Sukses

Akibat Gelombang Panas, Malaysia Liburkan Sekolah Jika Suhu Tembus 37 Derajat Celcius

Malaysia mengalami gelombang panas, murid sekolah kena dampak.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia berkata siap meliburkan sekolah-sekolah apabila suhu panas menembus 37 derajat celcius. Saat ini, negeri jiran Malaysia memang sedang mengalami gelombang panas.

Berdasarkan laporan Free Malaysia Today, Rabu (4/5/2023), deputi dirjen pendidikan Ahmad Rafee Che Kassim berkata sekolah boleh tutup jika suhut menembus 37 derajat celcius dalam tiga hari berturut-turut.

Pihak sekolah boleh mengajukan penutupan itu ke otoritas negara bagian, kemudian persetujuan dijanjikan akan langsung keluar.

Sekolah diminta hati-hati terhadap aktivitas luar ruangan.

"Hindari aktivitas-aktivitas luar ruangan dalam cuaca panas ini," ujar Rafee.

Tak hanya kesehatan murid, kementerian pendidikan Malaysia meminta agar kesehatan guru diperhatikan selama gelombang panas terjadi. Para orang tua juga diminta mengingatkan anak-anaknya agar minum air yang cukup.

Pihak kementerian pendidikan turut mencatat bahwa hari sekolah yang libur tidak akan digantikan sekolah online. Akan tetapi, ada kemungkinan hari "libur" itu bakal digantikan oleh hari masuk lain.

"Panduan kementerian adalah jika sekolah-sekolah tutup, (jadwal) mereka kemungkinan diganti," ujarnya seperti dikutip Berita Harian di Malaysia.

Dampak gelombang panas bisa sangat berbahaya bagi kesehatan, bahkan menyebabkan kematian. Situs WHO mencatat panas yang terjadi bisa menyebabkan heat stroke atau stroke panas. Masyarakat pun diminta jangan sering beraktivitas luar ruangan ketika suhu sedang sangat panas, serta jangan lupa untuk sering minum air putih agar menghindari dehidrasi. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Malaysia Izinkan Para Siswa Tak Pakai Seragam Sekolah

Sebelumnya dilaporkan, mengingat cuaca panas yang berkelanjutan di beberapa negara bagian Malaysia, kementerian pendidikan negara itu telah setuju untuk mengizinkan siswa dan guru mengenakan pakaian atletik ke sekolah.

Wakil Direktur Jenderal Pendidikan Operasional Sekolah Malaysia Norisah Suhaili mengatakan dalam surat tertanggal 2 Mei 2023 bahwa keputusan itu dibuat untuk memastikan kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan siswa, guru, serta administrator sekolah.

Norisah mengatakan cuaca panas saat ini dapat memicu gelombang panas, yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan seperti hipertermia, heatstroke atau sengatan panas, dan dehidrasi.

"Dengan mempertimbangkan keadaan tersebut, Kementerian Pendidikan setuju untuk memberikan izin khusus kepada siswa, guru, dan staf pendukung lainnya untuk menggunakan pakaian olahraga yang sopan selama cuaca panas," ujar Norisah, demikian dikutip dari Channel News Asia, Rabu (3/5).

"Langkah ini tidak akan memberatkan siswa atau orang tuanya karena siswa memiliki pakaian olahraga sendiri untuk pendidikan jasmani."

Baru bulan lalu, Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Muhammad Radzi Abu Hassan mengatakan bahwa total lima kasus penyakit terkait panas telah terdeteksi di Malaysia.

Malay Mail melaporkan ia mengatakan bahwa dari total, dua kasus di Kelantan telah menyebabkan kematian dua anak karena dehidrasi parah dan sengatan panas.

Tiga kasus yang tersisa semuanya terdeteksi di Sarawak. Dua dari kasus dilaporkan mengalami kram panas, sementara yang lainnya adalah kasus kelelahan akibat panas.

Menurut laporan oleh The Star bulan lalu, Departemen Meteorologi Malaysia memperkirakan suhu berkisar sekitar 35 derajat Celcius di sebagian besar negara setiap hari hingga awal Mei.

