Sukses

6 Ribu Penduduk di Desa Polandia Ini Tinggal di Jalan yang Sama dengan Tata Letak Tak Biasa

Desa ini dijuluki 'Little Tuscany' karena tata letaknya yang tidak biasa. Kenapa demikian? yuk simak penjelasannya di sini.

Liputan6.com, Krakow - Sułoszowa, merupakan sebuah desa di Polandia yang berpenduduk sekitar 6.000 orang terletak di Dataran Tinggi Olkuska, kurang dari 30 km barat laut Krakow, desa ini dijuluki 'Little Tuscany' karena tata letaknya yang tidak biasa.

Mengutip dari odditycentral.com, Kamis (27/4/2023), Desa Sułoszowa telah ada selama bertahun-tahun, tetapi baru belakangan ini mulai menarik perhatian internasional setelah foto dan video bird's eye menjadi viral di media sosial.

Jutaan orang di seluruh dunia terpesona oleh tata letak pemukiman pedesaan yang tidak biasa – ada ratusan rumah di kedua sisi jalan tunggal, mengular melalui ladang pertanian multi warna sejauh mata memandang. Setiap satu dari 5.819 penduduk – menurut sensus 2017 – tinggal di jalan yang sama, yang membentang lebih dari 9 kilometer.

Foto udara Sułoszowa, awalnya menjadi viral di Polandia pada 2021 silam, tetapi pada tahun ini, sebuah video drone shot menampilkan pedesaan Poalndia yang menarik perhatian internasional.

Orang-orang kagum dengan tampilan unik desa yang dikelilingi oleh petak-petak tanah pertanian di semua sisinya, serta fakta bahwa setiap orang baru saja membangun rumah mereka di sepanjang jalan utama, alih-alih memperluasnya ke luar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tata Letak Desa Dibilang Aneh

Tata letak Desa Sułoszowa yang linier dan mempunyai satu jalan dijuluki 'aneh' oleh outlet berita internasional besar seperti Mail Online dan The Sun, tetapi bagi orang Polandia yang mengomentari situs web berita nasional, itu hanyalah desa khas Polandia.

Rupanya, memiliki satu jalan yang melewati desa, sama sekali tidak biasa di negara Eropa tengah, tetapi tampilan dari sudut pandang ketika dilihat dari udara membuatnya terlihat lebih mengesankan.

"Tata letak ini sangat normal di desa jalanan tradisional, tapi hanya desanya yang sangat panjang,” kata salah seorang komentar. 

"Seseorang jelaskan kepadaku apa pengaturan yang tidak biasa ini," tulis orang lain.

Meskipun memiliki jalan tunggal yang tidak biasa di desa-desa Eropa, lokasinya di tengah mosaik alami ladang pertanian, membuat sebagian orang telah membandingkannya dengan Tuscany Italia.

3 dari 4 halaman

Unik Banget, Perkampungan di Pegunungan Ini Dijuluki Desa Tesla

Berbicara mengenai keunikan desa, sebuah desa di pegunungan yang ada di Provinsi Yunan, China ini justru mendapat julukan sebagai 'Desa Tesla'. Perkampungan Panzhiga sendiri diketahui memiliki penduduk yang mayoritasnya memiliki mobil listrik Tesla.

Popularitas mobil listri sendiri cukup tinggi di seluruh dunia. Namun, biasanya hanya daerah-daerah perkotaan dan telah maju saja terdapat mobil listrik ini. Hal ini dikarena kondisi jalanan serta tempat pengisian bahan bakar yang terbatas. 

Pasalnya, Tesla menjadi merek mobil yang populer bagi warga desa Panzhiga. Bahkan, baru-baru ini beredar luas di media sosial mengenai adanya video yang memperlihatkan puluhan mobil Tesla berjajar di rumah-rumah warga. Bahkan, sedikitnya terdapat 40 mobil tesla yang dimiliki warga desa Panzhiga.

Video yang memperlihatkan suasana desa Panzhiga dengan julukan Desa Tesla ini sempat dikira netizen sebagai bagian dari iklan milik Elon Musk. Namun, nyatanya media setempat turut meiliput kegiatan warga Panzhiga dengan Tesla selama beberapa minggu untuk membuktikan kebenarannya.

Baca selengkapnya di sini... 

4 dari 4 halaman

Daya Tarik Unik Desa Wisata Apar, Punya Sekolah Tinggi Ilmu Beruk

Bukan hanya di luar negri saja yang memiliki desa yang unik-unik, di Indonesia sendiri juga ada salah satu desa yang memiliki daya tarik unik. Desa ini mengangkat kearifan lokal, yakni atraksi beruk di Sekolah Tinggi Ilmu Beruk (STIB).

Wisatawan dapat melihat aksi beruk memetik buah kelapa. Setelah menjatuhkan kelapa, beruk akan memberikannya kepada wisatawan.

Dikutip dari kanal Regional Liputan6.com, pembelajaran di STIB terdiri dari enam kurikulum khusus yang berlangsung setiap pagi dan sore selama beberapa bulan. Selama tiga bulan pertama, hewan-hewan ini akan mengikuti pembelajaran mencakup pengenalan diri.

Beruk masih pada tahap diberi makan dan dimandikan. Dua bulan selanjutnya, akan mengikuti tahapan yang disebut karambiah pancang. Beruk diperkenalkan dengan buah kelapa yang telah dipancang pada media berupa kayu.

Kemudian, disusul dengan pembelajaran karambiah sompong. Tahapan ini berupa memutar-mutar buah kelapa yang dipancang dalam jangka waktu satu bulan belajar. Pembelajaran selanjutnya berlangsung selama dua bulan, disebut karambiah gantuang. Mencakup cara menjatuhkan buah kelapa yang digantung di antara pohon kelapa lainnya.

Baca selengkapnya di sini... 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini