Sukses

China Cari Planet Baru di Luar Tata Surya, Mulai Pencarian Tahun 2030

China akan meluncurkan program ambisius untuk mencari planet Bumi lain.

Liputan6.com, Beijing - Republik Rakyat China (RRC) berencana melakukan pencarian hingga keluar sistem tata surya untuk mencari planet-planet yang bisa ditinggali. Pencarian pertama akan dilaksanakan pada 2030.

Dilansir Global Times, Rabu (26/4/2023), pencarian 2023 akan dilakukan setelah peneliti China selesai membangun telescope array (kumpulan teleskop).

Nama rencana ini adalah program Miyin dan bertujuan mencari "Bumi lainnya" di area tetangga tata surya. Pencarian dilakukan lewat telescope array tersebut.

Program itu juga akan melaksanakan pencitraan resolusi tinggi dan observasi spektroskopi dari berbagai tipe objek untuk memetakan komposisi air dari tata surya.

Satelit eksperimental juga akan digunakan di program Miyin.

China ingin membuka era baru observasi astronomi dengan resolusi tinggi, ujar Zhang Xuhui yang merupakan wakil presiden eksekutif dari China Academy of Aerospace Science and Technology Innovation.

"Program Miyin adalah ambisius dan signifikan, tetapi ini masih di tahap pengembangan teknologi. Di masa depan, kita akan memajukan maturitasnya melalui serangkaian tes penerbangan sembari membuat penemuan-penemuan ilmiah sepanjang jalan," ujarnya di acara China Space Day.

Selain itu, program Miyin akan berusaha memetakan morfologi dan properti fisik dari objek-objek tata surya, serta memetakan komponen molekular tata surya, terutama air, dan mengungkap asal mula dan dinamika dari sistem dan evolusi komposisi kimia.

Program ini juga berambisi untuk mengeksplorasi proses kondisi-kondisi yang membuat Bumi bisa ditinggali dan awal kehidupan.

2 dari 2 halaman

12 Bulan Baru Ditemukan Mengorbit Planet Jupiter

Sebelumnya dilaporkan, Jupiter diketahui memiliki 80 bulan, Tetapi sebuah penemuan menambahkan 12 bulan lagi ke dalam daftar.

Oleh karena itu, Jupiter memiliki total 92 bulan, menjadikannya planet dengan bulan terbanyak dari pemegang rekor sebelumnya, Saturnus.

Saturnus juga sebelumnya ditemukan memiliki 83 bulan, melampaui Jupiter yang memiliki jumlah bulan terbesar yang mengorbitnya.

Namun penemuan terbaru kali ini membantu Jupiter untuk mendapatkan gelarnya kembali dari Saturnus, demikian seperti dikutip dari Tech Explorist, Sabtu (4/2/2023).

Minor Planet Center (MPC), yang dioperasikan oleh Smithsonian Astrophysical Observatory, telah merilis orbit dari 12 bulan Jupiter yang sebelumnya tidak dilaporkan ini.

Perhitungan orbital juga mengkonfirmasi bahwa objek berada di orbit di sekitar Jupiter.

Bulan yang baru ditemukan berukuran kecil dan jauh, membutuhkan lebih dari 340 hari untuk mengorbit Jupiter.

Sembilan dari dua belas adalah di antara 71 bulan Jovian terluar, dengan orbit lebih dari 550 hari.

Bulan-bulan ini kemungkinan besar ditarik oleh gravitasi Jupiter, seperti yang ditunjukkan oleh fakta bahwa mereka mengorbit secara retrograde dan bukan bulan bagian dalam'. Hanya lima bulan retrograde yang lebih besar dari 8 kilometer (5 mil).