3 dari 5 halaman

BMKG Jelaskan Indikator Kondisi Layak Disebut sebagai Gelombang Panas

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa cuaca panas dan gelombang panas (heat wave) merupakan dua hal berbeda.

Pasalnya, cuaca panas memang terjadi di Indonesia. Namun gelombang panas punya karakteristik tersendiri dan penjelasan secara indikator statistik suhu. 

"Pertama, secara karakteristik fenomena, gelombang panas umumnya terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi, di belahan Bumi Bagian Utara maupun di belahan Bumi Bagian Selatan," ujar BMKG melalui siaran pers yang tayang pada Selasa, (25/4/2023).

"(Gelombang panas umumnya terjadi) pada wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang besar, atau wilayah kontinental atau sub-kontinental," sambung BMKG.

BMKG mengungkapkan Indonesia tidak masuk dalam kategori wilayah yang memenuhi karakteristik gelombang panas. Itulah mengapa yang terjadi selama beberapa hari belakangan hanya cuaca panas, bukan gelombang panas.

"Sementara wilayah Indonesia terletak di wilayah ekuator, dengan kondisi geografis kepulauan yang dikelilingi perairan yang luas," kata BMKG.

Selain itu, BMKG menyebut gelombang panas biasanya akan berkaitan dengan berkembangnya pola cuaca melalui sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area dengan luasan yang besar secara persisten dalam beberapa hari, yang mana berkaitan dengan aktivitas gelombang Rossby di troposfer bagian atas.

4 dari 5 halaman

5 Hari Berturut-turut

Gelombang panas dalam ilmu cuaca dan iklim merupakan periode cuaca dengan kenaikan suhu panas yang tidak biasa yang berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih

"Suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya lima derajat celcius lebih panas, dari rata-rata klimatologis suhu maksimum. Apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama maka tidak dikategorikan sebagai gelombang panas," ujar BMKG. 

Berdasarkan penjelasan di atas, hal itulah yang menyebabkan mengapa menurut BMKG, Indonesia tidak terkena gelombang panas. Mengingat dari karakteristik dan indikator statistik suhu, Indonesia tidak memenuhi kriteria.

"Secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun," kata BMKG.

"Sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya," sambung BMKG.  

5 dari 5 halaman

Thailand Juga Kena Gelombang Panas

Panas ekstrem membuat suhu melonjak di Thailand. Pihak berwenang memperingatkan masyarakat untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Dikutip dari AP,  pada Sabtu, 22 April 2023, The Meteorological Department’s menyebutkan suhu tertinggi dalam 24 jam bisa mencapai 43 derajat Celsius di utara Thailand dan bisa mencapai 40 Celsius di Bangkok. Suhu tertinggi berada di provinsi utara Phetchabun pada 42,5 Celsius. 

“Bahkan jika saya memutar AC ke 20 derajat, saya masih berkeringat,” ujar Supichaya Jittaleela (37) yang hadiri rapat umum politik di luar ruangan meski suhu panas.

Cuaca panas menjadi masalah bagi sekitar 2.000 orang pada rapat umum politik di Bangkok. Meski keteduhan dari pusat perbelanjaan melindungi dari sinar matahari langsung, banyak yang terlihat mencoba menyejukkan diri dengan kipas.

“Panas, jauh lebih panas. Itu sebabnya saya membawa kipas saya,” ujar Rungtip Sangvittayothai (63).

Adapun Thailand menggelar pemilihan umum bulan depan.Pemerintah melalui Departemen Cuaca mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap suhu yang sangat tinggi serta badai musim panas yang tiba-tiba hingga pekan depan.

Indeks panas tertinggi pada Sabtu, 22 April 2023 yang mengukur suhu dan kelembapan diprediksi mencapai 53,8 C di provinsi timur Chonburi. Pada Minggu, 23 April 2023, pula resor selatan Phuket dapat terasa lebih panas mencapai 54 C.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini