Sukses

Lebih dari 300 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang dan Longsor di RD Kongo, Rwanda

Korban tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor di Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) dan Rwanda telah meningkat mencapai lebih dari 300 orang. Curah hujan deras jadi penyebab.

Liputan6.com, Kivu - Korban tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor di Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) telah meningkat mencapai lebih dari 200 orang dan sejumlah lainnya masih hilang, kata otoritas setempat.

Bencana melanda bagian timur RD Kongo, di Provinsi South Kivu, tempat di mana Danau Kivu berada.

Kalehe, wilayah di Kivu yang paling terpukul, melaporkan bahwa sejauh ini 203 jenazah telah ditemukan, demikian seperti dikutip dari VOA, Minggu (7/5/2023). Upaya pencarian untuk menemukan korban lain yang dilaporkan hilang masih berlanjut.

Di desa Nyamukubi, di mana ratusan rumah hanyut, petugas penyelamat dan penyintas menggali reruntuhan pada Sabtu 6 Mei untuk mencari lebih banyak mayat di lumpur.

Penduduk desa menangis ketika mereka berkumpul di sekitar beberapa jenazah yang ditemukan, yang tergeletak di rerumputan dan tertutup kain berlumpur di dekat pos penyelamat.

Seorang penyintas, Anuarite Zikujuwa, mengatakan dia telah kehilangan seluruh keluarganya, termasuk mertua, dan sejumlah tetangga.

"Seluruh desa telah berubah menjadi tanah kosong. Hanya ada batu yang tersisa, dan kami bahkan tidak tahu di mana dulu tanah kami," ujarnya.

2 dari 2 halaman

130 Orang Tewas Akibat Banjir di Rwanda

Para pejabat di RD Kongo bagian timur mengatakan pada Jumat 5 Mei 2023 bahwa hujan deras di Provinsi South Kivu telah terjadi selama sepekan terakhir. Banjiir dan tanah longsor menjadi efek samping dari hujan tersebut.

Pejabat lokal dan regional di wilayah Kalehe Kivu Selatan, di sisi barat Danau Kivu, mengatakan curah hujan menyebabkan sungai meluap pada Kamis 4 Mei dan membanjiri beberapa desa.

Pada hari Kamis, Rwanda, di sisi timur Danau Kivu, melaporkan sedikitnya 130 orang tewas dan 77 lainnya luka-luka akibat banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh curah hujan deras. Seorang juru bicara pemerintah mengatakan lebih dari 5.000 rumah hancur.

Kawasan di sana telah mengalami hujan lebat dan berkelanjutan sejak akhir Maret. Badan Meteorologi Rwanda memperkirakan lebih banyak curah hujan untuk wilayah tersebut dalam beberapa hari mendatang.

Hujan lebat dalam beberapa hari terakhir telah membawa kesengsaraan bagi ribuan orang di Afrika Timur, dengan sebagian Uganda dan Kenya juga mengalami hujan lebat.

Video Terkini