Liputan6.com, Jakarta - Osama bin Laden dinyatakan meninggal pada 1 Mei 2012, dan lokasi pemakamannya sempat menjadi misteri.
Kemudian diketahui bahwa pemakaman Osama dilakukan di laut, terungkap dari beredarnya surat elektronik pada akhir tahun itu. Detil mengenai pemakaman tersebut bocor dari email internal antara pejabat militer Amerika Serikat (AS).
Baca Juga
Pada akhirnya, jasad orang yang bertanggung jawab atas serangan teror paling berdarah di tanah AS itu tak memiliki nisan sebagai pertanda.
Advertisement
Misi lanjutan untuk mengurus jenazah Osama bin Laden dengan cara yang sesuai ketentutan AS, sambil tetap mengikuti adat Islam itu disebut tak kalah penting seperti penggerebekannya.
Mengutip Mirror, Kamis (4/5/2023), diketahui bahwa Washington menjadi semakin khawatir jika Osama dikubur di darat maka kuburannya akan menjadi tempat suci bagi calon militan untuk dikunjungi dan kian menggembleng niat untuk membunuh.
Setelah SEAL atau pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat mengakhiri era teror Osama, mereka menerbangkan jasadnya sejauh 850 mil (sekitar 1367 km) ke Laut Arab, di mana tubuhnya diselimuti kafan putih, ditempatkan dalam tas pemberat, dan dengan lembut diturunkan ke laut, selanjutnya disesuaikan dengan upacara pemakaman Muslim.
"Seorang perwira militer membacakan pidato agama yang telah disiapkan dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh seorang penutur asli," kata seorang pejabat pertahanan AS.
Pada saat itu, AS mengklaim telah menyelesaikan ritual keagamaan dengan sangat serius,
Â
Pro-Kontra Cara Pemakaman Bin Laden
Meski proses pemakaman Osama bin Laden telah rampung menurut AS, tetapi beberapa anggota komunitas Muslim merasa Washington dapat mengatur penguburan di tanah.
Beberapa pakar Islam mempunyai perbedaan pendapat tentang kelayakan Osama dikuburkan di laut. Ada yang mengatakan itu bukan masalah besar mengingat kejahatan Osama Bin Laden.
Yang lain berpendapat itu sama saja dengan penistaan, dan seharusnya Osama dikubur di tanah dengan kepala menghadap Mekkah.
Banyak yang mengatakan bahwa penguburan laut hanya diperbolehkan ketika seseorang meninggal dalam perjalanan laut.
Â
Advertisement
AS Sebut Tak Ada Negara yang Mau Mengambil Jasad Osama
Selain perihal potensi dijadikan situs suci oleh militan, AS mengklaim mereka tidak dapat menemukan negara, atau satu individu pun, yang bersedia mengambil jenazah Osama bin Laden.
Tetapi sejumlah pakar mengatakan bahwa hal itu tidak benar, dengan alasan bahwa anggota keluarga besarnya, atau seorang pendukung akan dengan senang hati mengambil tugas tersebut.
Kendati demikian tidak mungkin AS mengeksplorasi opsi untuk menyerahkan tubuh salah satu teroris terjahat yang pernah ada di dunia kepada pendukung ideologi jahatnya.
Negara asalnya, Arab Saudi, kabarnya sempat diminta untuk berkorban dan menerima jenazahnya. Tetapi kerajaan Arab Saudi mengikuti Wahabisme, yang sangat menentang segala bentuk penyembahan berhala, termasuk pemujaan kuil sehingga tak menerima jasadnya.
Pada saat itu, Associated Press mengutip mufti agung Dubai Mohammed al-Qubaisi, yang mengatakan penguburan laut hanya diperbolehkan dalam keadaan luar biasa, yang dalam kasus Osama bin Laden tak termasuk.
"Jika keluarga tidak menginginkannya, sangat sederhana dalam Islam: Anda menggali kuburan di mana saja, bahkan di pulau terpencil, Anda berdoa dan begitu saja," kata Mohammed al-Qubaisi.
Kronologi Kematian hingga Kabar Bocor Prosesi Pemakaman
12 tahun yang lalu, Osama Bin Laden ditembak mati saat dia muncul dari lantai tiga sebuah gedung, tempat dia bersembunyi bersama keluarganya di Abbottabad, Pakistan.
Kematiannya adalah hasil dari Operasi Neptune Spear, operasi "tangkap dan bunuh" yang dipimpin CIA selama 40 menit, di mana Bin Laden dan empat pria lain termasuk putranya dan seorang wanita lainnya dibantai.
Setelah dia terbunuh, pasukan AS berputar kembali ke Afghanistan, di mana tubuhnya diidentifikasi dengan tes DNA.
Â
Mengutip Associated Press 2012 lalu, disebutkan detil mengenai pemakaman Osama diketahui bocor di email atau surat elektronik internal antara pejabat militer Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan e-mail dari Badan Informasi Amerika Serikat Freedom of Information Act, mantan pemimpin Al Qaeda itu memang dikuburkan ke laut. Jenazah awalnya dimandikan, dibungkus kain kafan, ditempatkan di sebuah kantong jenazah, hingga kemudian dikubur di laut di bawah kapal induk.
"Prosesi pemakaman dilakukan secara islami. Jasad almarhum dimandikan, kemudian ditempatkan dalam kantong. Lalu seorang perwira militer membaca pidato, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Setelah doa dibacakan, jenazah kemudian ditempatkan di atas papan dan diluncurkan ke laut," tulis e-mail yang dikirim pada 2 Mei 2012 dari Kapten militer AS Gaouette Charles.
Surat elektronik lainnya, yakni dari seorang pejabat publik kantor pemerintah AS Vinson menyatakan tidak banyak pemimpin marinir yang tahu. Selain itu, informasi dan komunikasi antar pejabat militer AS pun disamarkan. Wakil Komandan Armada Kelima Angkatan Laut Gaouette pun menggunakan kode rahasia untuk membicarakan helikopter yang digunakan untuk membawa jenazah Osama hingga tiba di Vinson.
"Ada berita pada paket untuk kita?" tanya Gaouette kepada komandan Samuel Perez.
"FEDEX telah dikirim lewat paket. Kedua truk yang membawanya sudah aman," jawab Perez.
Advertisement