Liputan6.com, Dalian - Pada tanggal 7 Mei 2002, sebuah pesawat China Northern Airlines MD-82 tujuan Dalian, China Utara, terjatuh di Laut Kuning.
Beberapa hari setelah perstiwa, masih tidak ada petunjuk mengenai mengapa penerbangan dari Beijing ini bisa terjauh.
Baca Juga
Pihak kepolisian pun kesulitan untuk menyelidiki dan mencari korban yang tersisa karena air lautnya yang sangat dingin saat itu.
Advertisement
Mereka mengatakan, sebagian besar tubuh jenazah rusak parah akibat kecelakaan. Bahkan jenis kelamin tujuh orang korban tidak dapat diidentifikasi.
"Kami tidak pernah mengalami kecelakaan seperti ini di mana pesawat jatuh ke laut, jadi kami kurang pengalaman. Tapi kami melakukan yang terbaik," kata pejabat penerbangan Yang Yuanyuan, mengutip dari CNN, Minggu (7/5/2023).
MD-82 ini dibangun di China di bawah lisensi dari McDonnell Douglas oleh Shanghai Aviation Industrial Corporation (SAIC).
Dua hari setelah kejadian, para pencari telah menemukan 66 mayat tetapi hanya dapat mengidentifikasi lima korban.
Mereka juga mengatakan bahwa telah mendeteksi sinyal pelacak yang dipancarkan oleh dua perekam "kotak hitam" di dalam McDonnell Douglas MD-82.
Tim Dalian yang terdiri dari 51 penyelam harus menyaring 17 kemungkinan lokasi kotak hitam di perairan yang sangat dingin, kata Shan Chunchang, wakil direktur Administrasi Negara untuk Pengawasan Keselamatan Kerja.
Penemuan Rongsokan
Selama misi penyelamatan, para pencari membawa pakaian dan sepatu dari laut dan membiarkannya mengering di antara pecahan jet yang retak dan hangus.
Tersebar di dek kapal pukat ada foto keluarga, boneka beruang, topi turis Great Wall, dan sepasang paru-paru manusia.
Sekitar 100 kerabat korban yang tewas, termasuk delapan orang asing, menunggu kabar dengan frustrasi. Shan menjanjikan untuk memperlihatkan jenazah kepada mereka setelah teridentifikasi.
Beberapa hari kemudian, lebih dari 40 kapal pencari berhasil menemukan 66 jenazah dan tumpukan puing-puing yang berserakan. Tetapi para penyelam -- kebanyakan dari angkatan laut China -- tidak menemukan badan pesawat utama pesawat.
Satuan tugas telah mengkonfirmasi identitas lima mayat, kata Shan. "Mayoritas jenazah tidak dalam kondisi baik, sehingga identifikasi sulit dilakukan," katanya.
Padahal mereka sudah menggunakan serangkaian gadget berteknologi tinggi, termasuk sonar buatan Amerika dan pencari posisi global.
Advertisement
Penyebab Kecelakaan
Sekitar seminggu setelah kejadian, perekam suara kokpit ditemukan dari laut, diikuti oleh perekam data penerbangan pada 18 Mei 2002.
Dikabarkan bahwa China Northern Airlines Penerbangan 6163 berangkat dari Beijing, China, pada pukul 20:37, untuk penerbangan satu jam tiga menit yang direncanakan ke Dalian.
Saat pesawat turun menuju Dalian, awak pesawat melaporkan adanya kebakaran di pesawat.
Kontak hilang pada jam 21:32 dan pesawat menabrak laut 20 km dari Dalian. Semua 112 penumpang tewas dalam kecelakaan itu.
Berdasarkan Aviation Safety Network, kemungkinan penyebab pesawat adalah peristiwa bunuh diri antara pilot atau penumpang. Para pejabat menyalahkan kecelakaan pada kebakaran yang dilakukan oleh seorang penumpang, yang membeli tujuh polis asuransi sebelum naik ke pesawat, dan mengasuransikan hidupnya sebesar US$170.000 (sekitar Rp2 miliar).
Dia juga membawa satu atau lebih botol air yang berisi bensin ke dalam pesawat, dan menyalakan bensin di dalam pesawat.