Sukses

Misteri 25 Sinyal Radio Terdeteksi dari Ruang Angkasa, Benar dari Alien?

Para astronom telah mendeteksi 25 gelombang radio yang datang dari ruang angkasa dalam sebuah studi.

Liputan6.com, Toronto - Sudah bertahun-tahun, banyak orang berdebat soal keberadaan makhluk ruang angkasa. Namun sangat sedikit bahkan tidak ada bukti nyata yang bisa mendukung kepercayaan itu.

Kini, diklaim ada harapan bagi orang yang percaya. Sebuah studi baru sedang coba mengkuak asal ledakan radio cepat atau fast radio burst (FRB) dari luar angkasa yang misterius.

Para astronom masih tidak tahu apa yang penyebab dari FRB itu. Tetapi mereka menerima sejumlah 25 kali selama penelitian yang dilakukan oleh Eksperimen Pemetaan Intensitas Hidrogen Kanada (CHIME), yang bekerja sama dengan Universitas Toronto.

Melansir media Mirror, Senin (12/6/2023) sekarang jumlah FRB diketahui sudah meningkat menjadi 50 kali dan itu membuat para ilmuwan percaya bahwa mungkin ada lebih dari yang mereka pikirkan sebelumnya.

Dan penelitian terbarunya membuat anggota tim studi Ziggy Pleunis, di University of Toronto, percaya bahwa pengulangan tidak terjadi secara kebetulan.

Dia berkata, "Kami sekarang dapat secara akurat menghitung kemungkinan bahwa dua atau lebih semburan yang berasal dari lokasi yang sama bukan hanya kebetulan."

Setelah menyisir data dari semua FRB, para ilmuwan menetapkan bahwa semburan radio itu adalah pengulangan.

Beberapa semburan radio cepat tidak pernah berulang dan juga mempunyai karakteristik yang berbeda, misalnya dalam frekuensi.

Ini membuat para astronom mempertanyakan apakah asal-usulnya bervariasi.

Adaeze Ibik, Ph.D. mahasiswa, berkata, "Sangat menarik bahwa CHIME/FRB melihat banyak kilatan dari lokasi yang sama, karena hal ini memungkinkan penyelidikan mendetail tentang sifat mereka.

"Kami dapat mempelajari beberapa sumber pengulangan ini dan telah mengidentifikasi kemungkinan galaksi terkait untuk dua di antaranya."

Para astronom masih belum jelas tentang ledakan radio itu, tetapi tampaknya berasal dari bintang yang sekarat.

2 dari 4 halaman

Apa itu FRB

FRB adalah kilatan cahaya terang yang terdaftar di pita radio spektrum elektromagnetik. Dalam konteks ini, mereka mengandung 10 triliun kali lipat konsumsi energi tahunan populasi dunia.

“FRB kemungkinan dihasilkan oleh sisa-sisa ledakan kematian bintang. Dengan mempelajari sumber FRB berulang secara rinci, kita dapat mempelajari lingkungan tempat ledakan ini terjadi dan lebih memahami tahap akhir kehidupan bintang,” kata Dr Pleunis.

"Kita juga dapat mempelajari lebih lanjut tentang materi yang dikeluarkan sebelum dan selama kematian bintang, yang kemudian dikembalikan ke galaksi tempat tinggal FRB."

Sebuah kelompok di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian pada tahun 2017 memang menyarankan bahwa FRB mungkin berasal dari pemancar alien yang menggerakkan probe antarbintang.

Namun saat ini investigasi tentang FRB ini masih berlanjut dengan para ilmuwan yang masih berusaha untuk memahami lebih banyak tentang mereka.

3 dari 4 halaman

Teori Alien dan UFO

Mengenai topik kemungkinan keberadaannya makhluk luar angkasa, sebuah draf makalah diterbitkan oleh seorang ilmuwan Harvard yang menangkat sebuah teori.

Penulis juga merupakan kepala kantor di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat yang menangani urusan UFO, dan dia percaya bahwa kapal induk alien bisa saja saat ini berada di tata surya, mengirimkan teknologi kecil yang dijuluki "biji dandelion" untuk menjelajahi planet-planet di dalamnya.

"Biji dandelion" ini adalah pesawat ruang angkasa kecil yang berfungsi untuk mengumpulkan dan mengirim kembali informasi, mirip dengan cara manusia mengirim pesawat ruang angkasa untuk menjelajahi planet lain.

Avi Loeb, astronom di Harvard University, dan Sean M. Kirkpatrick, direktur All-domain Anomaly Resolution Office (AARO) Pentagon — didirikan pada Juli 2022 oleh Departemen Pertahanan (DoD) untuk mendeteksi dan mempelajari "objek yang diminati" — merilis draf, Kendala Fisik pada Fenomena Udara Tak Dikenal, pada 7 Maret.

Ini bukan dokumen resmi Pentagon, tetapi dilakukan dalam kemitraan dengan DoD. dan belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Disadur dari Live Science, Sabtu (25/3/2023) Simak teori dan penjelasan dari draf makalah tersebut dalam bacaan berikut.

4 dari 4 halaman

'Oumuamua dan Biji Dandelion

Loeb sebelumnya dikenal karena penelitiannya tentang 'Oumuamua, pengunjung antarbintang dari luar tata surya.

Pada tahun 2017, para astronom pertama kali mendeteksi objek berbentuk cerutu dan awalnya mengira itu adalah komet.

Namun, bentuknya yang memanjang, kurangnya coma (awan gas yang menyelubungi komet), dan fakta bahwa ia bergerak menjauh dari matahari, menimbulkan pertanyaan tentang teori komet.

Loeb malah menyarankan bahwa 'Oumuamua adalah pesawat luar angkasa alien.

Enam bulan sebelum 'Oumuamua mendekati Bumi, sebuah meteor kecil antarbintang yang berukuran sekitar 3 kaki (1 meter) menabrak Bumi.

Meteor ini yang disebut sebagai IM2, tidak berkaitan dengan 'Oumuamua, tetapi membuat Loeb berpikir mengenai teori lain.

Untuk baca selengkapnya, klik di sini.