadap orang-orang negatif di lingkaran Anda.
- Setiap orang memiliki peran untuk dimainkan, ajari mereka untuk bekerja sama.
- Bersikaplah adil dan jangan pilih kasih.
- Dengarkan kritik yang membangun.
- Jadilah penjaga semua agama dan Bumi berharga yang kita huni.
"Salah satu hak istimewa menjadi seorang seniman adalah mengungkapkan apa yang tampaknya tidak terbayangkan dan kemudian menggantungkannya di sana untuk direnungkan orang-orang; kita bisa mengatakan hal-hal yang orang lain tidak bisa. Tentu, saya tahu betul bahwa musik tidak serta merta bisa menyelesaikan masalah dunia, tetapi bisa membantu untuk mengarahkan narasinya," ungkap Yusuf Islam seperti dilansir The Guardian, Rabu (26/4/2023).
Baca Juga
Buntut Tersisihkan dari Agenda Natal Kerajaan, Pangeran Andrew Mogok Urus Anjing Corgi Warisan Mendiang Ratu Elizabeth II
Istana Buckingham Ungkap Perkembangan Terkini Kanker Raja Charles III, Perawatan Berlanjut Tahun 2025
Sutradara Hollywood Christopher Nolan Dianugerahi Gelar Kehormatan dari Raja Charles III
Bersamaan dengan manifestonya, Yusuf Islam juga merilis single terbaru berjudul "King of a Land". Lagu tersebut merupakan rilisan pertamanya sejak "Tea for the Tillerman 2" pada tahun 2020.
Advertisement
Menggunakan Musik untuk Bersuara
Yusuf Islam mulai merilis musik pada tahun 1966, di mana dia mengeluarkan 11 album dalam 12 tahun pertama kariernya.
Setelah masuk Islam pada tahun 1977 dan kemudian mengadopsi nama Yusuf Islam, dia berhenti merilis musik pada tahun 1979, melelang semua gitarnya untuk amal, dan memilih mengabdikan diri dengan menjalankan sekolah Islam untuk anak-anak.
Kembalinya dia ke dunia musik ditandai dengan album pop "An Other Cup" pada tahun 2006, rilisan pertamanya dengan nama Yusuf Islam.
Yusuf Islam telah lama menggunakan musik sebagai alat untuk terlibat dengan peristiwa terkini dan membuka percakapan dengan para pemimpin dan tokoh politik.
Advertisement