Sukses

Wanita Ini Mengeluh Sakit Perut Selama 11 Tahun, Ternyata Jarum Bedah Tertinggal di Dalamnya

Seorang wanita 39 tahun, asal Kolombia telah menghabiskan 4.000 hari menahan rasa sakit yang luar biasa akibat jarum bedah tertinggal di dalam perutnya.

Liputan6.com, El Retorno - Seorang wanita 39 tahun asal Kolombia menghabiskan 4.000 hari menahan rasa sakit yang luar biasa akibat jarum bedah yang tertinggal di dalam perutnya setelah operasi.

Mimpi buruk Maria Aderlinda Forero selama satu dekade dimulai pada tahun 2012, segera setelah kelahiran anak keempatnya.

Ibu rumah tangga yang tinggal di Desa San Isidro, di kawasan pedesaan El Retorno ini memutuskan untuk menjalani operasi ligasi tuba guna menutup saluran tuba sebagai bentuk kontrasepsi.

Mengutip dari odditycentral.com, Senin (2/5/2023), operasi yang dilakukan di Kota San Jose del Guaviare itu tampaknya berjalan lancar sebagaimana mestinya. Maria juga meninggalkan rumah sakit beberapa hari kemudian dan kembali ke rumah untuk merawat anak-anaknya.

Namun, beberapa hari kemudian, dia mulai mengalami sakit perut parah, tetapi setiap kali dia pergi ke dokter, mereka hanya akan meresepkan parasetamol untuk mengatasi rasa sakitnya.

Perjalanan dari desa Maria ke klinik di San Jose del Guaviare bisa memakan waktu hingga dua jam, dan karena keluarga tersebut hanya memiliki sepeda motor, cuaca buruk terkadang menghalangi mereka untuk pergi.

Karena sulitnya bepergian terus-menerus, wanita asal Kolombia itu menggunakan obat penghilang rasa sakit untuk mengatasi rasa sakit di perutnya. 

 

2 dari 4 halaman

Mengeluhkan Sakit Selama 4.000 Hari

Maria mengobati rasa sakit pada pertunya dengan dosis obat yang kuat dan semakin kuat selama lebih dari 10 tahun. Pada November 2022 ketika MRI hasil USG mengungkap penyebab sebenarnya dari kesengsaraan wanita itu – jarum bedah dengan benang panjang bersarang di perutnya.

"Pasien berusia 39 tahun dengan sakit perut, terutama di perut bagian bawah, selama hampir 10 tahun, setelah prosedur Pomeroy," bunyi hasil MRI María Aderlinda Forero.

Pada 12 Mei, wanita Kolombia itu akan menjalani evaluasi untuk memutuskan tindakan terbaik, yang diharapkan akan mengakhiri penderitaannya selama 4.000 hari untuk selamanya.

Adapun pertanggungjawaban oleh klinik atau dokter yang melakukan operasi ligasi tuba pada tahun 2012, setidaknya harus menunggu sampai setelah evaluasi.

"Saya belum bisa mengajukan keluhan karena mereka memberi tahu saya bahwa mereka akan melakukan evaluasi, tidak ada yang perlu diklaim," kata Forero kepada El Tiempo.

Menurut beberapa sumber, ahli bedah yang melakukan operasi 11 tahun lalu itu menyangkal melakukan kesalahan dan justru menuduh Forero secara sukarela menelan jarum untuk kemudian menuntut kompensasi finansial.

 

3 dari 4 halaman

John Meninggal Setelah Operasi Akibat Jarum Bedah Tertinggal di Perut

Wanita asal Kolombia itu beruntung hanya mengalami sakit akibat jarum bedah. Seorang pria di Tennessee, Amerika Serikat kehilangan nyawa, ia meninggal sekitar sebulan setelah jarum tertinggal di dalam tubuh usai operasi jantung terbuka di rumah sakit Centennial Tristar di Nashville.

Jarum itu dilaporkan hilang dalam tubuh John Burns Johnson saat menjalani operasi jantung pada Mei 2017. Menurut gugatan keluarganya, ahli bedah yang diidentifikasi sebagai Dr. Sreekumar Subramanian menyadari bahwa dia kehilangan jarum bedah setelah menutup dada Hohnson pasca-selesainya prosedur yang berlangsung sembilan jam itu.

Sebuah X-Ray mengkonfirmasi bahwa jarum tersebut berada di dalam tubuh pria 73 tahun tersebut. Operasi kedua akhirnya dilakukan untuk mengangkat jarumnya.

Namun, surat kabar The Tennessean melaporkan, para ahli bedah tidak dapat mengangkatnya. Mereka mencatat tidak jelas apakah benda itu tidak ditemukan atau berada dalam posisi yang tidak bisa diangkat.

Johnson meninggal sekitar sebulan kemudian.

"Kondisi Tuan Johnson terus memburuk selama tiga puluh hari ke depan," kata gugatan tersebut.

"Dia sakit parah dan tidak pernah melihat rumahnya lagi."

Baca selengkapnya di sini... 

4 dari 4 halaman

Operasi Plastik yang Dijalani Gagal, Pria Ini Tak Bisa Menutup Matanya Bertahun-tahun

Berbicara mengenai operasi, seorang pria berusia 79 tahun yang menjalani serangkaian prosedur kosmetik untuk membuat dirinya terlihat muda justru mendapati dirinya tidak dapat menutup mata sepenuhnya. Hal ini membuat dirinya harus menutup matanya dengan plester pada malam hari.

Pria bernama Pete Broadhurst memutuskan untuk menjalani operasi plastik pada tahun 2019, setelah sang istri memutuskan untuk berpisah dengannya karena penampilannya. 

Sebelumnya prosedur yang dilakukan terhadap giginya telah membuat pipinya bengkak bak hamster. Jadi dia memutuskan untuk memperbaikinya serta sekaligus menghaluskan beberapa kerutan di wajahnya juga. 

Pete pun harus membayar £11.000 atau setara dengan Rp 200 juta untuk pengencangan leher, blepharoplasty bawah mata dan operasi hidung. Tetapi setelah keluar dari rumah sakit usai menjalani operasi tersebut dia segera tahu ada sesuatu yang salah.

“Saya terlihat seperti dipukuli. Itu mengerikan, dan saya tidak bisa memejamkan mata," kata Pete. “Saya sakit sepanjang malam dan dalam tidur. Sehari setelah operasi saya berharap tidak pernah melakukannya.”

Baca selengkapnya di sini...