Sukses

Lapar, Mahasiswa Korea Selatan Makan Pisang yang Dipajang Sebagai Karya Seni Seniman Italia Maurizio Cattelan

Pisang sebagai karya seni tersebut merupakan bagian dari pameran tunggal Cattelan WE yang sedang berlangsung di Leeum Museum of Art di Seoul, Korea Selatan, hingga 16 Juli.

Liputan6.com, Seoul - Karya seni ikonik seniman Italia Maurizio Cattelan, yaitu sebuah pisang matang yang ditempel di dinding dengan lakban di museum seni di Seoul, Korea Selatan, dimakan dengan sengaja oleh seorang mahasiswa. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (27/4/2023).

Pisang sebagai karya seni tersebut merupakan bagian dari pameran tunggal Cattelan WE yang sedang berlangsung di Leeum Museum of Art hingga 16 Juli. Demikian seperti dilansir Straits Times, Senin (1/5/2023).

Dalam pameran yang menampilkan sekitar 38 karya dari tahun 1990-an tersebut, mahasiswa itu mengambil pisang, mengupasnya, dan memakannya. Lalu dia menempelkan kembali kulit pisangnya ke dinding dengan lakban yang ada.

Ketika staf museum bertanya kenapa dia memakannya, mahasiswa jurusan seni di Universitas Nasional Seoul itu menjawab bahwa dia lapar karena tidak sarapan.

Dalam wawancara via telepon dengan penyiar lokal, mahasiswa itu mengaku bahwa menurutnya merusak karya seni modern juga bisa (diartikan semacam) karya seni. Menempelkan kembali kulit pisat, sebut dia, akan cukup menyenangkan untuk dilihat.

 

 

2 dari 2 halaman

Tidak Ada Tuntutan Ganti Rugi

Pisang yang menjadi karya seni itu diganti setiap dua hingga tiga hari sekali, sesuai dengan instruksi seniman yang diberikan sebelum pameran. Pihak museum sendiri memutuskan untuk tidak menuntut ganti rugi terhadap mahasiswa tersebut.

Ini bukan kali pertama pisang yang menjadi karya seni dicomot dan dimakan.

Pada tahun 2019, seorang seniman bernama David Datuna mengambil pisang yang dipajang di galeri Perrotin di Art Basel di Miami, Amerika Serikat, setelah terjual seharga US$120 ribu atau sekitar Rp1,7 miliar dan memakannya.

Video Datuna makan pisang dengan lahap kemudian viral di media sosial.