Liputan6.com, Warsawa - Federasi Rusia masih terus berperang dengan Ukraina yang merupakan negara tetangganya sendiri. Namun, Rusia juga harus menghadapi tetangganya yang satu lagi: Polandia.
Sejak invasi Rusia di Ukraina dimulai, Polandia bersuara lantang mengkritik Rusia, bahkan meminta Rusia didepak dari G20. Kini, otoritas di Polandia bahkan menyita sekolah milik Rusia di ibu kota Warsawa.
Baca Juga
Dilaporkan VOA Indonesia, Minggu (30/4/2023), aksi penyitaan sekolah itu dilaksanakan aparat kepolisian pada Sabtu pagi 28 April 2023.
Advertisement
Ketika ditanya mengenai insiden itu, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia mengatakan kepada Reuters bahwa gedung sekolah itu milik negara Polandia.
Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya mengatakan bahwa pihak berwenang Polandia menerobos masuk ke halaman sekolah kedubes untuk menyita gedung itu.
“Kami memandang aksi agresif oleh pihak berwenang Polandia baru-baru ini sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik dan sebagai pelanggaran batas pada property diplomatik Rusia di Polandia,” kata kementerian.
“Tindakan Warsawa yang kurang ajar itu, yang melanggar kerangka kesopanan hubungan antarnegara, tidak akan berlanjut tanpa reaksi keras dan konsekuensi bagi otoritas Polandia dan kepentingan Polandia di Rusia,” imbuhnya.
Komite Investigasi Rusia mengatakan pada Sabtu (29/4) petang melalui aplikasi Telegram bahwa pihaknya akan melakukan “penilaian legal dari penyitaan itu”, tetapi tidak memberi perincian.
Sudah Sesuai Hukum
Lukasz Jasina, juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia, mengatakan kepada Reuters, bahwa Rusia berhak melayangkan protes. Namun Polandia bertindak sesuai hukum.
“Menurut pendapat kami, yang sudah ditetapkan oleh pengadilan, properti ini milik negara Polandia dan diambil oleh Rusia secara ilegal,” kata Jasina.
Duta Besar Rusia untuk Polandia, Sergei Andreyev, mengatakan kepada sejumlah kantor berita milik pemerintah Rusia, bahwa gedung sekolah Kedubes Rusia adalah bangunan diplomatic dan pihak berwenang Polandia tidak berhak menyitanya.
Hubungan kedua negara, yang sebelumnya sudah tegang, makin memanas akibat perang di Ukraina. Warsawa adalah salah satu sekutu Kyiv yang paling setia dan memainkan peran penting dalam membujuk para sekutu untuk memberikan persenjataan berat bagi Ukraina.
Advertisement
Ukraina Siap Pukul Mundur Rusia dengan 'Tinju Besi', Dipersenjatai Tank dan Amunisi dari NATO
Pasukan Ukraina tengah bersiap untuk melancarkan serangan balasan terhadap Rusia dengan menggunakan persenjataan yang disumbangkan oleh aliansi militer negara-negara Barat. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Rusia Oleksii Reznikov pada Jumat 28 April 2023.
"Segera setelah ada kehendak Tuhan, cuaca dan keputusan komandan, kami akan melakukannya," kata Reznikov saat pengarahan online sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Insider (29/4/2023). "Kami siap dengan persentase tinggi."
Reznikov mengatakan bahwa senjata yang dipasok Barat akan berfungsi sebagai "tinju besi" dalam upaya serangan balasan tersebut.
Sehari sebelumnya, Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa anggota aliansi militer dan mitra mereka telah mengirimkan lebih dari 98% kendaraan tempur yang dijanjikan ke Kiev.
Stoltenberg mengatakan bantuan yang diberikan ke Ukraina mencakup lebih dari 1.550 kendaraan lapis baja, 230 tank, dan peralatan berat lainnya, serta "sejumlah besar amunisi".
"Ini akan menempatkan Ukraina pada posisi yang kuat untuk terus merebut kembali wilayah yang diduduki," kata Stoltenberg.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa "teror Rusia" hanya dapat dikalahkan "dengan senjata untuk Ukraina, sanksi terberat terhadap negara teroris, dan hukuman yang adil bagi para pembunuh."