Liputan6.com, Ottawa - Warga Kanada yang bepergian ke Inggris untuk menyaksikan penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla pada 6 Mei 2023 disarankan menerapkan kehati-hatian tingkat tinggi atas ancaman serangan teror.
"Kerumunan besar diperkirakan terjadi di London pada hari-hari sebelum dan sesudah acara, termasuk di area Komisi Tinggi Kanada," ungkap pemerintah Kanada di situs travel advisory-nya seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (3/5/2023).
"Di Inggris, insiden sebelumnya telah mengakibatkan korban jiwa. Serangan lebih lanjut di Inggris kemungkinan besar terjadi. Itu termasuk insiden kekerasan acak di tempat umum, seperti serangan pisau dan kendaraan serta ledakan. Terapkan kehati-hatian level tinggi."
Advertisement
Situs web tersebut turut merangkum sejumlah serangan teror sebelumnya, termasuk serangan tahun 2019 di Jembatan London yang menewaskan dua orang.
Kemudian, ada pula serangan tahun 2017, di mana seorang pria menabrakkan sebuah van ke pejalan kaki di Jembatan Westminster, menyebabkan lima orang tewas dan sedikitnya 40 orang terluka.
Target Favorit Teroris
Selain itu, situs web tersebut memperingatkan bahwa target favorit teroris adalah gedung-gedung pemerintah, termasuk sekolah, rumah ibadah, bandara, dan area publik seperti tempat wisata, restoran, bar, dan pasar.
"Selalu waspada dengan lingkungan sekitar Anda saat berada di tempat umum. Berhati-hatilah terutama jika menghadiri perayaan publik, acara olahraga, hari besar keagamaan dan acara politik," ujar pemerintah Kanada.
Di luar ancaman terorisme, warga Kanada juga diperingatkan akan adanya keterlambatan dan gangguan signifikan dalam lalu lintas dan transportasi umum pada hari-hari menjelang dan pasca penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla.
Dinas keamanan Inggris, MI5, sendiri telah mengatakan bahwa ada ancaman terorisme "substansial" di Inggris, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara.
Advertisement